- Ch. 12: Impossible -

413 49 8
                                    

Kogure berjalan menyusuri taman sendirian. Kakek tua itu terus memikirkan tentang Sakura. Mungkinkah gadis itu berhubungan dengan insiden waktu itu?

"Semoga ini adalah kesempatan untuk mengetahui inti masalah yang sebenarnya." Gumamnya.

Tiba-tiba suara tembakan terdengar dari kejauhan. Seorang pria berkacamata berlari di hadapannnya. Kemudian ia berhenti saat tatapan mereka tak sengaja bertemu.

Itu kan atasan Patranger, Deputi Yanagami, batin Kogure mengenali pria berkacamata itu.

"Wah, wah, tidak kusangka penjaga koleksi Lupin juga di sini. Benar-benar sekali dayung dua tiga pulau terlampaui." Ucap gangler, membuat keduanya serempak menoleh.

Deputi Yanagami lalu berlari menghampiri Kogure. Tanpa banyak bicara, ia menarik Kogure untuk pergi dari sana.

"Cih, poderman, kejar mereka!" Titah gangler itu.

"Kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya Deputi Yanagami sembari membenarkan kacamatanya yang sempat turun.

"Harusnya aku yang bertanya begitu." Balas Kogure ikut berlari. Di belakang mereka poderman tengah mengejar.

"Ah, sial. Tadi aku itu mau pulang dan mendengar sesuatu. Ternyata gangler itu sedang berdiskusi untuk menangkapku dan juga dirimu." Jelas Yanagami singkat, padat, dan jelas.

"Bagaimana kau tahu itu aku?" Tanya Kogure.

"Itu mudah. Kau pemilik Jurer dan Jurer adalah tempat persenyembunyian Lupin. Jadi kau-awas!" Deputi Yanagami menarik Kogure dengan cepat begitu melihat sebuah rudal mengarah ke arah mereka.

BLAR!

Poderman dibelakang mereka langsung tumbang seperti pin yang terkena bola bowling. Kogure dan Yanagami menelan saliva mereka.

"Mengerikan" –Kogure

"Hampir saja..." – Yanagami

"Maaf, aku terlambat." Seorang gadis menghampiri mereka. Kogure dan Yanagami menoleh.

"Kau sangat gila, Sakura-chan! Bagaimana kalo itu mengenai kami?" Omel Yanagami. Ya, gadis yang meluncurkan rudal itu adalah Sakura.

"Tapi nyatanya tidak kan." Sakura menunjukkan deretan giginya.

Kogure mematung. Ini benar-benar tidak masuk akal. Ini bukan kenyataan. Bagaimana bisa wajah gadis itu mirip sekali dengan Arriane. Senyumnya, suaranya, semuanya benar-benar mirip.

"Ti-tidak... mungkin..." Ucap Kogure terbata-bata. Mendengar itu, Sakura mengalihkan pandangannya.

"K-kau... Arriane." Lanjut Kogure lalu pingsan.

"Eh?"

Sontak Yanagami dan Sakura segera menahan tubuhnya. Walau karena kurang siap, mereka bertiga berakhir terjatuh juga.

"Itu mereka!" Teriak gangler dari kejauhan.

"Sialan."

***

Rumah Sakit Takao

"Bagaimana Naoki?" Tanya Sakura pada sepupunya yang merupakan seorang dokter.

"Dia tidak apa-apa, hanya mengalami syok ringan. Setelah beberapa saat, dia akan sadar." Jawab Naoki.

"Baiklah. Terima kasih."

"Aku akan mengurus administrasinya." Saut Deputi Yanagami lalu pergi dari sana.

"Yasudah, kau kembalilah Naoki. Setelah ini ada operasi kan? Pergilah."

Lupinranger VS Patranger: Revenge of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang