Kami sudah berada di Istana Kerajaan Bulan dengan bantuan Prajurit Matahari yang mambuat kami dapat mempersingkat waktu untuk kembali. Aku berjalan dengan tergesa-gesa saat gerbang sudah terbuka,sambil memerhatikan sekeliling.
Tidak ada tanda bekas peperangan,ini semua sangat normal. Tidak hanya aku,Hyunjin,Yeji,Soodam,Yeonjun,Noona Rosè,Noona Lisa dan Kookie juga terlihat gusar. Ini sungguh terlalu aneh dan terlalu mendadak.
Dadaku bergemuruh saat pintu Istana terbuka,ada Paman Chen disana.
"Tuan." Matanya berkaca-kaca,wajahnya juga merah. Aku tidak mau bertanya padanya dan langsung berlari sampai ke kamar Lia. Aku mendengar Noona Rosè memanggilku tapi aku tidak peduli.
Aku sudah di depan pintu kamarnya,pintu kamar dari seseorang yang sangat aku rindukan selama aku jauh darinya,seseorang yang sudah berani mengisi hatiku sepenuhnya. Seorang gadis yang aku cintai melebihi nyawaku sendiri.
Aku membukanya perlahan,suara decitan mulai terdengar sampai ke gendang telinga,dan orang yang pertama aku lihat adalah Hyung Jimin bersama dengan Yuna yang berdiri mengelilingi ranjang milik Lia. Mereka berdua melihat ke arahku,raut wajah mereka sama seperti Paman Chen yang aku temui tadi.
Aku masuk tanpa mendengarkan panggilan mereka,aku menggeser tubuh Hyung Jimin dengan pelan.
Lia...
Itu Lia yang sedang berbaring,terlelap dengan damai,kedua tangannya berada diatas perutnya menggenggam bunga mawar berwarna putih senada dengan gaun miliknya.
Lututku langsung lemas begitu saja,aku langsung bersimpuh di sampingnya. Tanganku terulur untuk menyentuh wajahnya.
"Aku pulang...Lia." tanganku bergetar sama dengan suaraku sekarang,aku menjadi ingat kejadian Ayah dan Ibuku saat terkena Xelium. "Ayo kita menikah,aku menang...kami semua menang...kita menang...." aku mengelus rambut halusnya.
"Bangunlah,ayo kita pulang ke duniamu" air mataku mengalir begitu saja tanpa aba-aba. Dadaku terasa sesak,sakit,ngilu secara bersamaan.
"Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu lagi,tapi...tapi kenapa sekarang kau yang meninggalkanku? Apa kau sedang membalas dendammu padaku?...Lia bangunlah! Buka matamu!"
"Tuan." Tangan Hyung Jimin ada di bahuku,aku menepisnya lemas.
"Apa yang terjadi?!" Bentakku lalu aku berdiri. "Kau tidak menjaganya Hyung! "
"Maafkan aku" ucapnya lirih bersama air matanya yang keluar. "Dia merahasiakannya,maafkan aku"
Aku mendorongnya pelan,"merahasiakan apa maksudmu Hyung?! "
Hyung Jimin menangis,aku yang kesal langsung menatap Lia.
"Cepat jelaskan apa yang terjadi?!" Suaraku menggema di ruangan ini,amarah kekecewaan menjadi satu. Aku tidak peduli dunia ini hancur daripada mengetahui fakta bahwa Lia ku telah tiada.Hyunjin,Yeji,Soodam,Yeonjun,Taehyun dan Chaeryeong datang bersama Raja Jin,Ratu Jennie dan Raja Tae.
Aku bisa melihat keterkejutan di mata mereka saat melihat Jasad Lia sudah tak bernyawa."Apa yang terjadi sebenarnya?" Tanya Yeji,suaranya bergetar.
"Cepat katakan apa yang terjadi,Hyung!!" Bentakku padanya.Yeonjun datang dan menahanku,"Soobin hentikan! Tahan emosimu!"
"Putri merahasiakannya...dia....dia tahu bahwa dia akan meninggal." Ratu Jennie membuka suaranya,suaranya bergetar sangat pilu. hatinya sakit sekali aku tahu.
"A-Apa maksud Ratu..."
Raja Jin menyeka air matanya walau pada akhirnya mengalir lagi.
"Aku sudah pernah bilang padamu kalau Putri akan meninggalkanku bukan? Aku bilang padamu aku akan kehilangan temanku---" Hyung Jimin menarik napasnya lalu berucap lagi.
"---saat Putri bilang dia akan meninggal,itu sebabnya Aku menangis bersama Ratu Jennie dan Ratu Jisoo. saat kau bersama Rosè waktu itu,Putri...bisa melihat masa depannya,dia juga bisa melihat kematiannya sama seperti Ratu Jisoo--" lanjutnya.
"---Maka dari itu...Ratu Jisoo mengorbankan diri agar bisa bertemu dengan Putri Lia lagi Soobin...dan waktu kami bilang Lia sudah membaik itu semua Bohong,Bohong. Lia tidak mau kau menangis dan menyakiti dirimu sendiri Soobin,Saat Raja Jin dan Raja Tae tahu hal itu mereka menangis di belakang Istana,maafkan aku...Hyunjin,Yeji,Taehyun dan yang lain. Kami merahasiakannya." sambung Ratu Jennie ia tidak bisa melanjutkannya lagi dan menangis.
Itu alasannya? Pantas saja saat peperangan mereka berbicara hal yang tidak aku mengerti.
Aku ingin marah dan menghancurkan semuanya. Tapi tubuhku lemah,sangat hancur dan tidak berdaya.Aku mendekat pada tubuh Lia yang sedang berbaring,aku duduk di sampingnya memerhatikannya lagi. Wajah cantiknya selalu saja cemberut saat aku tidak memenuhi keinginannya,kini telah berganti dengan wajah tenang di tidurnya yang panjang.
"Tidak apa-apa...aku akan pergi bersamamu bukan?" Aku mengelus kepalanya lagi,memeluknya untuk terakhir kalinya.
"Soobin,ada yang ingin Papa sampaikan" suara Raja Jin menginterupsi.
"Apa Raja? Katakan saja" balasku.Raja Jin mencoba menatapku,aku juga melihat kesedihan pilu di wajahnya.
"Kau masih memiliki waktu sekitar empat ratus hari untuk kau hidup" aku menatapnya,dengan bingung. "Apa maksudmu Raja?"
"Ramuan yang Ratu Jisoo berikan itu sudah tercampur dengan darah milik Putri. Dia memintanya agar kau hidup sedikit lebih lama,untuk membantu Rosèanne yang akan menjadi Putri selanjutnya. Karna saat ini sebenarnya kau sedang mengalami Penyakit Xelium itu."
Aku tersenyum miris mendengarnya,Lia sampai memikirkan hal sejauh ini demiku. Aku tidak bisa membayangkan sebesar mana ketulusan dan kebaikan yang dimiliki seorang Park Lia di balik wajah cerianya.
"Ah baiklah Raja." Hanya itu yang dapat aku ucapkan.
Aku menatap Lia yang sekarang ada di pangkuanku,aku memeluknya sambil bersenandung layaknya seorang Ayah menidurkan Anaknya. Setidaknya ini adalah ucapan terima kasihku yang terakhir karna semua kebaikannya memberikan aku kesempatan untuk hidup lebih lama. Aku memejamkan mataku lagi saat merasakan air mata akan keluar.
Aku bersumpah akan menggunakan sisa kehidupan yang di berikan oleh Lia dengan sebaik-baiknya.
"Oppa"
Mataku terbuka kembali saat Soodam memanggilku,sebuah pandangan yang tidak pernah aku harapkan terjadi. Debu biru berterbangan seperti saat Ibunya Mengorbankan diri,Jasad Lia perlahan menghilang.
Dadaku semakin sesak,mungkin ini yang dirasakan Raja Jin saat melihat Ratu Jisoo menghilang. Hatiku sakit,ngilu,seperti ada lubang besar dan dalam menusuk diriku.
Aku memeluknya semakin erat,membenamkan kepalaku di tekuknya. Menyembunyikan tangisanku di hadapan semuanya,mengucapkan kata-kata Cinta di telinga Lia berharap Lia mendengarnya walaupun itu sangat mustahil.
Tubuhnya semakin lama semakin ringan,aku tidak bisa menahan tangisku lagi saat di pelukanku mulai terasa hampa. Aku menjauhkan diriku lalu menatap wajahnya untuk terakhir kalinya,hingga titik akhir pertahananku,aku menangis sangat keras saat Lia benar-benar sudah menghilang dan pergi selamanya dari Dunia ini.
Aku mencintaimu,Park Lia.
TBC...
MENYESAKKAN DAN MENANGIS.
MAAPKAN AKU READERS,MW (Magical World) EMANG BENER-BENER PLOT TWIST PALING GILA YANG PERNAH AKU BUAT😭💔.
VOTE⭐,KOMEN💬,SAMA SHARE📧 YA😭💔.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical World
FantasíaSeorang Laki-laki tampan tiba-tiba muncul. Membuat kehidupan Lia yang sebelumnya baik-baik saja menjadi berubah drastis. Highest Rank. #10 in magicalworld [11-5-2021] #8 in chaerhyun [13-10-2020] #26 in yunkai [13-10-2020] #7 in soolia [27-6-2021] #...