⚠️WARNING : Cerita mengandung kata-kata kasar, vulgar, dan kekerasan di dalamnya. Di mohon kebijaksanaannya dalam memilih dan membaca cerita.
Kita hanya sedang di pertemukan oleh takdir. Tapi, kita tidak tahu takdir itu pada akhirnya membawa kita ke...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kali ini Sameera tengah berusaha untuk mengubungi Danish, ayahnya. Entah sudah berapa puluh kali ia mencoba untuk menghubungi pria itu namun tak kunjung diangkat juga.
"Sial!" Gerutunya sambil terus bolak-balik didalam kamarnya.
"Mungkin dia masih sibuk." Ucap Sofia.
"Gak mungkin lah, skandal dia kan belum terungkap sampai perusahaan." Bantah Mera.
"Terus, kamu mau kita gimana?"
"Ikut gue ke rumah ayah." Ucap Sameera dingin dan langsung saja mengambil sling bag berwarna hitam miliknya.
Buru-buru ia melangkahkan kakinya menuruni satu persatu anak tangga diikuti oleh Sofia yang mengejar langkah cepat kakaknya.
"Kamu mau kemana sayang?" Tanya Samantha yang tengah asyik membuka majalah Vogue edisi terbaru bulan ini.
"Ke rumah Danish, bun."
"Ada masalah apa?" Tanya Samantha.
"Aku hanya berpikir dia sepertinya akan lari dari tanggung jawabnya." Jawab Sameera datar sambil mengulas senyuman yang tidak dapat diartikan sama sekali oleh Samantha.
Keduanya mengangguk bersamaan dan menyalami bundanya terlebih dahulu sebelum beranjak pergi menemui pria bernama Danish.
Sameera kali ini memilih untuk tidak menyetir mobilnya, melainkan ia meminta untuk disetirkan oleh sopir pribadi bundanya.
"Apa kamu akan mengancam ayah?" Tanya Sameera.
"Tidak."
"Lalu?"
"Lihat saja nanti Fia."
Sofia hanya mengangguk, tentu saja ia penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Sameera nanti.
•••
Kedatangan kedua putrinya yang tiba-tiba itu membuat Danish merasa terkejut tidak menyangka, putrinya masih datang kepadanya.
"Ayah sangat yakin suatu saat kalian akan menemui ayah." Ucapnya dengan tampang bahagia.
Melihat keadaan Danish yang nampak tidak terurus itu membuat Sofia sedikit merasakan iba. Berbeda dengan Sameera yang tersenyum puas melihat ayahnya seperti itu.
"Temui keluarga Frizburkman sekarang juga." Perintah Sameera dengan tampang datar.
Danish terkejut seketika mendengar permintaan dari Sameera.
