Tuh kan benar!

10.2K 1K 53
                                    

"Iyah..."

Jassen mengatakannya berat hati. Wajahnya dia hadapkan ke arah lain.  Memandangi apa saja asal tidak  bersitatap denganku.

Aku menarik napas. Melihat Jassen kadang aku merasa iba sekaligus benci.  Aku mengerti betul bagaimana keluarga Jassen. Ayah ibunya sangat terobsesi memperkaya harta. Tak heran, kasih sayang mereka tujukan padaku selama ini hanya lah manipulatif mereka.

Jika anak mereka sulit untuk di kasihi, tidak mungkinkan anak orang asing di cintai begitu saja tanpa pamrih?
Tidakkah itu aneh?

"Terus?"tanyaku maju selangkah. Jassen menatapku aneh. Dia mengambil kedua tanganku. Mengecup buku-buku tanganku seolah itu adalah barang berharga.

"Maaf"katanya. Tentu saja aku bingung, mengapa dia meminta maaf? dan jawaban dalam benakku terjawab sudah ketika Jassen meraih tengkukku, melahap bibir tipis yang hari ini aku poles merah darah.

Dari sudut mataku, aku melihat sosok Hades, dia terpaku. Matanya melebar tidak percaya pada apa yang dia saksikan. Naura tak sengaja datang, berdiri di belakang Hades dengan pandangan kosong.





















Di kelas anak-anak memperhatikan gerak-gerikku. Mulai dari makan, membuka buku, main handphhone, sampai aku muak menendang meja di depanku.

Melihat meja itu terbalik, barulah mereka berhenti menatapku, kembali ke kegiatan masing-masing.

Sial, gue ngerasa kayak lacur bener






T
B
C

SORRY ADA TYPO😅🙏
EFEK LMA GK NGETIK Y GNE

MOHON MAAF MIMIN BARU UP STELAH SKIAN LMA. Y MAKLUM LAH D TMPT KERJA WKTU LUANG TUH MEPET NYAMPE RUMAH PUN TEPAR GK AD WKTU. JDI SGINI DLU DAH YG MIMIN BSA.

MKSH UDG IKUTIN MIMIN SLAMA INI. JNG LPA VOTE & COMENT PENDAPAT KLEAN

WHAT THE HELL ANTAGONISTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang