Selamat jalan kekasih
Kaulah cinta dalam hidupkuAku kehilanganmu
Untuk selama-lamanya-Rita Effendy-
◇◇◇♣︎♣︎♣︎◇◇◇
"Tok. Tok. Tok.""Masuk aja, gue lagi di dapur."
"Asalamualaikum."
Radit, Daka, dan Tera telah tiba dengan selamat. Dan juga dengan membawa tentengan yang berisi makanan. Mareka langsung menuju dapur untuk menemui Brata dan menyusun semua makanannya.
Makanan yang sudah tersusun rapih di atas piring di bawa ke dalam kamar Brata. Mereka lebih memilih makan di kamar di bandingkan makan di ruang makan.
Daka langsung lompat ke kasur Brata. "Kalo menurut gue nih, kasur Brata the best sih."
Di susul dengan Radit dan Tera yang memilih untuk duduk di lantai dan Brata yang duduk di kursi belajarnya.
"Eh, sebelum makan, kita ngobrol dulu," ujar Radit sambil mangajak Brata dan Daka untuk sama-sama duduk di lantai.
"Ta, gimana, lo masih suka sama Anes?" Ucap Tera yang bertanya pada Brata dengan senyum manis khasnya.
"Masih lah. Emangnya rasa suka gue kayak lilin, gak bertahan lama?"
"Tapi lo gak papa, cinta satu pihak?" Daka kali ini bertanya.
"Gini ya, cinta itu gak selamanya harus memiliki, mencintai dari jarak jauh dalam diam pun tetap akan sama halnya dengan cinta."
Radit tersenyum. "Semoga cinta lo gak bertepuk sebelah tangan."
"Iya.. makasih."
Daka menepuk pelan bahu milik Brata. "Udahlah, lo jangan sedih. Usaha aja dulu. Jadiin di temen dulu, selebihnya terserah."
"Eh, kok malah jadi bahas gue sih. Ayo makan, laper nih."
Sambil makan mereka juga tetap berbincang. Entah itu tentang sekolah, keluarga, sampai kucingnya Radit pun di bahas.
Kucing Oren Radit yang nakal di beri nama "So Klin" ini sering kali di jadi bahan olokan oleh keempat orang tersebut termasuk pemiliknya. Pasalnya, tingkah So Klin sangat minus akhlak di banding kucing yang lain. Di beri nama So Klin karena dia bagaikan pembersih ruangan. Suka mengesotkan diri di lantai hingga lantainya bersih dan tubuhnya kotor penuh debu.
Radit juga sangat suka memberi pakaian pada So Klin. Akhirnya So Klin ngambek dan tidak mau di elus oleh sang pemilik. Hingga akhirnya So Klin terbujuk dengan Whiskas.
Sangking asiknya membicarakan So Klin, tanpa sadar makanan yang mereka makan sudah habis. Mereka terkekeh dan merapikan piring piring tersebut bersama. Setelah semua sudah rapi, mereka balik kembali menuju kamar Brata.
"Ta, gue pengen lo ngomong jujur deh sama lo. Boleh kan?" Ucap Radit menetap bola mata coklat milik Brata
"Boleh lah, gue gak pernah larang kali." Jawab Brata.
Radit menghela nafas panjang. "Lo kan susah jatuh cinta ya, apa jangan- jangan lo punya trauma ya?"
Brata terdiam sejenak. Ia tidak menyangka bahwa Radit akan bertanya seperti itu. Ia tidak pernah menceritakan masa kelamnya. Termasuk ke kalian.
◆◆◆◆◆◆
Hari ini, tanggal 28 Januari 2018, ia sedang memiliki jadwal yang cukup padat. Karena Brata sedang mempersiapkan ujian dan dia sebentar lagi akan lulus SMP dan melanjutkan jenjang pendidikannya di SMA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Salinan Hidup
Acak"Aku berharap aku bisa diterima di dunia ini walau aku tak sempurna. Aku hidup untuk menjadi diriku sendiri." - Brata [⚠Dalam cerita ini, terdapat beberapa kalimat yang mengandung unsur harsh words, violence, abusive family, and blood.⚠] Start : 21...