20. Crying With Me.

7.9K 1.1K 326
                                    

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan cerita orang lain.

***

"Aku menangis. Membiarkan semua air mataku jatuh sejatuh-jatuhnya. Membuat air mata yang penuh akan sakit mengalir melewati pipiku yang jika saja terbuat dari kertas, maka aku yakin pipiku akan hancur karena sering terkena air. Air mata tepatnya."

***

Rachel duduk di pinggir ranjangnya, perempuan itu melirik spot kosong yang ada di sebelahnya. Sekelebat bayang seorang Oh Sehun muncul.

Oh Sehun yang duduk bersandar di sana sambil bermain ponsel.

Oh Sehun yang duduk di sana sambil mengerjakan berkas-berkasnya.

Oh Sehun yang duduk di sana sembari mendengarkan ceritanya.

Oh Sehun yang duduk di sana sambil bertukar cerita dengannya.

Dan Oh Sehun yang duduk di sana sambil terus-terusan menatapnya.

Bohong jika selama ini Rachel tidak tahu apa yang Oh Sehun selalu lakukan. Termasuk kegiatan Sehun yang selalu memperhatikan gerak-gerik Rachel.

Rachel itu dikaruniai otak yang pintar. Hanya saja dia itu miskin. Makanya mungkin Oh Sehun mengira dirinya bodoh karena berpikir bahwa Rachel tidak akan sadar atas apa yang ia lakukan.

Lebih bodohnya lagi, Rachel mengetahui semua kegiatan Sehun saat berada di kamar itu.

Itu artinya mereka melakukan hal yang sama.

Saling memperhatikan dalam diam.

Tangan ringkih Rachel bergerak mengusap spot kosong di sebelahnya. Lagi-lagi malamnya hanya untuk spot kosong itu.

Satu yang Rachel teruskan dalam kepura-puraannya selama ini.

Adalah,

Selama perempuan itu ada di dalam kamar. Selama itu pula Sehun berada di sana.

Itu adalah alasan kenapa Rachel tahu semua yang dilakukan oleh Sehun di kamar tersebut selama ini.

Sehun tidak pernah membiarkan Rachel sendirian di kamar itu. Bahkan ketika hari Minggu yang Rachel habiskan hanyalah tidur sepanjang hari. Maka sepanjang hari itu pula Oh Sehun berada di spot sebelahnya yang kini tengah kosong.

"Apa Sehun menyukaiku?"

Tidak jarang Rachel berpikir demikian. Salahkah bila Rachel menerka-nerka?

Rachel terkadang menjawab sendiri terkaannya. Kadang perempuan itu mengatakan "ya, pasti Sehun menyukaiku" saat tiba-tiba Sehun terlalu perhatian padanya.

Tapi, kadang juga perempuan itu menyalahkan asumsinya yang berlebihan.

Mengingat bahwa ada satu hari di mana dalam tidur Sehun menggumamkan seseorang yang ia panggil "noona".

Dia Stefy.

Rachel tahu itu. Dan saat Stefy mengiriminya pesan tempo hari bahwa dirinya bertemu dengan Sehun di salah satu pertemuan di Jepang, rasa tidak suka menyelimutinya.

Marriage Contract 1 (RSB 4) (Complete).✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang