Ch. 2: Magic Lupin

488 46 1
                                    

"Eh?! Dia hilang kemana?"

.

.

.

"Sepertinya dia juga seorang Lupin. Hanya saja dia tidak berubah menjadi ranger seperti kita."

Umika menatap semuanya bergantian. Setelah pertarungan tadi, trio Lupin memutuskan untuk mengajak Patranger ke cafe mereka yang baru guna berdiskusi.

Dan tentunya itu dilakukan dengan perjanjian bahwa Patranger tidak akan memberitahu siapa pun tentang keberadaan tempat baru mereka ini.

Selain itu jika mereka ingin berkunjung, mereka tidak boleh mengenakan seragam kepolisian.

"Aku juga merasa begitu. Di kipas tadi ada ukiran nama Lupin." Tambah Sakuya mengingat-ingat.

"Aku tidak melihatnya. Ah, sudahlah. Lebih baik kita pikirkan tentang Noel dulu. Bukankah tadi gadis itu sempat bilang kalau teman kita baik-baik saja." Ucap Tsukasa mengarahkan yang lainnya kembali ke topik utama.

"Sepertinya begitu. Sayangnya kita belum bisa menghubungi Noel." Balas Keiichiro menghela napas panjang.

"Kalian mencari ku?"

Mendengar itu, serempak semua menoleh dan terkejut. Tentu saja mereka terkejut karena orang yang mengatakan hal itu adalah seseorang yang mereka tunggu kabarnya.

"Noel!" Seru mereka kompak. Pemuda berambut cokelat karamel itu tersenyum.

"Kau kemana saja hah?! Kenapa kau tidak menjawab telepon kami semua?!" Sakuya memegang bahu Noel erat.

"Kau tahu kami semua pusing karena memikirkanmu! Setidaknya kau kirim pesan atau apa!" Seru Keiichiro.

"Oh la la~ tenang minna. Tenanglah." Ucap Noel menenangkan kedua polisi itu.

"Jadi apa yang terjadi di Perancis? Apa kau benar-benar bertemu gangler?" Tanya Tsukasa begitu Noel duduk di samping Sakuya.

"Oui, aku sempat bertemu gangler. Dan kalian tidak usah khawatir, aku baik-baik saja."

"Sungguh? Tapi gangler itu sangat kuat. Kami saja kewalahan saat melawannya." Ucap Sakuya.

Karena kedua tim itu menunjukkan ekspresi curiga bercampur tidak percaya, mau tidak mau akhirnya Noel menceritakan detail kejadiannya. Lupin dan Pato menyimak dengan seksama.

"Begitu ya... tapi bicara mengenai itu, apa ada anggota baru?" Keiichiro memandang pemuda itu penuh tanya.

"Anggota baru?" Ulang Noel. Sedetik kemudian ia teringat sesuatu.

"Benar, tadi kami melawan gangler. Lalu ada seorang gadis yang tiba-tiba muncul membawa kipas. Di kipas itu ada ukiran nama Lupin." Tambah Sakuya ikut menjelaskan.

"Benarkah? Setahuku koleksi Lupin tidak ada yang berbentuk kipas, kecuali Filer comme le vent."

Touma memicingkan matanya sedikit. Dari nada bicaranya, pemuda itu seperti sedang menyembuyikan sesuatu.

"Baiklah, aku mengerti. Sebaiknya kita kembali atau deputi akan memarahi kita nanti." Ucap Keiichiro menutup pembicaraan. Polisi merah itu tidak menyadari kalau Noel tengah menyembunyikan sesuatu.

"Kau tidak ikut?" Tanya Umika saat menyadari Noel tidak ikut berdiri bersama Pato.

"Aku diberi cuti selama dua hari. Lusa aku baru ke kantor." Jawab Noel.

"Yasudah, kami pergi dulu."

Selepas kepergian Pato, trio Lupin duduk menghadap Noel. Ketiganya seakan bersiap melakukan interogasi.

Lupinranger VS Patranger: Revenge of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang