______________________________________
HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________
🌻🌻🌻
“Mas, kamu punya mantan berapa?”Gibran menatap Nasha sekilas. “enggak ada”
Nasha menaikkan sebelah alisnya bingung. “emang kamu enggak pernah pacaran?”
“Buat apa terjebak dalam hubungan tidak pasti seperti itu” balas Gibran.
Nasha tersenyum dalam diam. Itu artinya satu-satunya wanita yang ada di kehidupan Gibran adalah dia. Dan itu membuat Nasha merasa menjadi wanita yang sangat istimewa.
“aku dulu pernah ditolak sama orang yang aku suka. Dia nolak aku karena aku sibuk sama himpunan dan aslab. Nyebelin banget dia. Masa nolak aku gara-gara itu doang” ujar Nasha mulai kesal mengingat kisah percintaannya.
Gibran menundukkan kepalanya agar bisa melihat wajah Nasha. “siapa pria brengsek itu?”
“Kamu mau ngapain Mas? Jangan aneh-aneh. Aku cerita yang lain aja kalau gitu”
Nasha tidak mau mengambil resiko. Gibran bisa saja melakukan hal-hal aneh diluar ekspektasi Nasha. Gibran itu bisa menjadi gila jika menyangkut Nasha.
“Mas, kalau aku mau ikut demo boleh enggak?” tanya Nasha setelah terdiam cukup lama.
Gibran memandang Nasha tidak suka. “enggak”
“kenapa? Kenapa aku enggak boleh ikut demo” tanya Nasha tidak terima.
Gibran mengelus kepala Nasha pelan. “itu bahaya buat kamu. Saya enggak mau kamu kenapa-kenapa”
“tapi Mas, kalau aku ikut demo kan perginya sama anak-anak kampus. Masa iya aku enggak boleh ikut?”
Gibran menggeleng tegas. “saya enggak akan pernah mengizinkan kamu untuk ikut demo. Saya enggak mau bahas ini lagi”
Nasha memainkan jari telunjuknya di dada bidang Gibran. Mencoba untuk menggoda Gibran agar pria itu mau mengubah keputusannya.
Gibran yang mendapat perlakuan seperti itu dari Nasha hanya bisa memejamkan kedua matanya. Menikmati setiap sentuhan yang Nasha berikan. Tentu Gibran paham dengan arti sentuhan yang diberikan Nasha.
“keputusan saya tidak akan berubah sayang, kecuali..” kata Gibran dengan tatapan menggoda.
Sinyal tanda bahaya Nasha spontan menyala. Dia jelas tau arti dari tatapan menggoda Gibran. Nasha bergidik ngeri membayangkan apa yang akan Gibran lakukan padanya.
“okay, aku enggak akan ikut demo. Puas kamu Mas!” kesal Nasha.
Nasha memutarkan badannya menghadap layar laptop Gibran. Membiarkan Gibran tertawa puas di belakangnya. Gibran mengacak rambut Nasha gemas. Lalu menuntun badan Nasha untuk menyender pada dada bidangnya. Gibran melingkarkan kedua tangannya di badan Nasha. Dia menepuk-nepuk pelan punggung Nasha.
Tepukan-tepukan pelan pada punggungnya membuat Nasha mengantuk. Perlahan kedua matanya memejam. Hembusan napas teratur terdengar pelan dari Nasha. Gibran tersenyum melihat Nasha yang tertidur di atas pangkuannya. Dia mengecup kepala Nasha pelan. Kemudian membiarkan Nasha untuk tertidur lebih dalam sebelum dia memindahkannya ke dalam kamar.
🌻🌻🌻Next [33]
KAMU SEDANG MEMBACA
Diagonal Hati
Romance▪︎▪︎ POSSESSIVE SERIES [5] ▪︎▪︎ ================================== Gibran tidak menyangka, kehadiran dirinya sebagai narasumber sebuah seminar akan membuatnya bertemu dengan Nasha. Parahnya Gibran langsung jatuh hati saat itu juga pada Nasha. Nasha...