Siapa bilang setelah menikah hubungan mereka akan baik-baik saja? Justru, permasalahan besar datang di tengah perjalanan rumah tangga Do Kyung Soo dan Nam Ji Hyun.
"Aku keterima di Parsons."
"Lalu? Kau akan meninggalkanku?"
"Dyo, aku-"
"Arasseo. Itu...
"Sayang, ayo bangun," ucap Dyo pada Ji Hyun yang terlelap dalam pelukannya. "Ini jam berapa?" tanya Ji Hyun, masih dengan mata tertutup. "Tujuh limabelas," jawab Dyo, ia mengelus-ngelus puncak kepala Ji Hyun. "Gak mau, kelonan aja," ucapnya manja, semakin merapatkan pelukannya ke tubuh Dyo.
"Aku harus ke kantor hari ini," jawab Dyo. Setelah satu minggu cuti bekerja paska pernikahan mereka, akhirnya hari ini mereka harus kembali bekerja. Do Kyung Soo harus kembali ke meja Presdirnya. Kembali pada kenyataan bahwa ia menjabat seorang presdir muda sebuah perusahaan gaming and technology di Korea yang digilai semua wanita. "Hari ini juga kamu ada jadwal pemotretan sama majalah W! kan?" ucap Dyo, mengingatkan Ji Hyun bahwa ia harus kembali bekerja sebagai seorang entertrainer.
Nam Ji Hyun, gadis muda yang berprofesi sebagai seorang fashion model dan pemain film terkenal. Hebatnya, bukan hanya itu saja, Ji Hyun juga terpelajar. Ia sering diundang untuk mengisi acara-acara education fair. Jelas saja, ia seorang sarjana lulusan Universitas Oxford, UK.
"Males," ucap Ji Hyun sambil menenggelamkan wajah di dada Dyo.
"Ayo, semangat, kan minggu depan kita liburan ke Milan sama Maldives," bujuk Dyo.
Mengingat rencana honeymoon mereka, Ji Hyun buru-buru bangun dan melompat keluar dari selimut. "Oh ya! Hari ini aku mau nyari koper buat liburan kita minggu depan," ucapnya penuh semangat. Dyo tertawa kecil, "Gemas," gumamnya.
"Koper kamu kemana?" tanya Dyo.
Dipake Joo Won ke Kanada," jawab Ji Hyun. Nam Joo Won itu adik kandung laki-lakinya Ji Hyun yang tengah berkuliah di Kanada. "Trus kemaren ke Paris gak bawa koper?" tanya Dyo. Dua minggu yang lalu, beberapa hari sebelum hari pernikahan mereka, Ji Hyun sempat pergi ke Paris untuk menghadiri acara fashion.
"Cuma bawa tas jinjing. Kan cuma sehari di sana."
Ji Hyun melangkah masuk ke kamar mandi sedangkan Dyo masih menyelimuti dirinya di atas kasur. Tadinya mau gedor-gedor pintu kamar mandi buat mandi bareng Ji Hyun, tapi niatnya ia urungkan karena dia saat ini benar-benar malas untuk beranjak dari dalam selimut.
Limabelas menit kemudian, Ji Hyun keluar dengan sudah memakai pakaian. Ia berjalan menuju meja rias untuk melakukan morning routine-nya.
"Jangan pakai baju itu," protes Dyo sambil memandangi Ji Hyun.
"Kenapa?" tanya Ji Hyun yang hanya melihat Dyo lewat pantulan cermin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak suka. Jelek."
"Hah? Tapi ini nyaman dipakai ."
"Ganti, Ji Hyun."
"Sayang—"
"Aku gak suka kamu pake baju yang terlalu terbuka."
Ji Hyun mengulum senyum, "Ooh, bilang dong kalau gitu. Jadi aku ngerti maksud kamu," ucapnya sambil tersenyum jahil.
Sifatnya yang hiperaktif dan periang selalu bisa menyeimbangi sifat pendiam dan kalemnya Dyo.
