Keiichiro, Sakuya, dan Tsukasa duduk dalam satu baris menyamping. Ketiganya tengah menunggu kedatangan atasan mereka, Deputi Yanagami.
Di seberang mereka, terlihat Komandan Hiltop dan Jim yang tengah membaca sebuah berkas. Dari sampul map berkas itu bisa dipastikan bahwa rapat ini sangat penting.
Krek....
Deputi Yanagami muncul dan serempak semuanya berdiri dan memberi hormat.
"Mulai besok kita akan kedatangan satu agen lagi. Agen ini adalah agen khusus. Dia berada dalam divisi yang sama dengan Noel dan akan menjadi partnernya." Ucap Deputi memulai pembicaraan.
"Satu lagi, dia adalah senior kalian. Jadi meski di sini ia bekerja di tingkat yang sama dengan kalian, tapi kalian tetap harus menghormatinya."
"Baik pak." Jawab Patranger serempak.
Sementara itu di sisi lainnya, Sakura tengah mengamati gangler dari balik tumpukkan kardus yang ada di sana. Sesekali ia melihat ipad miliknya.
Entah sejak kapan gadis itu berada di sana. Noel juga tidak tahu ada di mana.
"Aaaa...!"
Orang-orang berlarian menjauh. Beberapa poderman mulai menjarah dan merusak barang-barang disekitar.
"Berhenti! Kepolisian Global!" Teriak Keiichiro dari kejauhan.
Mereka sudah datang, batin Sakura mendengar teriakan Keiichiro. Gadis itu lalu memasukan ipadnya ke dalam tas.
"Sepertinya dia sangat kuat." Bisik Sakuya ke yang lainnya.
"Kalian tidak akan bisa mengalahkanku! Jadi lebih baik, menyerahlah." Ucap gangler itu sombong.
"Kau..." Geram Keiichiro kesal, lalu berubah menjadi Patren. Tsukasa, Sakuya, pun mengikutinya.
"Minna- ya, ampun..." Sakura menutup wajahnya dengan tangan kirinya, menggeleng pelan.
Baru saja ia mau mendekat dan memberitahu informasi tentang gangler itu. Ah, menyebalkan.
Flap, sebuah kartu melayang dan gangler itu segera menangkapnya. Detik berikutnya, Kairi dan yang lainnya muncul.
"Peringatan, kami akan mengambil harta karunmu." Ucap Kairi dan menyerang.
Pertarungan terjadi. Kedua tim itu menyerang Lucifer bersama-sama. Sedangkan Sakura, ia memilih untuk menonton saja.
Rasanya percuma saja dirinya memberitahu. Mereka pasti tidak akan mendengarkan.
"Arrr..."
Beberapa poderman mendekatinya dan menyerang. Noel yang baru saja kembali buru-buru berubah dan melemparkan X-swordnya.
"Sakura!" Teriak Noel membuat Sakura langsung menangkapnya.
Zing! Zing!
Hanya dalam beberapa detik, poderman itu tumbang. Sakura tersenyum puas.
"Très Bien, Sakura." Puji Noel.
Pertarungan berlanjut. Noel menyusul para Lupin dan Pato, sementara Sakura masih berdiri di tempatnya. Ia mengamati pergerakan Luficer sembari memegang X-sword milik Noel.
"Kau tidak akan bisa mengalahkanku. Lihat saja!" Gangler itu merogoh kantongnya dan mengambil sebuah botol kaca.
Melihat itu Sakura mengeluarkan X-changernya, lalu menembak botol itu.
"Ah, tidak ramuanku..." Ucap Lucifer.
Noel yang melihat Lucifer mulai kehilangan fokus segera memanfaatkannya untuk membuka brankas.
0-4-7
"Eh? Apa yang kau lakukan?" Gangler itu panik kala menyadari brankasnya sudah terbuka.
"Koleksimu aku ambil." Noel tersenyum.
"Hei!"
Touma menendang Lucifer hingga terpental ke belakang. Sedangkan Sakura mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
"Jackpot?!" Seru Kairi dan Keiichiro bersamaan.
"Giliranmu, Jack." Ucap Sakura tersenyum manis. Jakcpot kemudian terbang menuju Kairi.
"Ikuzo!"
"Siapa dia? Kenapa Jack bisa bersamanya?" Tanya Umika memandang Touma.
"Oh la la~ dia mau kabur." Seru Noel melihat gangler itu yang menjauh pelan-pelan dari mereka.
"Hei! Kau mau ke mana?!" Teriak Keiichiro lantang.
"Kairi." Panggil Touma.
"Ah, baiklah."
***
Jackpot!
7-7-7
Masquerase
Lupin Tricolor
Sealing Strike!
***
"Sialan, tidaaak...." Umpat gangler itu sebelum meledak.
"Untuk selamanya, Adieu."
~Time skip~
"I'm feeling good!" Seru Jackpot senang. Striker berwarna merah itu terbang kembali ke arah Sakura.
"Mereka saling kenal?" Noel memandang keduanya. Dahinya berkerut bingung. Ditambah lagi ia juga melihat X-changer di tangan Sakura.
Tsukasa yang melihatnya ikut mengalihkan pandangannya ke arah yang sama. Namun belum sempat ia menoleh, Sakuya terlebih dahulu mengajaknya berbicara.
Keiichiro saling berpandangan dengan Kairi, saat ia tidak sengaja melihat seorang gadis tengah bersembunyi tak jauh dari mereka.
"Siapa dia?"
***
Terdengar suara anggur dituang ke sebuah gelas. Terlihat seorang pria tengah berdiri menatap keluar jendela.
Seulas senyum tepatri diwajahnya. Perlahan, ia meminum anggur yang baru saja dituang oleh asistennya.
"Jadi sudah di mulai ya?" Tanya pemuda itu tanpa menoleh.
"Benar kak. Apakah tidak apa-apa jika kita membiarkannya? Masalah ini kan sangat berbahaya."
"Kau tahu kan apa yang terjadi jika kita ikut campur begitu saja?"
Asisten pria itu terdiam. Apa yang dikatakan kakaknya itu memang benar. Membayangkannya saja, ia tidak akan mau, apalagi itu terjadi.
"Meski begitu, kita tetap harus mengawasinya." Lanjut pria itu sembari meletakan gelasnya.
Kakinya melangkah menuju sebuah dinding. Di dinding itu terpasang sebuah pigura besar berisi sebuah foto keluarga.
"Semoga berhasil."
.
.
.
.
.
.
.
Kalau ada kekurangan atau kesalah penulisan silahkan komentar ya :)
Votenya juga jangan lupa!
See you next chap on 18 Nov
Adieu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Lupinranger VS Patranger: Revenge of Love
Fiksi PenggemarCerita ini murni dari khayalan author sendiri :) ... Seminggu telah berlalu sejak Lupinranger dan Patranger membantu para Ryusoulger untuk mengalahkan serta merebut kembali Kishiryu mereka dari Ganima. Kehidupan kembali berjalan normal seperti bias...