Tut
Sambungan telpon terputus akibat tergelincir ke kolam renang.
"Handphone gue..."kataku lemas melihat benda persegi berlogo buah di gigit itu perlahan tenggelam menuju dasar kramik."Biasa aja donk matanya"Jassen menoyor keningku, menyudahi kecupan gilanya.
"Eh bangke! ini semua gak akan terjadi kalo lo gak duluan yang mulai"jeritku kesal dengan ludah yang muncrat ke wajah tampan Jassen.
Bodo amatlah mau tampan kayak dewa yunani pun gue gak peduli, harga diri gue anjlok cuyy
Jassen mengangkat telapak tangan, mengusap wajahnya."Untung gue sayang"
Mataku yang sipit kian menyipit. Barusan dia bilang apa? dasar buaya darat!
Jassen menggesek-gesek benda tumpul miliknya menggoda area intim kepemilikanku"Kalo kita lanjut ke lebih intim gak papa ya, gue tanggung jawab kok. Bener"
Perempatan imajener memenuhi kepalaku. Jassen, dengan tampang datarnya itu bisa saja dia menggodaku saat seperti ini.
"Gak, lo kira gue bini lu yang bisa nampung hasrat lo tiap lo mau? ogah bat dah"
Secepat kilat aku miringkan tubuhku ke samping, lalu kutarik kedua kakiku dari kungkungan paha Jassen.
"Silahkan lanjutkan berenangnya, gue mau pulang BYE!"Baru satu langkah, bahuku di tarik paksa seseorang. Aku hendak protes, namun lagi dan lagi Jassen menyudutkanku, tergesa-gesa membuka kancing seragam atas, kemudian menyingkap bra hitam yang aku kenakan.
"JASSEN BAJINGAN!!! LO APAIN LAGI GUE SEKARANG HAH?? LEPASIN BANGSAT"
Jassen tidak mengubris. Dia malah mengangkatku, menjadikan dinding sebagai sandaran seraya menyesap payudara kanan milikku. Ini pertama kalinya aku di perlakukan seperti ini. Benar, seperti aplikasi orange yang aku baca, rasanya bagaikan kupu-kupu terbang melilit perutku.
Tubuhku kepanasan di sertai getaran aneh yang membuatku ingin lebih. Mungkinkah ini yang dinamakan hasrat?
Jujur, aku tidak merasakan apapun selain rasa sakit, jijik dan takut saat berciuman tadi. Dan entah kenapa, Jassen yang memperlakukanku dengan lembut begini malah membuatku nyaman dan nikmat.
Tara sadar woi! lu mau di perkosa malah keenakan
Reflek aku arahkan kepalan tanganku pada kepala Jassen sekuat mungkin. Jassen mengaduh kesakitan. Tubuhku jatuh terhempas di bawah, sama seperti Hades, aku segera kabur bak ninja hatore.
"Aku lupa kalau dia iblis"sesal Jassen menggosok-gosok kepalanya yang berdengung.
Motor sport RR250 meluncur dengan kecepatan tinggi di jalanan ibu kota. Beragam jenis mobil dan motor tiada henti menghujat, menyumpah serapah si pengendara karna kebut-kebutan bagai arena sirkuit. Tapi, ada juga bagian dari mereka yang kaget, terheran-heran saat siluet helm full face hijau tosca itu adalah perempuan. Terlebih lagi seorang murid sekolah.
PIP PIP
"Santai atuh neng masya allah..."ucap si bapak pedagang asongan sembari mengusap dada kala hampir tersenggol motor.
Pikiranku kacau. Jam menunjukkan pukul 8 malam lewat. Aku tidak ingin pulang, dan juga tidak mau singgah ke rumah tiga orang antek-antekku. Pilihanku hanya satu, hotel. Ya, aku harus menginap di hotel untuk satu malam saja.
Motor aku parkirkan di depan sebuah hotel bernama 'street' hotel ini adalah hotel making love. Aku tidak punya banyak waktu untuk memilih di karnakan lokasi yang tertera pada gps google maps sangatlah jauh dari lokasiku sekarang.
Aku kelaparan juga kedinginan. Seragamku basah karna si cecunguk bajingan bernama Jassen Arlando sialan. Andai aku tidak lari, mungkin keperawananku tinggal kenangan, lalu aku terikat dengan Jassen. Itu mimpi buruk.
Setampan apapun rupanya dan sekaya apapun dia, kalau sikapnya seperti itu, mesum dan suka mempermainkan dua hati wanita aku tidak akan sudi.
Ting
Bunyi bel otomasis berdering ketika aku melangkah masuk. resepsionis wanita berseragam ketat plus sexy dengan dandanan wanita malam tampak menyapa.
"Selamat malam kak, selamat datang di hotel bintang tiga kami. Mau pesan kamar berapa dan nomor berapa?"
Netra hitamku memperhatikan nomor-nomor yang tertera pada rak, di mana isinya adalah kartu pengenal yang nantinya akan di tempel ke layar kecil knop pintu, untuk membuka akses masuk.
"202"
Aku menoleh, seorang pria dengan lesung pipi menyerupai Jassen memberi tanda peace lalu berkata"Kita ketemu lagi"
T
B
CDOUBLE UP!
siapakah org yg jumpa sma Tara???
Jeng jeng jeng
spesial buat klean yg pembaca dah tembus plus vote yg mkin bnyk!
btw kta dah peeingkat 2 loh d villain cek aj!
nikmati chap dng bnykin vote & coment agar klean bsa bca chap yg lengkap!
buat yg kepo tmn2 Ari nih orgny
MUTIARA CORDELIA RASYAHNINDYANA SYAQILA MEDUXA
SONIA ARABELLA PUTRI
KAMU SEDANG MEMBACA
WHAT THE HELL ANTAGONIST
Ficção AdolescenteSuatu hari, kesialan terjadi secara beruntun menimpa gadis malang. Hampa, pasrah dan tak sanggup menerima kenyataan. Esteria anggrainy, biasa dipanggil Tara harus menanggung malu menjalani hidup akibat ulah tangan tidak bertanggung jawab. Hingga ak...