Chapter 14: Dreamcatcher

113 16 0
                                    

Tak terasa,mereka sudah berada di puncak acara Vampiola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak terasa,mereka sudah berada di puncak acara Vampiola.

"Khamsa-hamnida Chagi-ya!" Ucapku lalu memeluknya erat.

"Kita bermain Balap mobil yuk!" Ajakku lalu ku tarik Soobin.
"Oh ayolah Lia! Balap mobil itu hanya untuk anak kecil" aku tak menjawabnya.

"Kajja aku sudah naik!"

Dengan rasa malu,akhirnya Soobin pun ikut denganku.

"Lihat! Banyak anak kecil sedangkan kita sendiri yang dewasa Lia!"

"Aku tidak peduli~"
"Siap ya? Hana dul set!" Ucap petugas.

"Woohooo" jeritku.

Selesai bermain balap,kami bermain rollecoster.

"Apa kau takut? Ejekku karna kulihat wajahnya seperti ketakutan.

"Ani"
"Jinjjaa??" Ucapku.

"Nee!"
"Kalau begitu Kajja!" Ajakku lalu menaikki rollecoster.

"Woohoooo" jerit kami berdua.

Selesai itu kami membeli Boneka Rilakkuma.

Selesai itu kami membeli Boneka Rilakkuma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucu bukan? Seperti aku hehe.

"Boneka beruang itu lucu sepertimu" betulkan kataku!
"Terima kasih Pangeran" jawabku membuat pipinya memerah.

"Hei pipimu memerah!" Aku tertawa.
"Itu gara-gara Seorang putri berani menggombal sang pangeran!"

Aku menutup wajahku,So sweet.
Dia langsung memelukku di keramaian.

"Aku mencintaimu Lia! Benar-benar mencintaimu! Aku janji akan menjagamu di mana pun kau berada,aku siap Bertanggung jawab atas dirimu jika kau sakit atau pun diincar oleh Yeonjun" kata-kata terakhir membuat diriku mematung.

"A-Apa aku harus berkorban?" Ucapku yang masih di dalam pelukan Soobin membuatnya Langsung melepaskan pelukannya.

"Maksudmu?,kau tidak boleh seperti itu! Lalu siapa yang akan menghiburku? Siapa yang akan merindukanku saat pulang? Dan siapa yang akan memelukku?!" Aku menggeleng.

"Aku tidak rela Jika Ayahmu tiada,lagi pula jika itu takdir--" bibirku di bungkam oleh jari telunjuk Soobin.
"Tidak-tidak! Aku tidak rela!,cari saja manusia lain tapi tidak dengan dirimu!" Dia mengusap Pipiku.

"Tapi aku sudah terpilih menjadi Tumbal keluargamu Soobin,aku juga tidak rela jika ayah mertuaku Tidak kekal"

"Tidak pokoknya tidak!,aku mencintaimu! Aku tidak ingin kehilanganmu! Walau dirimu adalah Manusia dan aku adalah Vampire tetapi Cinta kita sama,kita sama-sama mencintai"

Aku menunduk lalu tiba-tiba Soobin memegang kedua pipiku.

"Ku mohon jangan tinggalkan aku Lia" aku mengangguk lalu tersenyum.

Tiba-tiba air mataku menetes.
"Kau tidak perlu berkorban,aku percaya bahwa kau perempuan yang hebat" Soobin mengusap Air mataku dengan jempolnya.

aku hanya terkekeh dengan ucapannya dan mencubit kedua pipi Soobin.

"Kau ini menggemaskan sekali!" Dia membalas Cubitan Di kedua pipiku juga.

"Kau lebih gemas!" Kami tertawa dan melanjutkan aktifitas bermain.

"Apa kau ingin bermain bebek-bebekan di sana?" Tanya Soobin sambil menunjuk ke arah Kolam kecil yang berisi Bebek plastik.

"Untuk apa?"

"Di sana jika kau mendapat 1 bebek maka kau mendapatkan hadiah" ucapnya sambil menoleh ke arahku.

"Woah Jinjja?!,hadiah apa?!" Tanyaku antusias.
"Baju bergambar Bebek,kacamata dan lain-lain" Tanpa basa-basi aku mengajakknya bermain bebek-bebekkan itu.

"Oh iya Soobin,pasangkan Flower Crown itu ke atas kepalaku" ucapku,lalu dia menurutinya dan memakaikanku.

"Yappeo"
"Apa kau bilang?" Tanyaku sekali lagi.

"kekasihku cantik" aku tertawa dan memukul lengannya pelan.

Kita pun langsung memancing bebek-bebekkan itu.

"Yes! Aku dapat satu Lia hahah!" Aku menoleh untuk melihat hasilnya,ternyata dia mendapat bebek besar!.

"Tuan mendapat Kacamata" ucap petugasnya dan memberikan Hadiah itu pada kekasihku.

"Yap! Lihat diriku Lia apakah kekasihmu ini tambah Tampan?" Aku mempunyai Ide mengusilkannya.
"Kau Tambah Jelek!" Aku tertawa.

"Yak! Kau mengejekku ya!" Sepertinya aku berhasil membuat dia kesal.

"Aniya aku bercanda Chagii,kau sangat tampan" dia tersenyum membuat lesung pipinya Terbentuk.

"Aku bersyukur mempunyai kekasih yang tampan sekaligus Anak kerajaan" sambungku.

"Nah sekarang aku ingin lihat punyamu!" Tanyanya.
"Aku belum mendapatkannya" lalu aku berusaha memancingnya lagi.

Dan Yap!! Aku dapat tetapi bebeknya kecil.
"Yahh"

"Gwenchana" dia mengacak rambutku.
"Hei,kekasihku mendapat apa?" Tanya Soobin ke arah petugas.

"Ah sebentar,kekasihmu mendapat Bunnyhead Kelinci!" Aku kegirangan!.
Lalu aku menerima Bunnyhead itu dan memeluknya.

"Dimana dia?" Tanya Yeonjun ke pengawal Di sampingnya.
"Dia ada di tempat bermain bebek itu Tuan"

"Apa kita langsung saja menangkap mereka?" Tanya Kookie.

"Jangan dulu!,kita tunggu mereka bermain yang lain dulu"
"Untuk apa?"

"Jika kita mengepung mereka saat disana,mereka bisa melompat dan rencana kita gagal kembali" Kookie mengerti lalu tersenyum.

"Ikuti terus mereka" ucap Kookie ke Prajurit.

"Baik"

Lalu mereka membuntuti Soobin dan Lia.
"Ngomong-ngomong Dreamcatcher itu berguna ya Bin?"

"Nee,Dreamcatcher ini di percaya bisa menangkap mimpi-mimpi baik dan menjauhkan mimpi-mimpi buruk,sama sepertimu yang selalu bermimpi buruk saat di duniamu bukan?" Aku mengangguk sebagai jawaban.

"Cara memakainya bagaimana?"
"Kau tinggal menggantungkannya di Dinding nanti saat kita sudah pulang" aku tersenyum seraya melihat ke Arah Dreamcatcher ini.

Semoga saja berguna,dan aku tidak bermimpi buruk lagi setelah ini.

TBC..

Chapter ini ga seru ya?:((
Mungkin kamis depan bakal seru!🤡

Jangan lupa Vote sama Share ya!!
Oh iya Jangan lupa Juga Baca Ceritaku yang lain yaa:
-Love Is Everlasting Season 1 [END]-
-Love Is Everlasting Season 2 [NEW]-

Sampai Jumpa lagiii!!,See You Guys!💙

Magical WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang