Sakura menuangkan green tea smoothie yang baru saja ia buat ke dalam gelas. Ini sudah tengah malam, namun gadis itu masih terjaga.
Dengan rambut yang di ikat asal-asalan, ia membawa gelas itu ke ruang tengah dan duduk di sofa. Di atas meja tampak beberapa kertas, ipad, serta pen tablet.
"Em... sampai mana tadi ya?" Gumamnya menggeser-geser layar hologram.
Ia terus menggeser layarnya hingga berhenti di sebuah artikel. Kedua sudut bibirnya tertarik membentuk senyuman.
Tanpa basa-basi lagi, tangan lentiknya mengetik sesuatu di keyboard. Beberapa detik kemudian, muncullah sebuah notifikasi di layar.
-Sucsses-
Esok harinya, Sakura berjalan menuju dapur dengan muka tertekuk. Selepas mencari informasi, ia berusaha untuk tidur. Namun, insomnia kembali menyerangnya hingga ia tetap terjaga penuh semalaman.
"Jam 6 pagi." Sakura menatap jam dinding.
Dengan tubuh bersandar pada sofa, ia mengamati sekeliling rumah Noel. Semenjak datang, ia belum melihat isinya dan hanya mendengar penjelasan pemuda itu saja. Matanya terus menelisik hingga akhirnya tertuju pada sebuah pintu berwarna cokelat.
"Di pojok sana, pintu yang berwarna cokelat itu adalah ruang kerjaku."
Penjelasan Noel terngiang ditelinganya. Merasa penasaran akan ruang kerjanya, Sakura bangkit dari tempatnya.
Krek...
Perlahan pintunya terbuka menampakkan sebuah ruangan yang luas. Jika dilihat-lihat ruangan ini bisa menampung sebuah pesawat karena terhubung dengan garasi
Sakura melangkahkan kakinya, memasuki ruangan itu. Beberapa rak buku terpajang di sisi kiri. Meja besar terbuat dari kayu berdiri di tengah-tengah. Suasana ruangan itu membuatnya merasa déjà vu. Rasanya seperti kembali ke masa itu.
"Ah, kenapa aku jadi mengingat itu." Sakura menggelengkan kepalanya sedikit.
"Lebih baik aku pergi sekarang."
Ia lalu meraih semua benda yang ada di ruang tengah, membawanya kembali ke kamar. Ia segera bersiap-siap untuk melakukan penyelidikan hari ini. Sembari menggigit roti berisi selai cokelat, ia menulis sebuah note dan menempelkannya di kulkas.
"Mari kita bekerja."
~Time skip~
Noel baru saja bangun dari tidurnya. Ia mengucek matanya sejenak, meregangkan tubuhnya guna mengumpulkan kesadarannya kembali.
Setelah kesadarannya terkumpul, ia beranjak menuju kamar mandi untuk segera bersiap-siap menuju kantor karena jam sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Malam tadi tidurnya cukup nyenyak.
Beberapa menit kemudian, Noel keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah. Sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk, lalu merapikan style rambutnya.
Sepi? Apa Sakura belum bangun? Batin Noel saat tak mendengar suara apapun. Biasanya pagi-pagi begini, ia sudah mendengar suara dari dapur.
"Itu... note?" Matanya memicing, melihat sebuah note tertempel di kulkas. Di note itu tertera sebuah pesan.
-...-
Maaf karena aku pergi tanpa memberitahumu. Ada sesuatu hal penting yang harus kulakukan. Adieu...
NB: Di kompor ada sup miso, jika sudah dingin kau panaskan saja lagi ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lupinranger VS Patranger: Revenge of Love
FanficCerita ini murni dari khayalan author sendiri :) ... Seminggu telah berlalu sejak Lupinranger dan Patranger membantu para Ryusoulger untuk mengalahkan serta merebut kembali Kishiryu mereka dari Ganima. Kehidupan kembali berjalan normal seperti bias...