Siapa bilang setelah menikah hubungan mereka akan baik-baik saja? Justru, permasalahan besar datang di tengah perjalanan rumah tangga Do Kyung Soo dan Nam Ji Hyun.
"Aku keterima di Parsons."
"Lalu? Kau akan meninggalkanku?"
"Dyo, aku-"
"Arasseo. Itu...
Ji Hyun menggulir layar ponselnya yang ia genggam di telapak tangan kanannya. Kedua bola matanya sibuk membaca komentar-komentar yang mampir di beberapa postingan instagramnya dan berita-berita di media sosial yang membahas tentang dirinya.
Air mata tak bisa berhenti mengalir dari kelopak matanya. Rasanya ada ribuan rasa sakit yang datang bertubi-tubi menambah kesengsarannya dalam kesendiriannya kini.
Terduduk di atas karpet kamarnya, dengan penampilan acak-acakan, organ pencernaan yang sudah tidak dia isi sejak dua hari lalu—hanya ada air minum yang masuk ke dalam tubuhnya sekitar lima jam yang lalu, kepala yang terasa seperti sebuah bom yang akan meledak, dan kulitnya yang mulai mengering karena pemanas ruangannya yang tiba-tiba saja tidak menyala.
Lagu Billie Eilish dan Joji mengalun lembut dari speaker yang tergeletak di atas karpet, tak jauh dari posisi Ji Hyun. Nada-nada yang cocok untuk mencemooh kondisi Ji Hyun saat ini.
"Enyahlah, kau menjijikan," gumam Ji Hyun, membaca salah satu komentar.
"Kenapa juga seorang Do Kyung Soo memilihmu?"
"Eonni, apa yang ada di foto tersebut benar-benar dirimu?"
"Eonni, kami kecewa..."
Ji Hyun tidak bisa menghentikan dirinya sendiri untuk tidak membaca semua komentar buruk itu. Walaupun semakin ia membacanya, rasanya semakin besar luka yang menganga di dalam hatinya.
Ji Hyun menaruh handphonenya begitu saja. Lalu ia meratapi sebuah kalung yang kini digenggamnya erat-erat.
Kalung pemberian Dyo. Kalung dengan liontin yang sangat cantik dan berkilauan, seolah ingin ikutan unjuk diri untuk membuat Ji Hyun merasa seolah menjadi perempuan paling buruk di muka bumi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
'Do Kyung Soo's Queen,' kata Dyo sewaktu Ji Hyun bertanya mengapa lelaki itu memilih liontin berbentuk mahkota.
Rasanya seperti baru kemarin ia menghabiskan banyak waktu dengan Dyo. Terlelap tenang dan nyaman dalam pelukan lelaki itu. Berjalan di tengah keramaian New York Times Square dengan tangan saling bertaut dan senyum mengembang lebar.
Rasanya baru kemarin semua kebahagiaan itu terjadi dalam hidup Ji Hyun. Namun kini, itu semua telah sirna.
Ji Hyun meraih ponselnya lagi. Ia membuka room chat antara dirinya dengan Dyo. Sudah berpuluh-puluh—bahkan mungkin ratusan—kali Ji Hyun berusaha untuk menghubungi lelaki itu. Tapi hasilnya nihil, tidak ada sedikitpun respon dari Dyo. Ji Hyun yakin, pasti suaminya itu menonaktifkan ponselnya dan membeli ponsel baru untuk ia gunakan. Tidak hanya itu, bahkan Kai pun ikut-ikutan tidak menjawab pesan atau panggilan telepon dari Ji Hyun.
Ji Hyun berdeham pelan sebelum menekan tombol mikrofon di pojok kanan layar.
"Dyo-yah," ucapnya, serak.
"Maafkan aku jika apa yang terjadi sekarang sangat menyakitimu," lanjutnya.
Ji Hyun berhenti sebentar, tak kuasa menahan air mata yang lagi-lagi meluncur tanpa permisi dari kedua kelopak matanya.