- Chapter 3: Suspicious -

1K 109 5
                                    

Rumah Noel

Keesokan harinya, Sakura berjalan menuju dapur dengan muka tertekuk. Seperti biasa, insomnia yang diderita membuat dirinya tidak bisa tidur semalaman. Dan karena tidak bisa tidur, akhirnya dia memutuskan untuk mencari informasi tentang gangler sampai pagi. Padahal efek jetlag penerbangan kemarin belum hilang.

"Jam 5 pagi." Gumam Sakura menatap jam dinding.

Sembari membawa gelas berisi air, ia berjalan mengelilingi rumah Noel. Semenjak datang, ia belum melihat isinya dan hanya mendengar penjelasan dari Noel saja. Sakura terus berjalan hingga akhirnya ia berhenti di depan sebuah pintu berwarna cokelat.

"Di pojok sana, pintu yang berwarna cokelat itu adalah ruang kerjaku."

Penjelasan Noel terngiang ditelinganya. Merasa penasaran akan ruang kerjanya, Sakura membuka pintunya perlahan.

...

Sakura PoV

Aku terkekeh kecil saat melihat isi ruangan kerjanya. Tidak kusangka ruangan ini benar-benar persis dengan ruangan itu. Ruangan dari seseorang yang sangat aku kenal. Dan tentunya orang yang juga dikenal oleh Noel. Siapa lagi jika bukan Arsene Lupin.

Jika dilihat-lihat lagi, ruangan ini bisa menampung pesawat juga. Ya, terlebih lagi ruangannya terhubung dengan garasi.

Aku terus mengamati sekeliling hingga akhirnya aku tak sengaja melihat sebuah mobil Mercedes Benz S-class berwarna hitam terpakir di salah satu sisi.

Sekedar info saja, mobil itu adalah salah satu mobil yang aku incar dari sekian banyak model dan tipe Mercedes Benz.

Bicara mengenai mobil itu, tidak heran jika waktu itu Umika mengatakan kalau Noel tidak terlalu peduli mengenai uang atau bahkan terkesan suka menghamburkannya.

Buktinya saja ia punya mobil mewah tapi tidak pernah ditunjukkan. Dipakai pun rasanya mustahil karena bannya masih sangat bagus seolah baru saja dibeli dari dealer.

"Sayang sekali jika tidak dipakai."

...

Author PoV

Sementara Sakura mengagumi mobil milik Noel dan yang punya masih tenggelam di alam mimpi, Kairi tengah sibuk menemani Touma dan Umika berbelanja. Ya, tadi pagi Touma membangunkannya untuk pergi ke pasar membeli bahan makanan di Poirot.

"Kalian tahu, kemarin Sakura sempat bertanya tentang Noel kepadaku." Ucap Umika memecah keheningan saat ketiganya berjalan pulang.

"Tanya apa?" Tanya Touma datar.

"Dia hanya bertanya pendapatku mengenai Noel."

"Lalu kau bilang apa?" Ucap Kairi.

"Ya, aku bilang kalo Noel itu baik dan ramah, trus terkadang bisa merepotkan dan tidak peduli dengan uang alias suka menghamburkannya. Itu saja." Jelas Umika.

"Kelihatannya dia belum mempercayai Noel sepenuhnya." Simpul Touma.

"Kau benar. Jika dia belum percaya pada Noel, itu akan sedikit merepotkan." Timpal Kairi mulai berpikir.

"Kalo begitu, kita buat saja Sakura percaya pada Noel." Saran Umika.

Kairi menaikkan alisnya sebelah. Sementara Touma yang mengerti maksud Umika mengulas sebuah senyuman.

"Mari kita coba."

***

Di Markas Gangler

Seorang gangler memasuki sebuah ruangan. Berbagai kendi, botol kaca, dan tumbuhan-tumbuhan aneh memenuhi setiap sudutnya. Seandainya dia manusia, mungkin saat ini ia tengah mengerutkan dahinya. Dia terus melangkah masuk hingga akhirnya seorang wanita berpakaian serba hitam muncul.

Lupinranger VS Patranger: Revenge of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang