Enam Belas ; Short Trip

261 27 18
                                    

Ji Hyun mengguling-gulingkan badannya ke kanan dan ke kiri berulang-ulang kali. Sambil menatap layar ponsel yang menyala, menampilkan isi chatnya dengan Kyung Soo.

Ia mendecak sebal, padahal di Seoul harusnya baru jam 9 malam. Apa Dyo sudah tidur? Tapi, ini baru jam 9 malam! Biasanya suaminya itu masih memegang handphone. Atau, kalaupun ia tidur, pasti terlebih dahulu menghubungi Ji Hyun. 

Walaupun hanya sekadar Dyo mengucapkan 'Selamat pagi, Sayang," untuk Ji Hyun, dan Ji Hyun mengucapkan 'Have a nice sleep, babe," untuk Dyo.

Terakhir kali Dyo menghubunginya kemarin siang, saat Ji Hyun tengah berada di kampus. Dyo hanya bertanya apakah Ji Hyun sudah makan siang atau belum. Dan berkata bahwa ia akan pergi bersama Kai untuk bekerja.

Atau mungkinkah Dyo belum pulang kerja? Mungkinkah suaminya itu masih di kantor? Atau rapat? Atau sedang bersama Kai dan tidak ingin diganggu?

Ji Hyung mengerang sebal. Suho pun tidak tahu apa-apa ketika Ji Hyun bertanya apakah ada kabar sesuatu dari keluarga Dyo atau keluarga Ji Hyun. Siapa tahu Dyo sakit. Atau mungkin ponselnya menghilang—tapi kalau menghilang, manusia bernama Kyung Soo pasti langsung membeli yang baru dan tipe paling baru.

Semua keluarganya pun menjawab tidak tahu ketika Ji Hyun bertanya. Dan mengatakan mungkin Dyo sedang ada kerjaan serius sehingga tidak bisa memegang ponsel.

Tapi, Ji Hyun rindu :(

Hari Sabtunya yang sepi. Tidak ada kegiatan dan tugas yang harus dikerjakan. Mau ke supermarket pun males, harus naik kendaraan umum dan membawa barang belanjaannya sendirian. Belum lagi kalau tiba-tiba 'makhluk penggangu' itu tiba-tiba datang ke apartemennya dan mengusiknya seperti biasa.

Ji Hyun bangkit dari kasur dan berjalan gontai menuju kamar mandi. Ia menanggalkan seluruh pakaiannya lalu menyalakan shower air hangat dan membiarkan tubuhnya basah di bawah sana.

Ia memejamkan matanya, membayangkan wajah Dyo. Wajah manis suaminya itu. Senyumnya yang menenangkan. Wangi tubuhnya yang selalu khas. Pelukannya yang selalu bisa menjadi tempat paling hangat bagi Ji Hyun.

Ji Hyun tak bisa membayangkan Dyo akan semarah apa kalau tahu apa yang terjadi di New York hampir sebulan terakhir.

AH, TIDAK-TIDAK! Ji Hyun tidak mau memikirkan itu, merusak suasana saja!

Ji Hyun mematikan keran lalu menggunakan handuk mandinya. Ia baru akan mengikat tali handuknya ketika samar-samar ia mendengar pintu apartemennya berbunyi.

Tililit. Ckrek.

Was-was, detak jantung Ji Hyun terpacu sehingga berdetak dua kali lebih cepat. Siapa yang masuk ke apartemennya? Siapa yang tahu password apartemennya? Joo Won? Mustahil, lelaki itu tidak mungkin berkunjung ke New York sebelum libur akhir tahun.

Ji Hyun mengikat kencang-kencang tali handuk mandinya, lalu melangkah pelan-pelan ke luar dari kamar. Ia menuju ke ruang tengah dan mengintip ke arah pintu masuk.

"Oh, hai!"

Mata Ji Hyun membelalak ketika melihat siapa yang berdiri di ambang pintu apartemennya. Seorang lelaki bermantel cokelat dengan turtle neck berwarna putih. Lelaki itu tersenyum lebar ke arahnya. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LONG DISTANCE ft. Do Kyung Soo || TAMAT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang