"Satoru!"
Merasa ada yang memanggil, pemuda berambut hitam itu berhenti sejenak, melepaskan earphone yang iapakai dan menoleh ke belakang. Seulas senyum merekah kala ia mengetahui bahwayang memanggilnya adalah kedua sahabatnya, Sakura dan Kaede.
"Ohayougozaimasu." Ucap Sakura dan Kaede secara bersamaan dengan senyum lebar.
"Ohayou."Balas Satoru.
Ketiganya kemudian berjalan bersama menyusuri jalanan. Setiap hari mereka selalu pergidan pulang bersama. Sesampainya di gerbang sekolah, ketiganya melihat seorang pemuda tengah menunggu mereka.
"Akhirnya kalian datang juga." Ucap pemuda itu sembari memeriksa jam tangannya. Sudah hampir lima belas menit, ia menunggu kedatangan ketiga sahabatnya itu.
"Kau sudah menunggu lama, To-kun?" Tanya Sakura pada pemuda itu, Toshiki.
"Hampirl ima belas menit. Tapi aku sudah menduganya." Balas Toshiki lalu merangkulS akura.
"Ekhem..."Kaede berdeham pelan, membuat Sakura melempar tatapan tajam.
"Sudah, jangan bertengkar. Lebih baik kita masuk kedalam, ini hari pertama kita kan?"Ujar Satoru mengingatkan. Pemuda itu tahu, jika ia tidak segera bertindak,kedua gadis itu pasti akan berdebat lagi.
"Jadi kalian akan melupakan aku?" Saut sebuah suara. Sontak keempatnya menoleh.
"Eh, Aya. Kau juga bersekolah di sini?" Kaede menghampiri remaja perempuan yang ada berdiri di seberang mereka.
"Tentu saja." Aya tersenyum manis. Keduanya berpelukan.
Sakura, Satoru, dan Toshiki saling berpandangan satu sama lain, sebelum akhirnya ikutmendekat. Kini formasi mereka sudah lengkap.
"Karena kita sudah berlima, berarti kita bisa membuat klub dong!" Lanjut Kaede lagi. Gadis itu memang sangat bersemangat sekali.
"Klub? Klub apa?" Tanya Toshiki.
"Klub Karuta!"
"Oh, tidak ma- Eeeeh?!"
***
Toshiki tersenyum kecil. Ingatan itu masih saja tercetak di kepalanya meski beberapa tahun sudah berlalu.
"To-kun..." Panggil sebuah suara, membuatnya menoleh. Didapatinya Aya berdiri tak jauh darinya.
"Bagaimana menurutmu?" Tanya Toshiki lalu menghampirinya.
"Entahlah, aku tidak tahu. Aku hanya berharap ini keputusan yang tepat." Jawab Aya tersenyum tipis.
"Kau benar. Turnamen hanya tingal dua minggu lagi. Kita harus segera bersiap untuk mengajari mereka."
"Semoga saja Touma bisa mengerti. Sejauh ini dia masih belum percaya pada Sakura."
"Aku yakin dia akan mengerti. Lagipula kau adalah tunangannya." Toshiki tersenyum setengah menggoda.
"Hentikan. Kau tidak tahu bagaimana dia." Balas Aya sedikit mengembungkan pipinya. Keduanya lalu mengarahkan pandangan mereka ke arah Sakura yang sedang berjalan di lorong sembari membawa kotak kayu berisi kartu karuta.
***
BRAK!
"Bangun! Bangun! Bangun!"
Toshiki membuka pintu kamar dengan keras. Di dalam Keiichiro, Sakuya, Kairi, dan Noel tampak masih tertidur pulas di dalam selimut.
"Apa-apaan kau ini?!" Marah Keiichiro. Ia sangat terkejut mendengar suara pintu yang dibanting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lupinranger VS Patranger: Revenge of Love
Fiksi PenggemarCerita ini murni dari khayalan author sendiri :) ... Seminggu telah berlalu sejak Lupinranger dan Patranger membantu para Ryusoulger untuk mengalahkan serta merebut kembali Kishiryu mereka dari Ganima. Kehidupan kembali berjalan normal seperti bias...