23. Our Feeling.

7.7K 1K 296
                                    

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan cerita orang.


***

Jangan menyalahkan seseorang karena kesalahan yang mereka perbuat, kesalahan itu belum tentu murni karena dirinya ataupun karena mereka mau. Siapa yang ingin melakukan kesalahan di dunia ini? Tidak ada. Hanya saja, manusia tidak selamanya benar, terkadang kesalahan muncul karena mereka sendiri yang menciptakannya, ataukah karena otak kalian yang menciptakan kesalahan mereka~ Author.

***

Rachel melangkah masuk ke dalam rumah megah milik Sehun. Kakinya terasa sangat berat di setiap langkahnya. Pun hatinya rasanya enggan untuk kembali lagi di rumah ini.

Tapi mau bagaimana lagi, kejadian tadi pagi seharusnya tidak mengusik dirinya.

Dirinya dan Baekhyun saling mencintai.

Sehun dan Stefy pun demikian. Bukankah sangat jelas sekali bahwa tidak ada yang salah? Meskipun mereka saling terikat dalam suatu pernikahan.

Persetan dengan pernikahan yang mereka jalani.

Pernikahan Sehun dan Rachel sakral, sah di mata hukum dan di mata Tuhan. Tapi, ada kertas bertanda tangan di antara mereka.

Sementara itu, pernikahan Baekhyun dan Stefy juga sah di mata hukum dan di mata Tuhan. Dan tidak ada rasa di antara mereka. Rasa mereka bukan untuk satu sama lain. Tapi, rasa mereka untuk orang lain.

Jadi, tolong garis bawahi.

Bahwa pernikahan mereka, hanya sah di mata hukum dan Tuhan saja. Tapi, tidak sah di mata mereka masing-masing.

"Rachel."

Rachel yang sedang meneguk air di dapur menoleh tatkala dirinya mendengar seseorang memanggilnya.

Sehun.

Lebih tepatnya Sehun dengan wajah hancurnya karena adegan action yang sempat ia perankan di rumah sakit pagi tadi.

"Kau tidak mengobati lukamu?" tanya Rachel karena melihat darah kering di sudut bibir Sehun. Artinya lelaki itu sama sekali tidak pernah menyentuh lukanya.

"Aku--"

"Ada obat di kotak P3K. Bersihkan sebelum kau tidur. Selamat malam," potong Rachel kemudian berjalan meninggalkan Sehun yang berdiri mematung di tempatnya.

Jika biasanya Sehun terluka, maka perempuan itu akan sigap mengobati Sehun.

Sehun bahkan masih ingat, beberapa minggu yang lalu saat dirinya tidak sengaja menumpahkan air panas di tangannya, Rachel dengan sigap langsung mengobati lukanya. Bahkan waktu itu Rachel juga terkena percikan air panas di kakinya. Tapi, perempuan itu tidak peduli. Karena menurutnya, Sehun lebih terluka dibanding lukanya.

Lalu hari ini?

Perempuan itu bahkan tidak menghiraukan dirinya. Hanya menyuruh Sehun mengobati lukanya sendiri.

Jadi, salahkah bila Sehun kini merasa sakit di bagian hatinya? Rasanya dirinya tidak bisa terima saat Rachel mengabaikannya.

Marriage Contract 1 (RSB 4) (Complete).✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang