Addīcted Bagian 15

7.4K 448 51
                                    

Happy Reading

Now Playing || Gone-Rosè

•••

Entah apa yang sekarang Sameera pikirkan. Yang jelas dia tidak bisa henti-hentinya melupakan Dewangga, yang ada semakin ia berusaha melupakan sosok itu pikirannya semakin terjerumus untuk memikirkan pria itu.

"Arghh"

Sameera bergumam frustasi hanya karena kepikiran Dewangga. Zeny yang berada disebelahnya pun menatap heran kearah Sameera saat ini.

"Kenapa Mer?" Tanya Zeny.

"Gue pusing aja."

"Sakit?"

"Gak."

Zeny hanya bisa mengangguk pelan mencoba mengerti sahabatnya, "Eum..Okay."

•••

Jam istirahat kedua kali ini benar-benar Sameera gunakan dengan sebaik mungkin. Mengingat jam istirahat pertama tadi ia tidak makan atau minum apapun, maka dari itu dia disini berdua bersama dengan Raikanz sahabat pria nya.

"Sumpah dah Mer, lo kenapa lagi sih? Ayah lo lagi?" Tanya Raikanz yang bingung dan heran akan sikap Sameera.

"Diem dulu, gue mau fokus makan." Jawab Sameera datar sambil sesekali mengunyah makan siangnya.

Raikanz pun mengangguk lalu menyesap es teh yang ia pesan barusan.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Sameera sudah menyelesaikan makan siangnya. Ia mengelus perutnya yang terasa begitu kenyang.

"Ahh enak banget." Ucapnya

"Udah kan makannya? Sekarang, cerita sama gue lo ada masalah apa hah?!" Tanya Raikanz yang sudah benar-benar ingin tahu dan juga menahan kekesalannya terhadap wanita didepannya ini.

Sameera tersenyum simpul, "Gue cuman lagi berada di fase Denial aja Kanz." Jawabnya.

Raikanz terdiam sejenak, "Denial?Emang apa yang lo pikirin?" Tanyanya lagi.

"Honestly. Gue lagi deket sama cowok, cuman...gue masih ragu." Jawab Sameera sambil memikirkan sesuatu

Cukup terkejut mendengar Sameera mengatakan sedang dekat dengan seorang pria, bukankah dia baru saja mengakhiri hubungannya dengan Artara? Tapi sekarang ini, Mera sudah dekat dengan pria lain lagi.

"Apa gue tau orangnya?" Tanya Raikanz sambil mengangkat satu alisnya keatas.

"Maybe."

"Kasih tau gue, kali aja gue bisa bantu." Ucap Raikanz yang bersedia membantu Sameera.

Sameera hanya bisa terkekeh pelan mendengarnya. "Haha. Sebenarnya telat sih Kanz."

"Telat?"

Satu tangan Sameera menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu, ia sendiripun bingung ingin menceritakan semuanya darimana yang jelas dia cukup malu menceritakan hal ini kepada Raikanz.

AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang