29

1.6K 130 3
                                    

...

Jisung yang baru saja keluar dari mobil langsung dihadiahi tembakan dari arah kirinya, orang itu menembak kearahnya tidak hanya sekali tapi beruntung hanya 1 yang mengenai kakinya.

Jisung sembunyi disamping kanan mobil dengan kaki yang sudah penuh darah, dia melirik kearah asal tembakan itu datang tapi nihil tak menemukan apapun.

Dengan langkah yang terseok-seok Jisung berusaha untuk sampai ke apartemennya. Setelah sampai dengan cepat ia memasukan password untuk akses masuk unitnya

Disana Jisung melihat Chenle dengan lebam di wajahnya lalu kembali menatap wanita didepan sana. Ia berjalan mendekati wanita itu dan menjambak rambutnya sedikit kasar.

"Apa yang kau lakukan terhadap Chenle?!"

Jisung benar-benar emosi tak ada yang berani mendekatinya termasuk hyung-hyungnya itu.

"Kaparat, jalang ga tau diri." ucap Jisung menghempaskan kepala wanita itu kasar.

"Akan ku habisi kau, jalang."

Chenle membulatkan matanya saat mendengar ucapan kekasihnya itu, ia langsung berlari dan memeluk Jisung dari belakang, berusaha menenangkannya.

"Jisungie, jangan seperti itu. Aku takut." gumam Chenle disela-sela pelukannya.

Jisung membalikan tubuhnya dan memeluk balik tubuh Chenle.

"Maafkan aku."

Runtuh sudah pertahanan Jisung, ia menangis di pelukan Chenle. Hatinya merasa sakit melihat Chenle seperti ini.

Chenle membawa Jisung terduduk di sofa.

"Jisungie ada apa dengan kaki mu?" tanya Jaemin khawatir.

"Ada seseorang yang menembakku di basement." jawab Jisung.

Sungchan sempat terlihat berfikir mendengar ucapan Jisung.

"Aku akan mengeceknya." ucap Sungchan lalu pergi dari sana.

"Aku ikut dengan Sungchan." Jaemin berjalan mengikuti Sungchan.

"Mark hyung, kau diamlah disini aku akan mengikuti mereka." Kini Jeno yang berlari keluar unit Jisung.

"Mark hyung, sepertinya kita harus ke rumah sakit untuk mengobati luka Jisung dan segera mengobati luka Chenle." ucap Haechan pada suaminya.

"Tapi kita tak bisa meninggalkan ini." balas Mark.

"Yasudah, aku akan memanggil ambulance kalian bertiga tunggu lah disni, aku akan mengantarkannya." final Renjun.

"Apa kau tidak repot?" Mark memastikan.

"Tidak, kau tenang saja."

Renjun pergi menjauh dan mulai menelfon ambulance. Setelah selesai menelfon dia langsung kembali menghampiri teman-temannya yang lain.

"Jisung-ah kau bisa tahan?" Renjun memastikan Jisung.

"Bisa hyung."

Chenle mengeratkan pelukannya ke Jisung.

"Jisungie kok sudah pulang?" tanya Chenle.

"Karna aku merindukan mu." jawab Jisung sedikit melemah tapi masih sempat memberikan senyuman kepada Chenle.

"Jisungie harus kuat." Chenle menangkup ke dua pipi Jisung dan mencium bibir Jisung guna memberi kekuatan.

Tak lama tenaga medis datang dan membawa tubuh Jisung menggunakan tandu.

"Nanti kabari aku Njun." ucap Mark.

Renjun mengangguk lalu mengikuti Jisung yang dibawa tenaga medis dari belakang.

My Secretary |ChenJi|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang