Limapuluh Satu ; Unexpected

360 43 42
                                    

Ji Hyun melangkah menuju meja riasnya setelah selesai memakai baju yang ia ambil dari dalam lemarinya. Hari ini kegiatannya tidak sepadat hari-hari sebelumnya. Hanya ada beberapa scene yang diambil di lokasi syuting hari ini dan satu kali sesi pemotretan di studio yang letaknya tidak terlalu jauh dari lokasi syuting.

"Sekitar jam tiga sore sudah selesai dan tidak ada pekerjaan lain," kata Suho kemarin saat mengantar Ji Hyun ke depan pintu apartemennya, sebelum lelaki itu pulang. 

Berhubung Dyo sedang tidak ada di Korea dalam waktu lama, akhirnya Ji Hyun memutuskan untuk tinggal di apartemen. Karena sendirian di apartemen terasa jauh lebih baik daripada harus menghabiskan malam-malam panjang tanpa suaminya di rumah mereka yang lebih cocok disebut mansion alih-alih rumah untuk ditinggali oleh sepasang suami istri

Drrrtt... Drrrttt...

Ji Hyun melirik ponselnya yang bergetar di atas meja rias. Layarnya menunjukkan nama Suho dan sebuah tampilan panggilan masuk. 

"Ne, Oppa?" sapa Ji Hyun setelah menekan tombol hijau di layar ponselnya.

"Kau sudah selesai mandi dan siap-siap?" tanya Suho dari ujung panggilan telepon.

"Hm. Aku baru saja selesai mandi dan sekarang sedang melakukan morning skin care routine-ku. Kenapa?"

"Tidak ada. Hanya memastikan. Kami akan tiba lima belas menit lagi."

"Hmmm..." jawab Ji Hyun sambil menepuk-nepuk pelan wajahnya. "Tolong jemput aku ke atas ya," pintanya.

"Arasseo," jawab Suho sebelum memutus panggilan teleponnya.

Selesai mengaplikasikan seluruh skin care di wajahnya, Ji Hyun terdiam menatap wajahnya sendiri dari pantulan kaca. 

Entah kenapa rasanya ia seperti melihat mayat hidup di dalam cermin itu. Ia tampak layu dan tidak segar. Bahkan ia bisa melihat dengan jelas lingkaran hitam yang ada di bawah kelopak matanya, efek dari jam tidurnya yang akhir-akhir ini sedikit berantakan.

Seperti bukan Nam Ji Hyun. 

Ini bukan pertama kalinya ia menjalani kehidupan super sibuk sebagai seorang aktris papan atas. Bahkan bisa dibilang Ji Hyun sangat profesional dengan pekerjaannya. 

Ji Hyun memasang sebuah senyum tipis, mencoba mengembalikan energi positif ke dalam tubuhnya. Mungkin hanya masalah waktu. Ia masih dalam tahap adaptasi dari seorang pelajar Korea Selatan di New York yang sangat dimanja suaminya menjadi seorang bintang papan atas Korea Selatan yang punya segudang kegiatan dan sedikit waktu untuk istirahat.

"Fighting, Ji Hyun-ah!!!" serunya kepada diri sendiri. 

Ji Hyun beranjak dari kursi meja riasnya dan bergegas meninggalkan kamar tidur menuju ruang tengah. Ia menaruh tas yang akan dibawa kerja di atas meja lalu menjatuhkan tubuhnya ke atas sofa empuk ruang tengah. 

Pandangannya tertarik pada sebuah benda persegi panjang berwarna putih yang terletak di atas rak di bawah televisinya. Dahi Ji Hyun berkerut dalam menatap lekat-lekat ke arah benda tersebut. 

Buru-buru ia beranjak meraih benda itu dari tempatnya. Jantungnya mendadak berdetak dua kali lebih cepat daripada biasanya. Rasanya seolah dunia berhenti berputar untuknya seorang.

"Tanggal berapa ini?" gumamnya pelan.

Ia membalikan halaman kalendernya untuk melihat tanggal berapa ia melingkari kalendernya di bulan-bulan sebelumnya. 

"Hah?!" serunya panik. "Kapan terakhir kali aku datang bulan?!"

TING TONG!

Ji Hyun terkejut mendengar bunyi bel dari pintu apartemennya. Bahkan kalender yang tadi tengah ia perhatikan jatuh dari genggamannya. Ia mencoba mengatur napasnya agar detak jantungnya kembali berdetak dengan normal.

LONG DISTANCE ft. Do Kyung Soo || TAMAT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang