24. Under The Rain.

8.4K 1.1K 361
                                    

Recomended.
Sambil denger lagunya ost Goblin yang sedih atau Paper Cuts.
Atau lagu ballad lain.

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip dengan cerita orang lain.

***

Tidak ada kehidupan maupun kematian di dunia ini tanpa arti- War of The World.

***

Rachel menangis tersedu-sedu sambil menggenggam erat tangan milik seorang wanita cantik yang kini tengah terbaring lemah di atas tempat tidur.

Layaknya seorang bayi yang susah ditenangkan, Rachel pun demikian. Bahkan sekarang perempuan itu sudah menangis sambil sesenggukan. Nafasnya pun susah ia atur. Dadanya kembang kempis. Dan air matanya semakin lancar turun dari kedua mata indahnya.

"Ibu." Rachel menyembunyikan wajahnya di ranjang rumah sakit. Tangannya masih setia menggenggam tangan wanita tersebut.

Adalah Oh Lily.

Mertuanya yang langsung tidak sadarkan diri saat ia mendengar pernikahan kontrak keluar dari mulut Rachel.

Bukan ini yang Rachel harapkan. Sungguh. Dirinya tidak mau melukai Lily yang sudah sangat menyayanginya sepenuh hati seperti saat ini. Demi Tuhan.

"Kau sangat berisik."

Kepala Rachel terangkat. Mendapati kedua mata sayu Lily menatapnya dengan lemah.

Seperdetik kemudian tangisnya kembali pecah.

"Maafkan aku, Ibu," ucapnya di tengah isakannya. Perempuan itu masih menangis. Jika saja ruangan rawat milik Lily bukan kedap suara, pasti suaranya sudah didengar oleh orang yang berada di luar.

Lily menatap Rachel sendu. Tidak habis pikir perempuan sebaik Rachel tega menipunya. Menurutnya ini sangat kejam.

"Kenapa kau membohongiku?"

Rachel menggeleng. Menggenggam erat tangan milik Lily.

"Tidak. A--aku tidak begitu."

Rachel kesusahan meneruskan kalimatnya. Hingga yang keluar hanyalah isak tangisnya yang semakin menjadi-jadi.

"Aku tidak berniat seperti itu," ucapnya pada akhirnya. Kemudian kembali menangis.

"Katakan padaku bahwa apa yang aku dengar tidak benar," lirih Lily parau. Mencoba menahan tangisnya. Bagaimanapun Lily sangat kecewa atas apa yang Rachel dan Sehun lakukan. Dirinya tidak menyangka hal ini terjadi.

Rachel menatap Lily dengan air matanya yang kian meluruh.

"Kenapa kau diam? Ayo katakan padaku, Rachel." Lily mendesak Rachel. Mencoba memaksa Rachel untuk mengatakan yang sebenarnya.

"Itu benar," jawab Rachel pada akhirnya.

Lily memejamkan matanya. Air matanya ikut menetes.

"Aku akan memaafkanmu," lirih Lily membuat tangis Rachel berhenti.

Lily menoleh menatap Rachel.

Marriage Contract 1 (RSB 4) (Complete).✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang