Happy Reading
Now Playing||Dancing With Your Ghost-Sasha Sloan
•••
Selama diperjalanan Sameera hanya bisa menangis dengan mata terus memandang kearah luar jendela.
Sepertinya cuaca hari ini benar-benar mengerti akan perasaan seorang Sameera. Derasnya hujan, membuat jalanan basah bahkan pandangan didepan cukup membuat Dewangga kesulitan menyetir mobilnya.
Dewangga merasa iba dengan gadis muda itu, kenapa dia harus menjadi anak seorang Danish brengsek itu? Sebenarnya apa yang membuat Danish memperlakukan anaknya seperti itu? Dewa benar-benar tidak bisa memahami apa yang ada dipikiran sahabatnya itu.
Sekitar tiga puluh menit kemudian, Dewa dan Mera sudah tiba dikediaman Dewa.
Mera sendiri pun tidak menyangka akan kembali ketempat ini lagi.
"Masuklah ke kamarmu." Ucap Dewangga yang hanya dibalas anggukan lemah Mera.
Dewangga mengusap kasar wajahnya, sebenarnya apa yang akan dia lakukan kepada Sameera? Kenapa dia bisa seperhatian ini kepada gadis yang baru saja ia kenal. Apa yang membuatnya seperti ini?
"Ahh. Dia pasti belum meminum obatnya." Gumam Dewa lalu menyusul Sameera yang sudah masuk kedalam kamarnya terlebih dahulu.
Dewangga langsung saja membuka pintu itu tanpa mengetuknya terlebih dahulu, namun ia tidak menemukan sosok Sameera disana.
"Sameera?" Panggil pria itu.
"Mera dimana kamu?"
Dewangga berhenti memanggil nama Sameera saat dia mendengar dengan jelas suara tangisan gadis itu.
Perlahan Dewa mendekati Sameera yang terduduk dilantai sambil menangis tersedu-sedu. Dewa tidak tega melihat Mera menangis seperti itu, maka tanpa pikir panjang lagi ia langsung saja memeluk tubuh itu mendekapnya dengan hangat.
"Menangislah sepuasnya." Ucapnya sambil terus mengusap pelan punggung Sameera.
Sudah sekitar dua jam lamanya Mera menangis didalam dekapan Dewa, suara tangisannya sudah tidak ada lagi. Dewa melihat kearah wajah Mera yang merah padam itu, ia sudah tertidur karena terlalu lama menangis.
Maka dari itu Dewa menggendong tubuh Mera lalu menidurkannya diatas kasur empuk dan nyaman itu. Ia menarikkan selimut untuk menutupi tubuh Mera.
Cup
Pria dengan usia 32 tahun mengecup pelan kening Sameera, entah atas dasar apa ia melakukan hal itu. Yang jelas ia hanya ingin menyayangi gadis ini.
•••
Sekitar pukul 15:00 PM. Sameera sudah terbangun dari tidurnya, ia merasa perutnya sangat kosong bahkan sedari tadi ia mendengar suara gaduh yang dihasilkan dari dalam perut ratanya itu.
Segera Sameera membasuh muka dengan air keran yang mengalir dari wastafel. Setelah dirasa cukup segar, ia melangkahkan kaki jenjangnya itu keluar dari kamar.
"Kau sudah bangun?" Tanya Dewangga yang terlihat tengah menonton film di televisi.
Sameera tidak menjawabnya namun ia malah salah fokus pada adegan yang ada ditayangan televisi itu. Segera ia menutup matanya. Ingin rasanya ia berontak dan memukul pria yang dengan santainya menonton film dewasa ditelevisi ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted
Romance⚠️WARNING : Cerita mengandung kata-kata kasar, vulgar, dan kekerasan di dalamnya. Di mohon kebijaksanaannya dalam memilih dan membaca cerita. Kita hanya sedang di pertemukan oleh takdir. Tapi, kita tidak tahu takdir itu pada akhirnya membawa kita ke...