⚠️WARNING : Cerita mengandung kata-kata kasar, vulgar, dan kekerasan di dalamnya. Di mohon kebijaksanaannya dalam memilih dan membaca cerita.
Kita hanya sedang di pertemukan oleh takdir. Tapi, kita tidak tahu takdir itu pada akhirnya membawa kita ke...
Hati Sameera sakit mendengar bundanya demam karena dirinya pergi. "Tolong jaga bunda." Pesan Mera kepada Sofia.
"Pulang ya kak?" Pinta Sofia yang kembali memeluk erat tubuh Sameera.
"Gak bisa, nanti aku tambah stress Fia." Jawab Mera yang enggan untuk kembali kerumah asalnya.
"Kamu yakin biarin Bunda dan aku nangisin kamu dari kemarin?" Tanya Sofia.
Siapa sih yang tega membiarkan bunda dan adiknya bersedih karena dirinya, namun untuk saat ini Sameera hanya butuh ketenangan batin dan pikirannya.
"Gue janji bakal pulang, tapi gue gak yakin dalam waktu yang cepat." Jawab Mera.
"Kenapa kak?"
Sameera hanya menggeleng, lalu pergi menjauh dari Sofia yang menangis karenanya.
"Maaf gue bukan kakak yang baik buat lo." Gumam pelan Sameera sembari berjalan menghampiri mobil Dewangga yang sudah menunggunya sedari tadi.
Sameera masuk kedalam mobil itu dengan tergesa-gesa, dan setelah itupun ia melamun matanya hanya terfokus pada apa yang ada didepannya saat ini.
"Tadi itu Sofia bukan?" Tanya Dewangga.
"Cepat pulang, aku lelah." Ucapan dingin dari Sameera itu membuat Dewangga menuruti keinginan gadis itu.
•••
Sesampainya dikediaman Dewangga, Sameera segera masuk kedalam kamarnya dan membersihkan tubuhnya dibawah pancuran air shower yang mampu membuatnya tenang seketika.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya, Sameera segera mengambil pakaian yang dirasa nyaman untuk ia kenakan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
