KEMBAR?

12.6K 1.1K 53
                                    

"Lo?"tanpa sadar telunjukku mengarah ke depan wajah pria yang menyerupai Jassen.

Sumpah demi apa?
Wajah pria ini bagaikan pinang di belah dua, tidak ada bedanya dengan wajah milik tampan Jassen. Semuanya sama persis!

Mulai dari bentuk wajah, mata besar nan tajam, hidung mancung bak perosotan, bibir tebal super pink serta tinggi dan tubuh proposional yang sama. Yang membedakan hanya satu, yaitu lubang cacat di kedua pipinya, gaya rambut dan pandangan yang lembut juga.

Pandangannya lembut ketika dia bicara, lesung di kedua pipinya merupakan pelengkap anugrah yang  tuhan berikan, seolah tuhan mempercayai bahwa keindahan rupawan yang pria itu miliki merupakan sebuah titipan.

Jantung gue mana? jantung gue mana? kemana perginya masker ne cowok? jantung gue lupa berdetak kan jadinya


"Hei"pria jakung itu melambaikan tangan ke depan mukaku. Karna otakku masih lemot dan seakan udara di sekitarku di rengut habis, aku masih terpaku dengan wajah pucat selayaknya rohku di cabut paksa.

"Cengo lagi gue cium ya?"

Aku langsung gelagapan mengedip-ngedipkan mata bak ikan menggelepar kehabisan air.

Tunggu, sejak kapan wajah pria itu sedekat ini?

Pria tanpa nama itu tersenyum manis hingga membentuk eye smile, di ikuti lesung indah yang dia miliki seakan turut tersenyum.

Glek

Aku meneguk ludah kasar. Dengan jarak sedekat ini pikiranku jadi ngefly mengingat kejadian tempo lalu di kolam renang.

Gak, gak! cowok ini lebih sempurna dari Jassen


Aku menggeleng-gelengkan kepala mengusir pikiran bejatku barusan. Pria di hadapanku ini bergernyit bingung melihatku.

"Kakak-kakak sekalian bisa lanjutkan di atas, gak enak soalnya diliatin pengunjung lain"ucap resepsionis menegur kami. Benar saja, pengunjung yang mengantri tampak melihat kami sambil tersenyum-senyum penuh makna.

"Sayang liat deh anak sekolahan ini so sweet banget sih, serasi lagi. Kita jangan kalah sama anak sekolah loh ya!"

"Mas! kamu kok dulu gak pernah ngajakin aku ke hotel sih pas sma? alih-alih hotel kamu malah bawa aku ke kos-kosan huh!"

"Aku juga mau di rayu gitu kayak cowoknya! honey, ayo tatap aku kayak gitu..."


Lalu berbagai rengekan lainnya dari si cewek membuat tiap cowok di sini menatap sinis pria tanpa nama itu. Besok adalah hari valentine, wajar saja malam ini ada banyak pasutri berbagai kalangan mengunjungi hotel.

"202 jadi ya kak"dengan gesit cowok itu menggesek kartu debit yang dia punya, mengambil kartu akses kamar hotel kemudian menyeretku.


"Hoi! lepasin tangan gue sialan! siapa yang ngijinin lo satu kamar sama gue hah?!!"

Cowok itu menoleh sekilas, lalu menghadap depan dengan langkah lebarnya"Gue gak butuh ijin siapapun karna lo dah bikin gue malu"

Aku memberontak menendang dan memukul habis-habisan pria itu. Tanpa di duga, pria itu mengangkatku ala pengantin dengan aku yang menendang-nendang udara.

"LEPASIN GUE!"




T
B
C


siapakah pria d atas?
btw sya jarang up krn kerja y guys.
jng lpa buat votmen kta dan ikuti trus chap lainny!

WHAT THE HELL ANTAGONISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang