ㅸ09ㅸ

191 43 15
                                    

Hiks hiks hiks

"Cup cup cup, jangan nangis Hyung ku yang manis~ Nanti imutnya bertambah lo- ASH!" Perkataan Hueningkai, dihadiahi cubitan ngilu di pinggangnya dari Soobin

"Ish! Kenapa sih bayi ku harus pergi" cemberut Soobin sambil masih terisak, Hueningkai juga jadi tak tega lihatnya.

Jadi ini siapa yang bayi?

Mereka Sekarang berada di bandara. Dimana hari ini adalah hari Hueningkai akan berangkat ke Jepang untuk kompetisi dan acara musiknya. Terpaksa Hueningkai meninggalkan Hyung nya sendiri.

Soobin menunduk dan masih sibuk terisak dengan air mata yang pelan pelan turun. Hueningkai lalu berjongkok di hadapan Soobin yang sedang duduk di kursi tunggu. Ia lalu menatap Hyung nya ini, dan menghapus air matanya.

"Jangan nangis ya hyung. Kayi jadi sakit lihatnya, Hueningkai janji akan pulang secepatnya setelah acara itu selesai" kata Hueningkai lembut sambil menatap Soobin, dia bicara begitu supaya hyung nya tenang dan jangan menangis lagi.

"Udah hyung. Jangan nangis, sini peluk dulu!" Dan disambut baik oleh Soobin. Soobin dan Hueningkai lalu berpelukan untuk salam perpisahan.

"Hyung hati hati ya di rumah. Selalu kunci rumah, dan kalau ada apa apa minta tolong Taehyung hyung saja atau atasan yang hyung cinta itu" Kata Hueningkai.

Soobin lalu melepaskan pelukannya dan mencubit kedua pipi Hueningkai. "Mana ada aku suka dirinya!" Kata nya sambil memerah kesal

"Aduh! Aduh! Nanti melar pipi ku hyung. Iya iya! Ampun!" Ringis Hueningkai saat Soobin mencubit pipinya kuat sekali, sekarang sudah merah.

08.53 KST

Sudah hampir jam 9, itu artinya sebentar lagi pesawat Hueningkai akan segera berangkat

"Hyungie~ sudah mau jam 9. Kayi pamit ya" Kata Hueningkai sambil mencium pipi Soobin. Tinggi mereka berdua tidak terlalu jauh perbedaannya, hanya saja Soobin yang lebih pendek darinya.

Soobin menganguk dan memeluk Hueningkai sekali lagi.

"Jaga kesehatan ne, Kalau sudah sampai jangan lupa kabarin aku!" Kata Soobin sambil mengusak rambut Hueningkai. Hueningkai terseyum lalu melambaikan tangan pergi dari sana.

Soobin masih disana berdiri sampai ia tidak melihat Hueningkai lagi disana. Dirinya memang terseyum. Tapi setelah Tubuh Hueningkai menghilang, raut wajahnya sedih dan kembali setetes air matanya turun.

Baru kali ini memang dia ditinggalkan sang adik cukup lama. Dan iti pun jauh sekali, dirinya sudah terbiasa bersama sama sang adik. Memang kadang Hueningkai sering pergi kompetisi musik dan perayaan musik lainnya, cuma itu tidak lama dan itu pun di korea. Sedangkan ini di Jepang.

Soobin mengehapus jejak air matanya dan menghela nafas berat pergi dari sana. Dia juga harus bergegas pulang

"Sudah selesai?"

Karena. Yeonjun menunggu nya.

Sehari sebelum keberangkatan Hueningkai, Soobin meminta supaya dia cuti setegah hari untuk besok mengantarkan adiknya kebandara.

Awalnya Yeonjun menolak, alasannya ✨Pekerjaan masih banyak✨ Padahal dalam hatinya berkata lain. Jadi dengan bujukan manis Soobin, Akhirnya Yeonjun luluh. Tapi ada syaratnya.

Dia yang harus mengantar jemput Soobin ke bandara nanti. Sekaligus menumpang barang Hueningkai. Soobin mengiyakan karena itu bagus untuk menghemat ongkos

"Mau makan dulu?" Tanya Yeonjun saat mereka berdua sudah masuk ke dalam mobil

Soobin menggeleng

Yeonjun jadi bingung. Biasanya kalau Yeonjun ajak makan, Soobin dengan senang hati menguras dompet nya. Tapi Yeonjun tidak akan mungkin miskin hanya karena memberikan makan Soobin.

Past Love (Yeonbin) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang