- Chapter 7: What should I do? -

727 88 7
                                    

Suasana pagi yang cerah mengiringi perjalan Kairi, Touma, dan Umika untuk berbelanja. Persediaan makanan mereka sudah habis dan mereka juga sedang membutuhkan refreshing agar bisa berpikir jernih mengenai Sakura.

Semenjak kedatangan gadis berparas cantik dan manis itu, baik Lupin maupun Pato sama-sama dibuat pusing dengan tingkahnya yang aneh. Terkadang mereka merasa Sakura itu baik, terkadang juga terasa menyebalkan. Dan anehnya lagi Noel bersikap seakan ia sudah terbiasa dengan sikapnya.

Saat perjalanan pulang, atensi ketiganya teralih ke arah seorang gadis dan seorang lelaki. Keduanya terlihat mirip dengan orang yang sangat disayangi oleh Kairi dan Touma. Siapa lagi jika bukan Shori dan Aya.

Mereka sempat menertawakan sesuatu, sebelum akhirnya Shori mengeluarkan sesuatu dari saku mantelnya, lalu membukanya. Sebuah gelang emas yang cantik terlihat. Dengan senyuman lebar, Shori memakaikan gelang itu ke pergelangan tangan Aya.

Ekspresi Aya langsung gembira. Tanpa canggung, gadis yang berstatus tunangan Touma itu mencium pipi kiri Shori. Sontak Kairi, Umika, dan Touma membulatkan mata mereka.

"Arigachu, Shori-san!" Seru Aya senang. Shori yang sempat kaget, akhirnya tersenyum manis. Tangannya beralih mengelus rambut hitam milik Aya.

"Sama-sama, Aya-chan."

Sungguh, Kairi, Touma, dan Umika benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Mereka bertiga terlalu terkejut melihat pemandangan itu. Dan di dalam hati, Kairi dan Touma sangat berharap bahwa itu adalah mimpi.

Sementara itu, di sebuah taman, dua orang gadis tengah berjalan bersama. Keduanya menikmati keindahan taman. Sesekali gadis yang memakai pakaian berwarna maroon itu memotret.

"Bagaimana? bagus kan (Name)." Ucap gadis disampingnya. (Name) tersenyum dan menganggukan kepalanya.

Akhirnya setelah sekian lama, gadis itu bisa menikmati hari-hari yang ada seperti orang lain pada umumnya. Satu tahun berlalu dan semuanya sudah kembali normal.

Meski gangler masih bermunculan, ia tidak perlu terlalu khawatir karena ia yakin teman-temannya itu bisa menanganinya dengan baik. Lagipula tujuannya sudah tercapai dan jika kedua tim itu membutuhkan bantuan, dia akan datang.

"Saki, apa kau sudah menghubungi Sakura?" Tanya (Name) pada gadis disampingnya yang sibuk menikmati keindahan air mancur.

"Sudah, dan dia mengajak kita untuk bertemu di Poirot. Sekalian bertemu dengan yang lainnya." Jawab Saki.

"Kebetulan sekali, aku penasaran dengan kabar mereka."

"Kalo begitu, ayo kita pergi."

~Time skip~

Cring!

"Selamat si- Saki?! (Name)?!" Seru Umika terkejut. Mendengar seruan Umika, Touma dan Kairi ikut menoleh.

"Wah, lama tidak bertemu. Bagaimana kabar kalian?" Ucap Kairi mendekati keduanya.

"Seperti yang kau lihat." Balas (Name) lalu menarik salah satu kursi dan duduk di sana.

"Oiya, bagaimana kalian bisa tahu kami ada di sini?" Tanya Umika ikut duduk.

"Aku yang memberitahu." Saut sebuah suara dari samping kiri Saki. Seketika Saki menoleh dan terlonjak kaget.

"Astaga, kau mengagetkanku Black!" Saki memegangi dadanya. Gadis yang mengenakan setelan casual itu mengulas senyumnya. Keenam orang itu pun duduk bersama.

"Jadi, apa yang membawa kalian kemari?" Tanya Touma setelah menaruh nampan berisi minuman untuk ketiga gadis itu.

"Em, apa ya? Tidak ada sih. (Name) bilang ingin bertemu Black, lalu kami janjian di sini sekalian mengunjungi kalian." Jawab Saki dan meminum minumannya.

Lupinranger VS Patranger: Revenge of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang