Bagian 3 yang tidak pernah dipublikasikan. Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan cerita orang, yoo. Aku dengan senang hati akan revisi kalau memang benar-benar mirip. Aku selalu bilang ini karena seperti yang kalian tahu, aku MENJAUHI dicap PLAGIAT hanya karena ada kesamaan di antara ceritaku dengan cerita orang lain meskipun itu tidak disengaja.
***
"Kata selama tinggal, adalah salah satu kata ter-angker yang ada di dunia ini. Well, jika kalian adalah manusia sesungguhnya, kalian tidak akan bisa dengan tegar mengucapkan "selamat tinggal" pada seseorang yang hendak pergi."
***
"Dengan ini kalian resmi dinyatakan bercerai!"
Kalimat yang dilontarkan sang hakim disertai dengan sebuah ketukan palu beberapa jam yang lalu masih terngiang di kepala Rachel. Kemarin, kontraknya dengan Sehun berakhir, bersamaan dengan perceraian Baekhyun dan Stefy.
Lalu, hari ini, perceraian mereka
yang terlaksana. Rachel menghembuskan nafasnya panjang, dirinya menata semua baju-bajunya
dengan rapi di dalam lemari. Tidak ingin mengambil satu pun bajunya, karena semuanya bukan miliknya. Sehun yang membelikan semua itu untuknya.Sekali lagi, matanya mengedar mengelilingi kamar tersebut, dia akan merindukan kamar yang sudah menampungnya selama dia tinggal dengan Sehun di sini, di kediaman
Sehun. Hari ini, dirinya akan terbang ke Boston, meninggalkan Korea dan semua kenangan yang telah Korea tulis untuknya.Hingga langkah Rachel berhenti di depan sebuah pintu kayu, tempat ruang kerja
Sehun. Sejak pulang dari pengadilan, lelaki itu mengurung diri di sana. Tidak mau keluar barang sedetik pun."Sehun! Aku akan pergi," ucap Rachel berkaca-kaca. Sehun sudah tidak mau lagi menemuinya. Membuatnya sedih bukan main. Padahal dirinya sudah menyiapkan ide-ide perpisahan yang menyenangkan beberapa bulan sebelum mereka bercerai.
Rachel pernah memikirkan perpisahan yang akan terjadi antara dirinya dan Sehun harus berakhir baik-baik. Ada jalan-jalan bersama, tertawa bersama, menghabiskan malam terakhir bersama dengan bercengkrama, dan berpisah dengan sebuah pelukan hangat untuk
kali terakhir.Tapi, apa yang terjadi sungguh jauh dari apa yang ia rencanakan. Semuanya
berkebalikan. Hanya ada jarak yang semakin jauh menjelang kepergiannya."Jaga dirimu baik-baik. Aku tidak akan mengganti nomor ponselku. Kau juga tidak boleh mengganti nomor ponselmu. Agar aku bisa menghubungimu. Angkat teleponku jika aku menghubungimu, dan balas pesanku saat aku mengirimimu pesan. Ingat semua yang aku katakan padamu," ucapnya parau. Lagi-lagi air matanya mendesak untuk keluar.
"Kau betulan tidak mau melihat adikmu ini pergi?" tanyanya sekali lagi. Berniat
bercanda dengan mengatakan kata adik, tapi dia yang merasa ngilu sendiri saat mengatakan kata tersebut."Baiklah. Selamat tinggal. Mantan suami tampanku. Penyelamat hidupku. Dan juga pembeli hidupku. Aku menyayangimu," teriaknya kemudian pergi dari sana dengan langkah beratnya. Rachel tidak bohong jika dia menyayangi Sehun. Dia menyayangi lelaki itu.
Tapi, definisi sayangnya tidak bisa ia deskripsikan. Yang jelas dia sayang pada Sehun. Dengan sisa-sisa air matanya, Rachel kembali menoleh, menatap pintu ruang kerja Sehun yang tidak menampakkan tanda-tanda akan terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract 1 (RSB 4) (Complete).✔
FanfictionSemuanya tentang pernikahan. Pernikahan dua pasang insan yang terjalin tidak sewajarnya. Pernikahan yang terikat dengan kertas yang bertanda tangan. Pernikahan yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Pernikahan yang sama sekali tidak ada yang tahu bag...