______________________________________
HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________
🌻🌻🌻
Selama perjalanan Nasha tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Dia masih merasa kesal dengan Gibran. Kalau sikap pemaksa Gibran sudah keluar, sepertinya Nasha tidak bisa melakukan apa-apa. Dia selalu merasa terhipnotis dan menuruti semua yang Gibran katakan meski Gibran selalu mengancamnya dengan cara yang halus. Tapi entah kenapa tubuhnya selalu bereaksi untuk menuruti perkataan Gibran. Apapun itu.“kamu mau turun gitu aja? Enggak mau cium tangan suami kamu?” tanya Gibran saat Nasha hendak turun dari mobil.
Nasha menghela napas. Dia membalikkan badan dan mencium punggung tangan kanan Gibran. Gibran tersenyum lebar saat Nasha mencium punggung tangannya.
“tunggu”
“apalagi sih Mas?” tanya Nasha mati-matian menahan kesalnya pada Gibran.
Gibran mengeluarkan dua buah kartu dari saku jas miliknya. Dia menyodorkan sebuah kartu kredit dan sebuah kartu debit kepada Nasha.
“buat kamu. Pin nya tanggal pernikahan kita”
Nasha menatap dua buah kartu ajaib yang ada di tangannya. Dia yakin nominal yang ada pada dua kartu ini pasti diluar dugaannya. Seperti yang selalu Gibran lakukan. Dia tidak pernah merasa cemas dengan nominal yang selalu ia keluarkan untuk Nasha.
Nasha menatap Gibran dengan senyuman manisnya. “makasih Mas. Nanti kalau saldonya habis atau over limit gimana?” goda Nasha.
Gibran terkekeh. “kamu yakin bisa sampai begitu?”
Nasha mengangguk mantap. “Bisa dong. Ngabisin duit kan gampang Mas, nyarinya yang susah”
Gibran mengelus rambut Nasha gemas. “kamu tinggal bilang saya saja, nanti saya transfer berapa pun yang kamu minta. Atau perlu saya tambah lagi kartunya?”
Nasha mencubit perut Gibran sebal. “Mas! Hemat dikit dong, gampang banget sih kamu keluarin duitnya”
“buat istri sendiri kenapa harus hemat” kata Gibran santai.
“terserah kamu lah. Aku ngampus dulu, nanti aku telfon kalau rapatnya udah mau selesai” pamit Nasha.
“Sha”
Nasha memutarkan badannya menatap Gibran kesal. “apalagi Mas?”
Gibran memajukan wajahnya lalu mengecup bibir Nasha singkat membuat Nasha membelalakkan kedua matanya terkejut. Gibran tersenyum puas saat melihat reaksi terkejut Nasha yang sangat menggemaskan di matanya.
“Mas!” seru Nasha marah.
Nasha mengedarkan kepalanya ke seluruh penjuru. Untung saja ini masih pagi sehingga belum banyak mahasiswa yang berlalu lalang. Nasha menghembuskan napas lega. Ia menatap Gibran kesal. Lalu turun dari mobil tanpa sepatah kata pun. Gibran yang ditinggal pergi Nasha hanya bisa tertawa. Setelah melihat punggung Nasha yang menjauh pergi, Gibran mulai melajukan mobilnya meninggalkan kawasan kampus.
🌻🌻🌻Next [23]
KAMU SEDANG MEMBACA
Diagonal Hati
Romance▪︎▪︎ POSSESSIVE SERIES [5] ▪︎▪︎ ================================== Gibran tidak menyangka, kehadiran dirinya sebagai narasumber sebuah seminar akan membuatnya bertemu dengan Nasha. Parahnya Gibran langsung jatuh hati saat itu juga pada Nasha. Nasha...