32. Hate This Truth

1.8K 213 37
                                    

Dari sini belum pernah dipublikasikan, yah. Ini bagian dari PDF. So happy reading.
Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan cerita orang.

***

"Ada sesuatu yang sedang kau cari selama ini, ketika kau mendapatkannya, dirimu malah
menyesal karena menemukannya. Pernah tidak kalian merasa seperti itu?"

***


Rachel dan Sana sama-sama duduk di kursi panjang yang ada di taman belakang kediaman keluarga Oh. Sejak insiden di mana Sehun mengatakan bahwa Sena, seorang adik
kecil yang mereka pikir mati, yang sudah dicari selama bertahun-tahun, ternyata telah hidup bersama dengan Sehun hampir satu tahun lamanya.

Mata Rachel masih sembab bukan main, begitu juga dengan Sana. Dirinya tidak
menyangka, jika Sena-nya, adik kecilnya, separuh nyawanya yang hilang sejak lama, ditemukan oleh Sehun sendiri.

Sana masih ingat bagaimana Sehun langsung jatuh merosot di lantai panti saat mengetahui fakta bahwa seorang Sena merupakan seorang Rachel. Gadis yang ia cintai adalah adik se-ayahnya yang hilang bertahun-tahun lalu. Mereka masih terikat darah.

Dan fakta ini, tidak bisa diabaikan. Lily dan Wilis? Pasangan Oh itu sudah tidak
bisa lagi berkata-kata. Terutama Lily, bagaimana bisa anak dari suaminya ternyata adalah menantu kesayangannya. Bagaimana bisa, takdir sekejam ini padanya? Pada mereka? Dan pada putranya.

Lantas bagaimana dengan Sehun?Ayolah, lelaki itu mencintai Rachel. Sangat cinta, bukan sebagai rasa cinta kakak ke adik, tapi rasa cinta seorang pria ke wanita. Dunianya rasanya hancur. Benar-benar hancur sekali. Saat mengetahui fakta tersebut. Rasanya dia
menyesal karena telah menemukan adiknya sendiri.

Rachel kembali meneteskan air matanya, dirinya sudah tidak bisa lagi untuk sekadar menghapus air matanya. Rasanya sakit sekali, dirinya kecewa pada Tuhan. Inikah karma baginya karena telah main-main dengan hal sakral? Inikah hukuman Tuhan untuknya?

Alih-alih merasa bahagia karena ternyata dirinya punya keluarga, Rachel malah merasa sakit luar biasa. Entahlah, hanya itu yang saat ini ia rasakan.

"Kau mencintai Sehun?" tanya Sana sembari menggenggam jari-jemari milik adiknya.

Rachel menoleh, menatap Sana dalam-dalam. Ya, wanita yang sedang duduk di hadapannya ini memang terlihat sedikit mirip dengannya. Matanya, bibirnya, dan juga hidung
mereka mirip.

Rachel menggeleng. "Aku hanya sedih kenapa bisa jadi seperti ini? Lagi pula, Eonnie sudah tahu, bukan? Yang Sehun katakan tentang kami yang hanya menikah kontrak itu benar. Jadi, tidak masalah,” ucapnya sambil mengangguk.

Ya, mencoba meyakinkan dirinya bahwa semuanya tidak masalah. Tapi, semakin ia mencoba meyakinkan dirinya sendiri, semakin rasa perih menggorogotinya.

Apa lagi saat melihat Sehun yang benar-benar hilang akal tadi.

"Tak masalah, kami tidak pernah bersentuhan. Lagi pula, pernikahan ini hanyalah pernikahan kontrak. Semuanya palsu. Dan sebentar lagi, perjanjian kami akan selesai. Ya, aku bahagia karena akhirnya menemukan Sena. Bahagia sekali.”

"—tapi kau tetap akan jadi Rachel di mataku selama kau hidup, dan tidak akan pernah jadi Sena bagiku."

Itu yang kalimat Sehun lontarkan dengan tangis pilunya pada Rachel, sebelum dirinyapergi meninggalkan Rachel.

Sana menghapus air mata Rachel yang kian berjatuhan. "Seharusnya aku tidak
mencarimu. Jika tahu seperti ini, aku tidak akan mencarimu," lirihnya dengan air matanya.

Bohong jika dia tidak tahu yang sebenarnya terjadi pada Sehun dan Rachel.

Rachel menggeleng. "Tak apa, Eonnie. Sama seperti yang Sehun katakan. Semuanya palsu, kami tidak menjalani rumah tangga sesungguhnya. Justru aku yang berterima kasih padamu karena telah mencari aku selama ini."

"Tapi cinta kalian itu asli, Rachel! Jangan bohong padaku!"

Marriage Contract 1 (RSB 4) (Complete).✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang