⚠️WARNING : Cerita mengandung kata-kata kasar, vulgar, dan kekerasan di dalamnya. Di mohon kebijaksanaannya dalam memilih dan membaca cerita.
Kita hanya sedang di pertemukan oleh takdir. Tapi, kita tidak tahu takdir itu pada akhirnya membawa kita ke...
Now Playing || Rewrite The Stars - James Arthur, Anne Marie
•••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satu minggu kemudian, waktu yang berlalu dengan cepat dan begitu saja telah Sameera jalani tanpa ada rasa bahagia dihari-harinya itu.
Setelah kejadian di kantor Dewangga kemarin, Sameera sama sekali tidak menghubungi kekasihnya itu. Kerap kali Dewangga menghubungi dan berusaha untuk menemui Mera tetap saja gadis itu menghindar darinya.
Kali ini Sameera masih tertidur pulas diatas kasurnya, membiarkan matahari pagi menyilaukan matanya.
Minggu pagi, bagi Sameera adalah waktu yang tepat untuk bermalas-malasan.
Padahal hari ini adalah hari dimana Danish dan Laluna menikah.
Tok
Tok
Tok
"Mera, bangun." Teriak Sofia dari luar sana.
"Sameeraaa bangun."
Malas membuka pintu adalah alasan Sameera enggan membukakan pintu dan menjawab teriakan Sofia.
"Mera, bangun." Panggil seseorang dari luar sana yang suaranya terdengar familiar ditelinga Sameera.
Kedua mata Sameera terbuka seketika, tubuhnya menegang dan juga panik tentunya.
"Gila, ngapain Dewa kesini." Gumam Sameera yang masih menatap pintu kamarnya itu.
Buru-buru ia membuka ponselnya, dan mengecek ratusan pesan yang dikirimkan oleh Dewangga, Zeny, dan juga Raikanz.
Raikanz mengiriminya sebuah pesan? Dahi Sameera mengkerut seketika.
Segera ia membuka pesan dari Raikanz terlebih dahulu.
Ikanz
Selamat pagi Sameera, maaf ya gue baru bisa sekarang chat lo lagi. Maaf untuk kejadian waktu itu, gue emang bodoh sih gak sadar diri kalau lo cuman anggap gue sahabat gak lebih. But, overall gapapa gue udah ikhlas. Terima kasih udah jadi sahabat yang baik buat gue, dan gue yakin akan selamanya begini. Gue cuman mau bilang Mer, nanti jam 9 pagi gue otw ke Amerika. 2 bulan yang lalu gue daftar beasiswa disana dan beruntungnya gue diterima jujur gue sendiri gak nyangka Mer dan maaf gue baru bilangnya sekarang. Ini salah satu pilihan gue Mer, lo tau kan apa yang harus dilakukan seseorang kalau mau move on? Yaitu, pergi. Dan ini udah menjadi keputusan gue. Jangan sedih ya Mer, gue bakal balik setelah gue lulus. See u,love.
