Chapter 25: Karna Cinta

102 15 0
                                    

Ceklek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek.
"A-Ada apa Lia?" Lia membalikkan badan dan langsung Memeluk Soobin erat sambil menangis.

"Kau ini! Jika ada kendala Kabari aku! Pakai surat atau Seseorang! Aku rindu tahu! Benar-benar Rindu" ucap Lia sambil menangis tersedu-sedu.

"Kau tidak marah?"
"Untuk apa aku marah padamu?,aku tidak marah kok" Lia mencubit kedua Pipinya.

"Lalu tadi?" Lia menarik tangan Soobin untuk keluar dari kamarnya.
"Ayo! Kita makan dulu!" Soobin pun mengikutinya.

••••

Terlihat Jin,Jisoo dan lainnya sudah berada di meja makan.

"Hei Soobin,Lia ayo duduk!" Ajak Jisoo.
"Iyaa"

Soobin dan Lia pun duduk.
"Kau ingin tahukan kenapa kau masih hidup?" Bisik Jimin.

Soobin Mengangguk.
"Sebentar"

"Jin! Soobin ingin tahu kenapa Dia masih hidup" ucap Jimin ke arah Jin.
Soobin hanya menutup Wajahnya malu.

"Iya Tuan,kenapa kami masih hidup? Dan kenapa itu seperti nyata?" Tanya Yeonjun.

"Jimin,tolong Jelaskan" ucap Jin.
Jimin pun berdiri dan membuka Pembicaraan.

FLASHBACK ON:

"Masukkan mereka" suruh Jin lalu semua prajurit mendorong Paksa Mereka.
"Dan Kalian!,masuk kedalam Ruangan dan Tontonlah besok Eksekusi yang seru itu" lalu Jin Pergi.

"Papa!! Papa!!" Jin menoleh sambil membalikkan badannya.

"Ini salah paham Pa!" Jin mengangkat alisnya satu.
Hyunjin menceritakan semuanya dari awal.

"Hmm seperti itu,Baiklah panggil Jimin" Hyunjin memanggil Jimin untuk bertemu dengan Jin di ruang Khusus bersama Lia dan Jisoo.

"Ada apa Jin?" Tanya Jimin.
"Ini,kaukan bisa memanipulasi seseorang lewat mata birumu itu" Jimin mengangguk.

"Lalu?"
"Berikan dia hukuman lewat manipulasimu itu,aku masih berbaik hati padanya" Jimin mengangguk.

"Gelang itu ternyata kau sudah tahu Lia" Jin menatap Lia.
"Iya Pa,maaf"

"Tidak apa-apa Anakku"
"Ya? Seterusnya bagaimana?" Tanya Jisoo.

"Kalian berpura-pura tidak mempunyai perasaan Kasihan atau apapun?"
"Baik"

"Dan besok ingat! Jika Soobin melukai Lia lagi tidak segan-segan aku akan memenggal kepalanya,oh satu hal lagi Kalau Soobin memberi Gelang itu tolong berikan ke Jisoo ya" Lalu Jin pun pergi.

••••

"Jisoo!" Jerit Jimin.
"Ya?"

"Ini gelangmu,ternyata benar dia memberi ini" Jimin memberi Gelang dari Soobin.

"Baiklah terima kasih"

••••

Saat eksekusi.

"Kurasa dia benar-benar mencintai Anak kita" bisik Jisoo saat Soobin menunduk.
"Kau benar"

"Aku tidak tahan ingin menangis Pa" bisik Lia.
"Tahan,Sebentar lagi ini akan berakhir"

FLASHBACK OFF.

"D-Daebak" ucap Yeonjun.

"Maaf jika kami banyak salah dengan Anda Raja" sambung Kookie.
"Iya" balas Jin.

"Karna Cintalah kalian bisa seperti ini" Ujar Jisoo.

Pipi Lia dan Soobin memerah.

"Hari ini kalian menginap di sini ya" sambung Jisoo.
"Kapan kita pulang?" Tanya Hueningkai ke Kookie.

"Nanti"
"Apa kau tidak rindu dengan Lisa Eonnie?"

"Untuk apa? aku tidak menyukainya,aku menyukai Rosè" Balas Kookie.
"Jahat sekali kau ini hyung"

"Akukan memang tidak menyukainya"
"Terserahmu saja" ujar Hueningkai.

Author Pov End.

••••

"Lia!" Panggil seseorang.
Lantas aku menoleh.

"Soobin? Ada apa ke sini?" Tanyaku yang sedang memandang Bulan di luar.

"Kenapa kau tidak masuk saja? Di luar berbahaya ayo" aku melepaskan tanganku dari genggaman Soobin.
"Apa kau masih marah padaku?"

"Tidak,aku hanya ingin di sini sebentar jangan menyuruhku ini adalah perintahku Mutlak!" Soobin menghela napas kasar sambil menatapku.

Lalu dia ikut menatap Bulan di sampingku.
"Aku mencintaimu benar-benar mencintaimu,mungkin jika semuanya benar terjadi aku tetap mencintaimu" aku langsung menoleh ke arahnya dengan wajah bingung.

Maksudnya apa? Atau jangan-jangan dia mengungkit soal Eksekusi tadi?!.

"Kenapa kau berbicara seperti itu Soobin,ini semua hanya hukuman kecil mungkin kalau bukan karna Cinta,kita tidak abadi" ucapku.

Soobin lalu tersenyum padaku.
"Aku benar-benar mencintaimu!" Lalu kami tertawa.
Kami saling bertatapan,kami berdua hanya di sinari rembulan dan Bintang-bintang.

"Besok kita jalan-jalan keluar ya?" Ajakku.
"Boleh"

"Besok ingat!" Ucapku lalu pergi meninggalkannya begitu saja.

TBC...

Maaf pendeek😭
Ngomong-ngomong,yang mana chapter favorite kalian?

Komen dan vote kalian selaluku tunggu dan ku baca!

Jangan lupa baca ceritaku yang lainnya ya!:
-Love Is Everlasting [END]-
-Love Is Everlasting 2 [On Going!]-

Magical WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang