______________________________________
HAPPY READING
JANGAN LUPA TOMBOL ☆ NYA
______________________________________
🌻🌻🌻
Gibran memberhentikan mobilnya di salah satu pelataran parkir restoran. Dia mengajak Nasha untuk makan malam bersama terlebih dahulu sebelum pulang. Gibran mengapit pinggang Nasha erat memberi tanda bahwa Nasha adalah miliknya kepada seluruh orang yang ada di restoran. Keduanya duduk di salah satu spot kosong di tengah ruangan sesuai dengan arahan dari pelayan yang mengantar mereka tadi. Gibran berterimakasih pada pelayan yang mencatat pesanan mereka. Kedua matanya kemudian beralih pada Nasha yang ada di depan.Gibran tersenyum kecil memerhatikan wajah Nasha yang masih cantik meski sudah seharian berada di kampus. Merasa diperhatikan, Nasha spontan menyisir rambutnya dengan tangan.
“kamu kenapa lihatin aku begitu Mas? Ada yang salah? Aku udah kucel banget ya? Aku ke toilet dulu kalau gitu”
Gibran menahan tangan Nasha yang hendak pergi. “enggak perlu. Lagipula kamu selalu cantik di mata saya”
Nasha mendengus mendengar balasan gombal Gibran. “dasar gombal”
“kenyataan itu sayang. Kamu itu selalu cantik di mata saya. Apalagi pas kamu baru bangun tidur”
Nasha menendang kaki Gibran kesal membuat Gibran meringis tertahan. Nasha menjulurkan lidahnya kepada Gibran. Lalu tertawa pelan. Dia merasa puas dengan aksi balas dendamnya barusan.
Gibran yang hendak membalas perbuatan Nasha harus merelakan niatnya saat seorang pelayan datang membawa pesanan mereka. Gibran kembali berterimakasih saat pelayan itu pamit undur diri.
Nasha melihat makanan yang ada di hadapannya. Tiba-tiba pikirannya menerawang jauh. Sudah satu minggu dia menjadi istri Gibran. Tapi dia belum pernah sekalipun memasakkan Gibran sesuatu. Gibran tidak pernah menyuruhnya untuk memasak, tapi Gibran juga tidak melarangnya untuk mendatangi dapur. Selama ini Nasha hanya akan membuatkan Gibran kopi saat dia lembur di ruang kerja yang ada di rumah.
Selama satu minggu menikah, Nasha mulai memahami sifat dan kebiasaan Gibran. Gibran bukan pemilih makanan. Namun untuk sarapan Gibran lebih menyukai roti daripada makanan karbohidrat lainnya. Nasha juga baru tau kalau Gibran itu sangat menyukai kopi. Dia bisa meminum kopi berulang-ulang sampai Nasha mengomel padanya. Kebanyakan mengonsumsi kopi tidak baik untuk kesehatan Gibran.
Nasha juga baru sadar Gibran itu suka melakukan sentuhan kulit. Dia suka sekali memeluk dan mencium Nasha. Untung saja mereka sudah sah. Saat tidur Gibran akan selalu memeluk Nasha. Membuat Nasha selalu merasa hangat dalam dekapan Gibran. Setiap baru bangun tidur, Gibran akan selalu mengucapkan selamat pagi dan mencium kening Nasha lama. Nasha selalu merasa bahagia saat Gibran melakukan hal itu padanya. Ada perasaan membuncah dalam diri Nasha yang tidak bisa ia gambarkan dengan kata-kata.
“kenapa melamun?”
Nasha mengerjapkan kedua matanya. “hah? Enggak kok Mas”
Gibran menyuruh Nasha makan dengan gerakan mata. Nasha mengangguk mengiyakan perkataan Gibran.
“Mas, boleh enggak kalau kita bungkusin buat orang rumah juga?” tanya Nasha hati-hati.
Gibran mengangguk membuat Nasha tersenyum senang. “makasih ya Mas. Kamu emang paling dabes, enggak ada yang bisa ngalahin seorang Gibran Sabian yang paling ganteng seantero jagat raya. Superman aja kalah sama kamu”
Gibran tertawa mendengar perkataan konyol Nasha. Terkadang Nasha bisa menjadi konyol seperti ini. Satu minggu terakhir kehidupan Gibran menjadi lebih bahagia dibanding sebelumnya. Senyum di wajah Gibran selalu tecetak jelas. Nasha adalah sumber kebahagiaannya sekarang. Apapun yang dilakukan Nasha bisa selalu membuat Gibran bahagia.
Usai menyelesaikan makan malam mereka, Gibran dan Nasha memutuskan untuk pulang dengan kedua tangan mereka penuh dengan tas belanja dari restoran ini. Mereka butuh istirahat setelah seharian berkutat dengan stresnya kehidupan.
🌻🌻🌻
Next [27]
KAMU SEDANG MEMBACA
Diagonal Hati
Romance▪︎▪︎ POSSESSIVE SERIES [5] ▪︎▪︎ ================================== Gibran tidak menyangka, kehadiran dirinya sebagai narasumber sebuah seminar akan membuatnya bertemu dengan Nasha. Parahnya Gibran langsung jatuh hati saat itu juga pada Nasha. Nasha...