1

5.1K 287 0
                                        

...

"Park Jisung, lulusan Yonsei universitas dengan nilai terbaik. Melamar sebagai sekertaris?" Jisung lelaki yang barusan saja disebutkan asal usulnya hanya mengangguk.

Setelah mendiskusikan tentang gaji dan tetek bengek yang akan dikerjakannya Jisung berhasil mengambil posisi sebagai sekertaris di perusahaan C.Crop.

C.Crop adalah salah satu perusahaan dari China yang dikembangkan di Korea, bukan hanya di Korea bahkan perusahaan itu banyak memiliki cabang seperti di Indonesia, Thailand dan negara lainnya.

Jisung tak bisa membayangkan sekaya apa bossnya nanti. Melihat kantornya saja sudah membuat Jisung terpukau dengan nuansa budaya Tiongkok.

Sudah selesai semua urusannya Jisung langsung berjalan ke arah halte bus yang jaraknya lumayan jauh dari perusahaan tempat ia melamar kerja.

Ia bukan lah anak dari pengusaha kaya seperti teman-temannya, bahkan ia berhasil lulus kuliah dengan menggunakan kepintarannya.

Jisung menaiki bus sesuai tujuannya, ia ingin menghampiri Jaemin seseorang yang sudah dianggap sebagai kakaknya.

Sebelum naik ia sempat melirik seseorang yang baru saja turun dari dalam bus. Jisung sempat tertegun melihat betapa putih dan bersihnya kulit orang tersebut berbeda dengannya yang mempunyai kulit sedikit kasar akibat terlalu banyak bekerja di bawah teriknya matahari.

Setelah sampai ditempat tujuannya Jisung segera masuk dan menemui seseorang yang sudah menunggu disana.

"Halo, hyung." sapa Jisung lalu duduk didepan orang tersebut.

Orang yang dipanggil hyung itu mengalihkan pandangannya dari leptop didepannya.

"Bagaimana, Park? Apa kau sudah mendapatkannya?" tanya orang itu.

Na Jaemin, lelaki manis dan lembut yang selalu menjaga Jisung selama di Soul tapi sayangnya cinta yang diharapkan belum bisa dicapai selama 2 tahun ini.

"Puji tuhan, hyung. Aku berhasil." jawab Jisung penuh semangat.

"Jadi apa rencanamu kedepannya?" Jisung mengerutkan keningnya.

"Sepertinya aku akan mengumpulkan uang lalu menyewa apartemen sendiri, supaya tidak perlu merepotkan mu lagi." jelas Jisung.

"Mengapa? Bukankah sudah 4 tahun kau tinggal bersama ku? Aku tidak akan merasa direpotkan, kau sudah ku anggap sebagai adik ku sendiri." ucap Jaemin sedikit terdengar sedih.

Sama seperti Jisung, Jaemin juga tinggal jauh dari orang tua bahkan dirumahnya yang cukup besar ia hanya tinggal sendiri tapi setelah Jisung datang ia tak sendirian lagi, bahkan ia merasa jika memiliki keluarga yang dekat.

"Aku sudah banyak merepotkanmu hyung."

"Tetaplah tinggal bersama ku, Jisungie. Kau tidak merepotkan sama sekali." mohon Jaemin.

Sebenarnya Jisung sudah lama ingin pindah karna takut merepotkan sang tuan rumah tapi ia tak tega membiarkan Jaemin tinggal sendiri di rumah yang super besar, maklum anak pengusaha.

"Bagaimana jika nanti orang tua mu kembali?"

"Aku tidak peduli, toh dia kembali juga bukan untuk ku." ucap Jaemin acuh.

Jisung menghela nafasnya pelan, ia tak tega jika seperti ini. Sepertinya ia akan tetap tinggal bersama Jaemin dan juga membeli apartemen, jaga-jaga takut kedua orang tua Jaemin kembali.

...

"Ayolah, ma. Biarkan aku pulang ke China 3 hari saja." terdengar suara seperti seseorang yang sedang bertelponan menggunakan bahasa China.

Zhong Chenle, anak bungsu dari orang yang lumayan berpengaruh di China.

Ia sedang merengek kepada mamanya agar diizinkan pulang ke China. Walau hanya mama tiri Chenle tak pernah dibeda-bedakan oleh kakak tirinya, justru ialah yang paling manja kepada mamanya.

"Bekerjalah anak manis, paman Song bilang tugas mu menumpuk disana. Nanti ketika sudah selesai semua perkerjaan mu baru lah pulang."

"Tapi mengapa Mark ge dibolehkan pulang hari ini? Sedangkan aku tidak."

"Gege mu akan menikah sebentar lagi jadi ia harus pulang untuk meminta restu pada mama dan baba."

"Rasanya aku ingin menikah saja."

"Carilah pacar sayang, mama menunggu disini."

Chenle mendengus ketika mendengar kekehan dari sebrang sana, ia langsung memutuskan sambungannya dan kembali bekerja sampai ada seseorang yang masuk kedalam ruangannya.

"Maaf tuan, ini ada karyawan baru. Ia yang akan menjadi sekertarismu." ucap orang tersebut lalu menyodorkan map berisi data diri orang yang akan menjadi sekertarisnya itu.

Chenle membaca satu persatu latar belakang orang tersebut. Menarik.

"Baiklah, besok suruh dia datang keruangan saya." ucap Chenle lalu diangguki karyawannya.

Setelah urusannya selesai karyawan tersebut kembali keruangannya sedangkan Chenle kembali mengerjakan tugas-tugas yang sudah terlantar selama sebulan kemarin.

...

My Secretary |ChenJi|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang