Dendam Arlita

17.2K 1.6K 50
                                    

Wajahku terlempar kesamping akibat kerasnya tamparan yang ku terima. Ketiga trio ku pun juga ikutan berdiri, mereka terpekik histeris menatap nyalang orang yang berani merusak wajah mulusku.

"APA YANG LO LAKUIN SAMA NARA HAH?! LO MASIH GAK PUAS UDAH BUAT DIA TENGGELAM? MASIH KURANG IYA?"

"Bentar-bentar"balasku menyela. Ini Jassen main mukul sama teriak-teriak gak jelas kenapa yak?

Aku memperhatikan Jassen. Wajahnya merah di sertai napasnya yang naik turun. Ku usap bekas tamparannya tadi, saat menoleh kesamping aku baru menyadari sesuatu.

Naura Anjani Radika

WHAT THE HELL??
Jadi cewek culun barusan Naura?
Aku menatap Jassen dan Naura bergantian, kemudian merengut. Pantesan si cecunguk ini ngamuk.

"Nara lo gak papakan? bilang yang mana yang sakit. Katakan dimana orang gila ini melukaimu"Jassen memegang pundak Naura. Wajahnya khawatir, Jassen juga memutar tubuh Naura memeriksa keadaan perempuan itu.

Ck. Yang sakit itu gue bego!

"Hoi"panggilku. Jassen menoleh, menarik Naura dan menyebunyikan gadis itu ke belakang tubuhnya.

Jassen mengambil ancang-ancang. Memprediksi gerakan kemungkinan yang dapat melukai Naura. Namun, siapa sangka? apa yang ku lakukan berikutnya sungguh di luar perkiraan.

BUKK

PRAK

DUGH

Tanganku melayang memberi bogeman melukai rahang kokoh bak dewa pria itu. Jassen terbatuk mengeluarkan darah akibat gigi yang berbentur. Pegangannya pada Naura reflek terlepas. Tak cukup sampai di situ, tonjokan kedua ku layangkan pada bagian pipi. Jassen roboh.

Aku melirik tanganku. Padahal sudah di obati, gara-gara si kimak ini, tanganku jadi jelek. Aku menarik napas dalam. Aku sudah tidak perduli lagi! Akan ku balaskan dendammu Arlita, lihatlah di manapun kau berada!

"Cukup"Jassen memelas. Tangannya terangkat memberi tanda bahwa dia menyerah. Tidak. Begini saja masih belum cukup, kau harus merasakan apa yang Arlita rasakan.

Puas memukuli Jassen aku berdiri dari posisiku menduduki perut Jassen, seraya melepas pegangan dari kerah seragamnya. Jassen terbatuk. Dia mengeluarkan darah lagi. Hahaha... rasakan itu bajingan!

Mata bulat Jassen tiba-tiba melotot. Dia menyilangkan tangan pada wajah menyaksikan kakiku yang terangkat.

Uhuk uhuk!

Posisiku saat ini bersedekap dada, berdiri tegak lurus sambil menginjak kuat-kuat perut Jassen. Bodo amat jika nantinya Jassen memuntahkan isi perutnya. Aku harus balas dendam!

"Udah Ari, udah. Aku mohon"tangis Naura sesenggukan tidak rela pujaan hatinya tersiksa.

Kantin mendadak sunyi. Entah sejak kapan aku sudah masuk dalam lingkaran para murid yang menyaksikan. Mereka terdiam, syok dan berbisik-bisik satu sama lain. Ah, kumpulan orang-orang munafik ini. Tidak heran salah satu dari mereka tidak ada yang memanggil guru. Baik Jassen dan aku sama-sama punya pengaruh kuat, hanya orang-orang bodoh jika sampai mau berurusan dengan kami.

"Tahan dia"aku anggukan daguku menunjuk Naura. Gadis itu memeluk pinggangku erat, menumpahkan air matanya di bagian dada.

Tia, Nindy dan Sonia langsung menarik gadis itu menjauh dariku. Mereka memegang kedua tangan dan bahu Naura menahan gadis itu yang berteriak melengking minta di lepas.

Tidak semudah itu Ferguso, salahkan pangeranmu yang memulai duluan.

Aku menggerakkan leherku ke kiri dan kanan, lalu membunyikan jari-jariku sehingga berbunyi 'krek'.

Aku tertawa kesetanan. Menyeringai keji memandangi wajah lebam hasil karyaku ini. Tidak ada rasa kasihan sedikitpun tercetak di wajahku melihat 'mantan' orang terkasih Arlita gilai terkapar tidak berdaya.

Nyut

Aku memegangi dadaku. Sakit. Apa aku keterlaluan sampai tubuh bonekaku bereaksi begini?
Aku tersenyum kecut. Tubuh Arlita masihlah berengaruh tentu saja. Bagaimanapun, Jassen adalah pria brengsek beruntung karna Arlita sangat mencintainya.

"Maaf tapi, kau pantas mendapatkannya"ujarku dingin kemudian menginjak bagian perut dan rusuk berulang kali.

Ah, senangnya melihat wajah Jassen menderita sambil berteriak kesakitan begitu. Aku melakukannya terus dengan semangat sampai tidak sadar Jassen menarik kakiku hingga keseimbanganku oleng.

BRUKKK

KYAAAAAA....






T
B
C


ap yg terjadi y?
gmn2 keren gk? sengaja bikin unsur yandare (psycho) biar beda sma wp antagonis laen hihihi... bonyokin trus muka jassen yuhuhu...😆😄😃

WHAT THE HELL ANTAGONISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang