Chapter 15: Penangkapan

109 15 24
                                    

⚜⚜⚜⚜⚜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚜⚜⚜⚜⚜

Setelah itu,Soobin langsung mengajakku bermain Ontang Anting.
"Jangan" ucapku.

"Kau takut?" Dia mengangkat alisnya.
"Ani! Maksudku hanya takut saja jika tali itu lepas" ucapku sambil bermain-main dengan jariku sendiri.

"Tidak akan,tenang! tali itu kuat kok!"

"Jinjja?" Ujarku memastikan.

"Nee" kami langsung mencoba menaikkinya.

"Siap ya?" Ucap petugas.
Kami mengeratkan seatbeltnya agar tidak terjatuh saat bermain nanti.

Lalu permainan pun dimulai,woah sangat seru bercampur takut!.

Pertama sangat lambat,ku rasa permainan ini membosankan ternyata semakin cepat putarannya.

"WOAHHHHH" terdengar jeritan Soobin yang dramatis,padahal dia sendiri yang mau bukan?.

Grek!

"Hah? Listriknya mati?!" Aku berusaha membuka Seatbeltnya,tetapi Seatbelt ini sepertinya macat!.

"S-Soobin! Aku tidak bisa membuka seatbeltnya!" Jeritku pada Soobin yang di ujung sana.
"Aku juga Tidak bisa!!"

"Aku hmpphh--!" Kenapa ini?!,Banyak prajurit yang menarikku dari sini,sakit! Kakiku!.

"Kau tidak bisa lari lagi" Yeonjun?! Ternyata ini rencana Yeonjun!.
Soobin! Tolong aku!.

"LIA!!"
"HENTIKAN PERBUATANMU YEONJUN!"

Soobin POV:

Seatbeltku tidak bisa ku lepaskan!,Lia bagaimana?!.

Ting!

Akhirnya Listrik hidup! Aku harus membuka Seatbelt ini lalu pergi mengejar Yeonjun.

"Dasar Yeonjun kurang ajar!!" Gumamku lalu aku memutuskan Seatbelt ini dan langsung turun.

Sebelum aku mengejar mereka,aku mengambil Flower Crown yang terjatuh dari kepala Lia.

"Lihat saja nanti Yeonjun Maxim" aku mengeram jari-jariku,Dan langsung mengejarnya.

Bruk!

"Sial! Kenapa akar-akar ini melilit kakiku!" Aku berusaha membuka lilitan pada kaki kiriku.

"Ini semua ulah Yeonjun dan Soodam!!" Aku membukanya tergesa-gesa sampai-sampai aku tak sadar Jika mata dan taringku telah muncul.

Aku langsung berlari serta melompat menuju Kastil tempat diriku tinggal,aku tahu mereka pasti menyembunyikan Kekasihku di sana.

"Lia! Tunggu aku di sana" Batinku.

••••

Setelah sampai,aku menendang para Pengawal di luar kastil dan masuk ke dalam dengan cepat.

Aku mengelilingi seluruh Ruangan,dari Dapur,tamu,kamar,dan taman semuanya tidak ada.

"Pasti di gudang atau di Ruang ritual" aku langsung menuju Gudang,dan ternyata di sana ada Soodam.

"Kau!" Aku ingin memukulnya tetapi ia menahanku.

"Tenanglah Kak! apa kau tidak Sayang kepada ayahmu!? Ayolah tinggalkan Manusia tidak berguna itu!" Amarahku semakin menggebu-gebu,Manusia tidak berguna katanya?.

"Dia kekasihku dan dia bukan manusia tidak berguna!" Aku berusaha keluar dari gudang tapi sepertinya akar-akar daun milik Soodam sudah menutupi Pintu Gudang.

"Kurang ajar!" Aku menyekik lehernya.
"Akh!" Leherku! Akar tidak tahu diri!.

Aku harus bagaimana?!,ayolah ini demi Lia!!.

Nafasku semakin sesak,aku berontak dan mulai merusak akar-akar itu,aku mengeluarkan Asap hitam bercampur merah yang membuat mangsaku terbatuk-batuk karna Asapku.

"Uhuk-Uhuk! A-Aku tidak akan m-membiarkanmu merusak Rencana Yeonjun!" Dia mulai menarik lenganku memakai akarnya dan Mengeratkannya.

Dengan kekuatan yang ku miliki,semua akar itu rusak.
"Kau belum belajar terlalu dalam Soodam Maxim" ucapku lalu memukul perutnya dengan kuku tanganku yang tajam.

"Ah!" Aku memukulnya.

"Ini hanya 3% kekuatanku saja Soodam" bisikku ke telinganya,lalu aku merobek Akar-akar yang ada di pintu Gudang.

"T-Tidak akanku biarkan" Akar-akar itu menarikku lagi dari pergelangan kakiku,hingga aku tersungkur untuk ke dua kalinya.

"Apa kau mau?!" Bentakku padanya.
"Aku mau Kakak Sadar bahwa Lia adalah Tumbal kita!!" Aku berontak dan memukulnya kembali tetapi meleset.

"Sadar! Bahwa dia Manusia kau Vampire kak!!" Mataku bertambah merah membuat Emosi semakin tinggi.
"DIA KEKASIHKU,SIAPAPUN TIDAK BOLEH MENYENTUHNYA ATAUPUN MELUKAINYA!!!" Bentakku ke telinga Soodam.

"Hentikan Jeritanmu itu!" Sepertinya telinga Soodam sakit,ini kesempatanku.

Aku menekan keras pundaknya sampai ke dinding,dia mengerang kesakitan.
"Inilah Hukumanmu karna melawanku" aku mendorong dia ke samping sampai kepalanya tersungkur ke lantai.

Bibirnya mengeluarkan darah.
"Kau masih berani denganku?" Tanyaku sambil menatapnya tanpa kasihan.

Dia menggeleng sambil menatapku lekat.
"Sekarang beritahu aku dimana Kak Yeonjun!" Ucapku padanya.

Dia membisu,aku bertanya sekali lagi ia tetap diam tidak memberitahuku.

"Jika kau tidak memberitahuku--"

"--BUNUH SAJA AKU JIKA KAU MAU SOOBIN! BUNUH SAJA KEMBARANMU INI BUNUH!!!!" Aku mematung,tak tega melihatnya menangis.

"BUNUH SEKARANG MEMAKAI CAKARMU ITU DI JANTUNGKU! AMBIL JANTUNGKU,AKU TIDAK MAU MEMBERITAHU KEBERADAAN MEREKA! JIKA KAU INGIN TAHU CARILAH SENDIRI!" Aku tidak bisa berbuat apa-apa,di sisi lain aku masih menyayanginya sebagai Kembaranku.

Dan di sisi lain juga aku kesal dengannya,itu saja.
"Jangan pernah menyakiti atau membunuh Saudaramu ingat itu!" Kata-kata ibuku tiba-tiba muncul di kepalaku.

"KENAPA KAU MASIH TIDAK MEMBUNUHKU?!" Aku menoleh ke arahnya.

"Mian,aku tidak mau" balasku.

"Kenapa?!,Bunuh aku Soobin!"

Aku langsung pergi mencari Lia dan Yeonjun sendirian.

"Arghh!! Soodam membuatku semakin Gila!" Aku berlari mencari keberadaan mereka dari ruang ke ruang.

TBC...

hmm apakah Soobin bisa nemuin Lia ya?
Atau jangan-jangan Lia sudah mati?!
Dan kenapa Soobin tidak membunuh Soodam?

Jangan lupa baca ceritaku yang lain ya!:
-Love Is Everlasting Season 1 [END]-
-Love Is Everlasting Season 2 [NEW]-

Share,Vote sama Komen jangan lupa juga!

Magical WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang