[40]

1K 28 0
                                    

______________________________________

HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________


🌻🌻🌻


Nasha menaikkan sebelah alisnya bingung melihat notifikasi pesan dari Melati yang menyuruhnya untuk membuka portal berita saat ini juga. Nasha menuruti perkataan Melati. Dia membuka salah satu portal berita dan betapa terkejutnya Nasha saat sebuah artikel dengan foto Gibran menjadi topik utama.

Pengusaha Muda Gibran Sabian Ternyata Sudah Menikah


Deg

Jantung Nasha seakan berhenti berdetak saat membaca satu kalimat di layar ponselnya. Buru-buru Nasha membaca artikel itu sampai habis. Perasaan Nasha sedikit lega saat tau ternyata Gibran tidak menyebutkan identitasnya secara jelas. Gibran hanya mengatakan bahwa dia sudah menikah dua bulan yang lalu dengan seorang wanita berusia sepuluh tahun lebih muda darinya dan dia sangat mencintai wanita itu.

Namun Nasha belum bisa bernapas lega. Karena cepat atau lambat identitasnya pasti akan terkuak. Nasha merasa tidak siap jika statusnya sebagai istri Gibran akan diketahui  orang-orang. Dia takut banyak netizen yang akan membenci dirinya. Apalagi penggemar crazy rich tampan seperti Gibran. Komentar netizen lebih menyakitkan daripada apapun.

“sayang”

Gibran berjalan mendekat ke arah Nasha yang sedang duduk di sofa taman belakang dekat kolam renang. Gibran mendudukkan dirinya di sebelah Nasha yang menatapnya sebal.

“Mas! Lihat ini” seru Nasha mengarahkan ponselnya ke wajah Gibran.

Gibran melihat ponsel Nasha sesaat lalu mengangguk santai. “artikelnya sudah mereka publish ternyata, cepat juga”

“kenapa Mas enggak bilang kalau wawancara hari ini bakal ngomongin masalah pernikahan?” sungut Nasha sebal.

Tadi pagi sebelum berangkat kerja, Gibran memang memberitahu Nasha kalau dia akan ada sesi wawancara hari ini bersama salah satu situs berita. Tetapi Gibran tidak mengatakan pada Nasha topik apa yang akan menjadi inti wawancaranya. Sehingga Nasha pikir wawancara hari ini akan membahasa seputar perusahaan Gibran saja. Namun apa yang terjadi. Tiba-tiba saja ada artikel yang membahas tentang status perkawinan Gibran. Hal itu tentu membuat Nasha ketar-ketir cemas.

“tadinya enggak ada pertanyaan tentang pernikahan di list pertanyaan yang mereka kasih. Terus tadi pas ketemu, jurnalis itu lihat tangan saya yang ini..” kata Gibran sambil mengangkat tangan kanannya ke udara. “ya terus mereka penasaran kenapa saya memakai cincin nikah sementara tidak ada berita tentang pernikahan saya. Jadi saya bilang kepada mereka kalau saya sudah menikah”

“tapi Mas..” Nasha menundukkan kepalanya bingung.

Gibran menggenggam tangan Nasha sembari menangkup pipi kiri Nasha dengan tangan kirinya. “saya enggak mau kejadian kemarin terulang lagi. Saya ingin seluruh dunia tau kalau saya sudah menikah. Saya juga ingin mereka tau kalau saya beruntung menikahi wanita istimewa seperti kamu”

Nasha tersenyum samar. Dia mengerti alasan Gibran mengungkapkan status pernikahannya. Hanya saja Nasha terus merasa tidak siap. Dia terlalu takut untuk menghadapi masa depan yang belum tentu akan terjadi sesuai dengan ketakutannya.

“saya tau kamu terlalu takut akan komentar orang-orang, tapi percaya sama saya. Saya akan melindungi kamu apapun yang terjadi”

Nasha mengangguk. Dia memeluk Gibran erat. “makasih Mas”

Gibran mengelus kepala Nasha sayang. “lusa kamu jadi makrab?”

Nasha bergumam. “jadi. Aku boleh pergi kan? Boleh ya Mas? Aku SC – Steering Committee – loh Mas di sana”

Gibran terkekeh. “Boleh, saya izinin kamu pergi. Tapi ada satu syarat..”

“apa?”

“saya mau Soto Lamongan bikinan kamu”

Mendengar itu membuat gelak tawa Nasha keluar begitu saja. “ya ampun Mas, okay deh. Itu mah gampang. Aku udah jago kok bikin Soto Lamongannya”

Sejak percobaan memasak Nasha yang pertama beberapa waktu yang lalu, Nasha terus meningkatkan kemampuan memasaknya. Jika tidak ada kuliah atau memiliki waktu luang, Nasha akan meminta Bi Hani untuk mengajarkannya memasak. Kini, rasa masakan Nasha sudah jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Gibran membawa Nasha untuk masuk ke dalam pelukannya. Mereka memandang ke atas langit yang perlahan mulai berganti warna menjadi jingga kemerahan. Hanya keheningan yang menemani mereka. Keindahan langit dan keheningan menjadi perpaduan yang sempurna sore ini. Membuat rasa intim menjalar hangat diantara Gibran dan Nasha.

🌻🌻🌻

Next [41]

Diagonal HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang