Happy Reading
Now Playing||Cuek-Rizky Febian
•••
Saat ini Sameera dan Dewangga sudah tiba dikediaman Dewangga.
Mera keluar dari mobil mewah itu tanpa dibantu oleh Dewa yang langsung saja melangkahkan kakinya didepan pintu.
"Aku kira om lebih kaya daripada Ayah aku." Ucap Sameera yang selalu sembarangan.
"Jangan jadikan besar atau kecilnya rumah orang sebagai tolak ukur kekayaan." Jawaban Dewangga mampu membungkam mulut ceplas ceplos Sameera.
"Selamat datang Tuan." Sapaan ramah dari seorang Maid yang begitu sopan kepada Dewangga.
"Ya. Terimakasih." Jawab Dewa dingin lalu menarik tangan Sameera dan membawanya menuju kamar khusus tamu.
"Istirahatlah dengan tenang disini, jika ada perlu atau apapun itu tinggal panggil saja para Maid." Ucap Dewangga lalu beranjak pergi begitu saja.
"Apa dia marah hanya karena ucapan tadi?" Gumam Mera yang sudah rebahan diatas kasur besar nan empuk itu.
•••
Waktu sudah menunjukkan pukul 23:30 malam. Sameera sudah tertidur dengan nyenyaknya begitupula dengan Dewangga yang berada dikamarnya.
Entah kenapa bisa Mera terbangun begitu saja. Ia melirik kearah jam dan terdiam mengingat sesuatu yang membuat pikirannya buyar seketika.
Mobil dan ponselnya.
Dua benda terpenting dalam hidupnya itu tidak bersamanya sejak ia pingsan tadi.
Dengan tampang khawatir dan keringat yang membasahi tubuhnya, Sameera bergegas keluar kamar dan mencari keberadaan Dewa.
Sialnya dia tidak tahu dimana kamar Dewangga berada, maka dari itu dia mengitari seluruh ruangan dan menebak-nebak beberapa ruangan.
Tok
Tok
Sameera berdoa didalam hatinya, semoga saja ruangan kali ini benar kamar milik Dewangga.
Suara kunci diputar, dan pintu dibuka oleh Dewangga. "Ada apa?" Tanya Dewa dengan suara lemahnya karena ia tadi tengah tertidur.
"AAAA" Teriakan Sameera membuat Dewangga melotot seketika.
"Pakailah bajumu!" Ucap Sameera sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted
Romance⚠️WARNING : Cerita mengandung kata-kata kasar, vulgar, dan kekerasan di dalamnya. Di mohon kebijaksanaannya dalam memilih dan membaca cerita. Kita hanya sedang di pertemukan oleh takdir. Tapi, kita tidak tahu takdir itu pada akhirnya membawa kita ke...