Delapan ; Letter

315 36 14
                                    

Tujuh bulan kemudian...

Masalah paling sederhana namun fatal yang ada dalam kehidupan berumah tangga, sebenarnya simple, hanya sebuah rahasia. 

Sederhana kan? Hanya satu hal kecil yang, mungkin, belum sempat disampaikan. Namun, yang namanya menikah, itu berarti bahwa keputusan adalah tentang dua pihak. Bukan hanya sepihak dan semaunya sendiri.

Ji Hyun menghampiri Dyo yang tengah duduk sila di atas sofa di ruang tengah rumah mereka. Lelaki itu tampak duduk dengan tenang sambil menonton serial barat dari Netflix di layar televisi.

"Dyo, bisa bicara sebentar?" tanya Ji Hyun. Ia mengambil tempat di samping suaminya itu. 

"Hm?" sahut Dyo, fokusnya masih pada layar televisi. "Bicara saja," lanjutnya.

Ji Hyun menatap ragu-ragu pada suaminya itu. Lalu meraih tangan suaminya, "Aku harus ke Amerika."

Dyo masih tidak melepas pandangannya dari layar televisi, "Hm, oh begitu. Kapan?" tanyanya.

"Akhir Oktober," jawab Ji Hyun, tangannya masih mengenggam tangan Dyo. Nampaknya Dyo belum mengerti arah pembicaraan mereka.

"Satu bulan lagi? Hm, oke-oke. Sama siapa? Suho dan Sean?" tanyanya ringan.

Ji Hyun mendesis kecil, meraih remote, lalu menghentikan film dan menarik wajah Dyo agar menatapnya.

"Kyung Soo," ucap Ji Hyun. Ia menatap langsung ke dalam mata suaminya itu.

"Aku harus menetap di sana selama dua tahun," ucap Ji Hyun, langsung pada inti masalahnya.

Wajah datar Dyo langsung berubah menjadi bingung. Alisnya mengkerut. Ia masih belum paham arah pembicaraan Ji Hyun kali ini. Otaknya masih susah payah mencerna kata "menetap", "Amerika", dan "dua tahun".

"Hah?" tanya Dyo tak mengerti. 

Setetes air mata Ji Hyun meluncur dari kelopak matanya. Pertahanannya runtuh. Ia bahkan tidak sanggup membendung air matanya sendiri sebelum menjelaskan semuanya kepada Dyo.

Ji Hyun memeluk Dyo erat, ia terisak pelan di dada suaminya.

"Aku gak ngerti," ucap Dyo, ia melepaskan pelukan Ji Hyun. "Liat aku," perintah Dyo kepada istrinya yang masih terisak sambil menunduk menutup wajahnya.

Dyo menghela napas panjang, "Ji Hyun-ah, bagaimana aku bisa mengerti kalau kau tidak menjelaskannya kepadaku?" ucapnya, berusaha menahan emosi dalam dirinya sendiri.

Ji Hyun mengusap air matanya, yang sayangnya sulit untuk berhenti, dan mengangkat wajah. Walau sebenarnya ia takut menatap Dyo. Takut melihat wajah tampan itu berubah menjadi muram.

"Aku keterima di Parsons, New York," ucap Ji Hyun seringkas mungkin. Ia mengeluarkan secarik kertas putih dari dalam saku hoodie-nya. Takut-takut, ia menyerahkan surat itu kepada Dyo.

Dyo menerima surat itu. Mukanya sudah datar, seperti sebuah emosi yang tertahan di dalam dirinya. Lelaki itu sama sekali tidak berbicara.

 Lelaki itu sama sekali tidak berbicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LONG DISTANCE ft. Do Kyung Soo || TAMAT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang