Happy Reading
Terimaksih untuk 4,2k Readers& 396 votenya guys🥺💙
Now Playing||Toxic-Britney Spears
•••
Suasana mendadak hening, Sameera tidak menjawab pertanyaan dari Zeny. Dia ragu, apakah Zeny akan betah menjadi temannya atau tidak.
"Lebih baik kita tidak berteman, mungkin kamu tidak akan betah berteman denganku." Jawab Sameera dengan wajah datar tanpa ekspresi.
Zeny terdiam, memikirkan sesuatu didalam kepalanya. "Apa kabar dengan Raikanz sahabatmu itu? Dia betah-betah saja berteman denganmu." Ucap Zeny.
Tangan kiri Mera menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu, ia memutar bola matanya malas. "Hanya dia yang bisa menerima keadaanku yang berubah-ubah seperti ini, aku tidak perlu memiliki banyak teman karena kebanyakan dari mereka adalah Palsu." Sameera mengucapkan kalimatnya itu dengan penuh penekanan agar gadis disampingnya ini mengerti.
"Aku mengerti, aku pun tidak sembarangan dalam berteman. Buktinya selama beberapa hari sekolah disini, aku belum memiliki teman satu pun. Kalau pun kamu tidak mau menjadi temanku, itu artinya aku tidak memiliki teman."
"Bukannya banyak teman yang lain mendekatimu?" Tanya Mera penasaran, gadis disampingnya ini memang terlihat jauh lebih dingin darinya.
"Sudah aku bilang kalau aku ini pemilih dalam berteman."
"Alasannya?"
"Sama sepertimu dan aku memang tidak suka memiliki banyak teman."
Sameera mengangguk paham dan tersenyum dalam sekejap. Mungkin kali ini tidak ada salahnya dia berteman dengan Zeny yang sama-sama pernah merasakan sakitnya dimanfaatkan oleh teman yang munafik.
"Baiklah, kalau begitu mulai sekarang kita berteman." Ucap Sameera sambil mengulurkan tangannya, Zeny pun membalas uluran tangan itu dengan senyumannya.
Entah kenapa hal seperti itu membuat mereka berdua tiba-tiba saja tertawa terbahak-bahak.
Raikanz yang baru saja tiba bersama dengan Akhtar terkejut seketika melihat dua perempuan dingin itu tertawa terbahak-bahak seakan sudah akrab. Tapi bukankah baru kali ini mereka saling berteguran seperti itu?
Dengan membawakan sebuah pesanan dari Sameera, Raikanz segera mendekat ke arah dua wanita cantik yang terlihat menikmati obrolan mereka.
"Sejak kapan bisa seakrab ini?" Tanya Raikanz dengan menaikkan satu alisnya.
"Makanan gue kan ini? Thanks." Mera sengaja mengabaikan pertanyaan dari Raikanz, dan beralih mengambil makanannya dan segera ia membuka sekotak nasi dengan ayam goreng didalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted
Romance⚠️WARNING : Cerita mengandung kata-kata kasar, vulgar, dan kekerasan di dalamnya. Di mohon kebijaksanaannya dalam memilih dan membaca cerita. Kita hanya sedang di pertemukan oleh takdir. Tapi, kita tidak tahu takdir itu pada akhirnya membawa kita ke...