Duapuluh Enam ; Boys Day Out

322 28 15
                                    

"Uhuk..."

Chen terlonjak kaget dan buru-buru mengembalikan kesadarannya. Ia mengucek-ngucek matanya berulang kali, 'Bisa-bisanya aku tertidur,' ucap Chen dalam hatinya. 

"Uhuk... Uhuk..."

Chen menoleh cepat ke arah Ji Hyun yang tak jauh dari sofa tempat Chen duduk. Lelaki itu melihat adik perempuannya perlahan membuka matanya.

"Ji Hyun-ah!" seru Chen yang langsung menghampiri ranjang.

Ji Hyun menatap samar-samar. Pandangannya sedikit mengabur. Ia melirik pelan-pelan ke samping kanannya, tempat Chen tengah berdiri memandanginya penuh rasa khawatir.

'Oppa!' Ji Hyun ingin mengucapkan kata itu, namun terhalang oleh ventilator yang membuatnya hanya bisa mangap-mangap tak jelas.

"Ini aku, Jong Dae. Ini oppa-mu. Apa kau mengingatku?" tanya Chen khawatir.

Ji Hyun mengedipkan matanya pelan sebagai jawaban 'ya' yang tak sanggup ia keluarkan dari mulutnya. 

Chen mulai tersenyum dengan air mata yang mulai berlinang di sudut matanya dan jatuh ke pipinya. "Kau kembali. Kau di sini. Kau bangun," ucap Chen sangat girang. Membuat Ji Hyun juga ikutan meneteskan air matanya.

"Kenapa kau menangis? Apakah sakit?" tanya Chen khawatir, air mukanya langsung berubah.

Namun Ji Hyun tak sanggup menjawab apapun. Ia hanya bisa terus menangis sambil menatap Chen yang semakin lama mulai semakin tampak jelas di pandangannya.

Chen mengusap air mata Ji Hyun yang mengalir dari sudut matanya. "Ah! Aku harusnya memanggil dokter!" seru Chen, saking senangnya sampai ia lupa. "Sebentar ya," ucap Chen, ia mengusap kepala Ji Hyun pelan sebelum berlari ke luar ruangan untuk memanggil dokter atau perawat di ruang jaga.

Ji Hyun melirik sekilas sejauh pandangannya ke seisi ruangan. Tidak ada siapa-siapa di sana.

'Apakah orang-orang memang tidak peduli jika aku mati?' tanya Ji Hyun dalam hatinya. Perasaan kecewa itu semakin dalam ketika ia menyadari bahwa Dyo tidak ada di sana.

Kepala Ji Hyun terasa berdenyut. Ia memejamkan matanya untuk menahan rasa sakit yang menyerang, tidak hanya di kepalanya saja, tapi di sekujur tubuhnya. Sekilas ia bisa mengingat beberapa percakapan yang didengarnya saat tidak sadarkan diri. Termasuk pertengkaran antara Chen dan Dyo beberapa hari lalu.

Dimana Dyo sekarang? Hanya itu yang terlintas di benak Ji Hyun saat ini. 

"Mrs. Nam?" sapa seorang dokter yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan. Ia tersenyum sekilas sebelum mulai memeriksa keadaan vital Ji Hyun. Sementara di belakangnya, Chen masih tampak khawatir dengan keadaan adik perempuannya itu.

"Is she okay?" tanya Chen.

Dokter itu selesai memeriksa Ji Hyun dan tersenyum kecil sebelum mengajak Chen keluar ruangan untuk berbicara. "Sebentar ya," ucap Chen pada Ji Hyun sebelum mengikuti dokter ke luar ruangan.

Selang lima belas menit kemudian, pintu kamar kembali terbuka.

"JI HYUN-AH!" seru Suho yang langsung menghambur memeluk Ji Hyun dengan hati-hati.

"Kau baik-baik saja? Mana yang sakit? Apa yang terjadi? Kenapa?" serbu Suho. Irene yang muncul tak lama setelah Suho langsung menarik tubuh pria itu. "Hey, dia baru sadar dan masih memakai alat, hati-hati!" protes Irene.

Suho mengusap air mata yang menetes tanpa permisi. "Cepatlah sembuh!" seru Suho dengan telunjuk mengarah ke mata Ji Hyun yang tengah memandangi Suho. "Kau harus tau betapa aku hampir mati ketika mendapat kabar tentangmu, belum lagi ketika menemani kau operasi. Ah, Ji Hyun-ah, kau membuatku frustasi," gerutu Suho, namun diakhiri dengan senyum manisnya.

LONG DISTANCE ft. Do Kyung Soo || TAMAT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang