⚠️WARNING : Cerita mengandung kata-kata kasar, vulgar, dan kekerasan di dalamnya. Di mohon kebijaksanaannya dalam memilih dan membaca cerita.
Kita hanya sedang di pertemukan oleh takdir. Tapi, kita tidak tahu takdir itu pada akhirnya membawa kita ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Danish sudah keluar dari rumah sakit jiwa tiga tahun yang lalu, kini pria itu hanya hidup sebatang kara di rumahnya.
Walaupun kerap kali Sameera dan Dewangga berkunjung kesana hanya sekedar untuk memeriksa keadaannya, tapi pria itu tetap merasa bersyukur putrinya tidak benar-benar mengabaikannya.
Sameera, Zeny, Akhtar, dan juga Raikanz, kini tengah berada dikediaman Zeny. Keempat sahabat itu tengah berkumpul bersama sebagai ajang silaturahmi, karena mereka sudah hampir satu tahun tidak berkumpul seperti ini lagi.
"Kanz, gimana berhasil lo pdktnya?" Tanya Sameera kepada Raikanz yang duduk tepat diseberangnya.
Raikanz nampak berpikir sejenak, kemudian ia mengangguk. "Iya, berhasil Mer. Luluh juga akhirnya si Sofia." Ucap Raikanz sambil tersenyum bangga.
Ya, Raikanz dan Sofia memang satu tahun belakangan dekat dan sering menghabiskan waktu bersama selama di London. Hingga akhirnya Raikanz jatuh hati dengan Sofia, namun sangat sulit menyentuh hati wanita itu. Karena ia cukup pemilih dan belum pernah pacaran sebelumnya. Tapi beruntung kali ini nasib Raikanz tidak seperti yang dulu.
"Cie udah pacaran dong nih." Goda Zeny.
Raikanz hanya tertawa sambil mengangguk sebagai jawabannya kali ini.
"Hahaha, jadi keluarga nanti kalian." Ucap Akhtar.
Sameera dan Raikanz pun langsung melakukan tos, karena mungkin nanti mereka akan menjadi keluarga jika Sofia menikah dengan Raikanz.
"Eh kalian berdua gimana? Kan udah tunangan dua bulan yang lalu, nikahnya kapan?" Tanya Sameera kepada dua insan yang sudah bertunangan ini.
"Bentar Mer." Zeny segera beranjak dari tempat duduk dan masuk kedalam kamarnya.
Beberapa saat kemudian gadis itu datang sambil membawakan dua buah undangan yang sangatlah bagus.
Zeny menyerahkan satu persatu undangan itu kepada Raikanz dan juga Sameera, "Datang ya kalian sama pasangannya." Ucap Zeny yang kembali duduk disamping calon suaminya yaitu Akhtar.
"UUWAAAW AKHIRNYA KALIAN MENIKAH HUHUHUH, GUE NANGIS KEDULUAN ZENYYY." Sameera sangat bersemangat bahkan sampai ia menitikkan air mata karena terharu akhirnya sahabatnya menikah.
Sameera memeluk erat tubuh Zeny, "Akhirnya ya lo, aaaa gue ikut seneng."
"Buruan nyusul ya, Om Dewa udah berumur juga." Jawab Zeny.
