15. What Should I Do?

9.7K 1.2K 90
                                    

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan cerita orang.

***

"Seharusnya alur kami itu adalah alur maju, bukan alur tarik ulur seperti ini."

***

Seorang lelaki berjas hitam yang sedari tadi duduk menunggu seseorang bergerak gusar di tempatnya sembari terus melirik jam Rolex yang melingkar sempurna di pergelangan tangannya. Sudah hampir satu jam ia menunggu, tapi sosok yang ditunggunya belum juga ada tanda-tanda akan muncul.

Tak ingin berlama-lama menunggu, lelaki itu berdiri dari duduknya dengan kasar, kemudian melangkahkan kaki jenjangnya menuju lantai atas di mana kamarnya berada. Atau lebih tepatnya menyentakkan kakinya? Pasalnya bunyi sol sepatu yang ia kenakan terlalu menimbulkan bunyi keras.

Baru saja tiga langkah kakinya berjalan, sosok yang ditunggunya muncul. Dan hal itu berhasil membuatnya mematung di tempatnya. Sama sekali tak berkutik.

"Kenapa bisa secantik ini?" batinnya dalam hati. Rachel, sang istri kontraknya, berjalan dengan anggun menuruni anak tangga dengan santai.

Dirinya tidak pernah menyangka bahwa semua yang ia berikan untuk perempuan itu pagi tadi terlihat sempurna sekali pada dirinya. Seperti jika seakan-akan semua barang itu memang ditakdirkan untuk Rachel pakai.

Gaun panjang dengan model pressbody membalut sempurna tubuh ramping Rachel. Model gaun yang terbuka di bagian belakang itu berhasil mengekspos punggung putih nan mulus Rachel yang terlihat sangat kontraks dengan gaun tersebut.

Belum lagi high heels yang perempuan itu kenakan, betulan sangat sempurna di kaki jenjang milik Rachel. Di tambah beberapa perhiasan yang Sehun berikan untuk perempuan itu. Ada cincin, gelang, dan juga kalung. Yang dominan menarik perhatian Sehun adalah kalung berlian yang ia buat khusus untuk Rachel agar bisa ia pakai malam ini terlihat sangat cocok di leher Rachel. Apalagi saat ini Rachel menggulung ke atas rambut panjangnya. Sungguh pemandangan yang luar biasa.

"Kenapa menatapku seperti itu? Aku tahu aku tidak cocok dengan semua ini," ucap Rachel menghancurkan lamunan Sehun saat perempuan itu baru saja berdiri tepat di depan Sehun.

"Cocok tidak cocok kau harus tetap pakai," seru Sehun kemudian berlalu meninggalkan Rachel.

"Ayo cepat. Kau itu lamban sekali," teriak Sehun berhasil membuat Rachel kesal.

"Salah siapa kau mengajakku? Sudah aku bilang aku tidak mau pergi bersamamu. Tapi, kau malah mengancamku dengan membawa semua barang-barang mahal ini. Siapa yang tidak kasihan jika semuanya tidak dipakai?" oceh Rachel sembari memperhatikan semua barang yang termasuk barang limited edition yang ia kenakan malam ini.

Pagi tadi, Sehun langsung menyerbunya dengan barang-barang mahal itu. Lelaki itu memaksanya untuk menemaninya menghadiri pesta seorang kolega bisnisnya malam ini. Rachel sangat tidak suka dengan keramaian, oleh karena itu ia menolak. Tapi, lelaki ini sangat kekeuh, hingga membuat Rachel harus pergi.

"Tidak usah mengoceh, cepat pasang sabuk pengamanmu," ujar Sehun ketika mereka berdua sudah berada di dalam mobil mewah milik Sehun.

"Semua yang hadir di sana adalah orang penting. Jadi, jangan melakukan sesuatu yang bisa membuat dirimu ataupun diriku malu nantinya."

Marriage Contract 1 (RSB 4) (Complete).✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang