6. An Agreement.

10.6K 1.3K 57
                                    

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip sama cerita orang.

***

"Dalam satu hari, aku selalu berharap, ada satu jam dalam satu hari itu yang bisa menjadi jam terbaik dalam hidupku. Lalu, dalam satu minggu itu, aku selalu berharap, ada satu hari dalam satu minggu itu yang bisa menjadi satu hari terbaik dalam hidupku. Begitu juga dengan bulan dan tahunku, yang hanya bisa aku lalui dengan sebuah harapan, meskipun selalu tetap berakhir sebagai harapan. Semu.

***

Isi Kontrak.
1. Pihak A akan membiayai hidup pihak B selama kontrak masih berjalan. Dan akan tetap membiayai hidup pihak B setelah kontrak berakhir.

2. Pihak A maupun pihak B tidak boleh mencampuri urusan masing-masing.

3. Selama kontrak berjalan, tidak ada yang namanya kontak fisik.

4. Uang pihak A adalah uang pihak B. Begitu juga dengan kekayaan lainnya.

5. Kontrak akan selesai setelah satu tahun berjalan.

Yang bertanda tangan
Pihak A : Oh Sehun.
Pihak B: Kim Rachel.

Sehun tersenyum puas ketika melihat tanda tangan seorang Kim Rachel tertera di surat perjanjian kontrak milik mereka. Sebaliknya, Kim Rachel malah terlihat menyembunyikan wajahnya di balik lipatan tangannya. Nafasnya menderu dengan sangat panjang. Sungguh, kedua manusia itu menginginkan dua hal yang berbeda. Masing-masing menginginkan hal yang berlawanan. Mereka tidak berada di jalan yang sama. Mereka tidak sejalan.

"Kau harusnya senang, Nona Kim. Atau haruskah sekarang aku memanggilmu dengan sebutan Nyonya Oh?"

Rachel mengangkat kepalanya kasar, kemudian mendelik ke arah Sehun dengan tatapan tajamnya. "Jangan coba-coba kau! Aku tidak sudi!"

"Oho. Calon istriku ternyata orang yang pemarah rupanya." Sehun terus saja menggoda Rachel. Sungguh, membuat Rachel kesal rasanya adalah hal yang harus ia masukkan ke dalam daftar rutinitas hariannya mulai dari sekarang.

"Kau itu menjengkelkan, Oh Sehun." Rachel bangkit dari duduknya. Gadis itu kemudian beranjak pergi meninggalkan Sehun yang masih duduk di ruang tamunya dengan santai.

"Kau mau ke mana?" teriak Sehun pada Rachel.

"Mau bekerja," jawab Rachel acuh tanpa mau repot-repot berbalik menatap Sehun. Lupakan peraturan tentang kalian harus menatap kedua mata lawan bicara saat mengatakan sesuatu sebagai bentuk kesopanan.

Sehun tersenyum penuh kemenangan, lelaki itu sangat menikmati waktunya bermain-main dengan Rachel.

"Menarik," lirihnya kemudian melirik jam tangannya. Sudah pukul delapan pagi ternyata. Dirinya juga harus segera bekerja.

***

Rachel masuk ke dalam ruangannya dengan lesu. Tidak ada kekuatan dalam dirinya. Bahkan ketika dirinya menemukan sosok dokter pendampingnya, Do Kyungsoo, yang sudah duduk di meja kerjanya, tidak ada lagi rasa terkejut yang menyerangnya. Bahkan rasa takutnya sudah hilang.

"Besok kau sudah harus datang sebelum diriku," ucap Kyungsoo sembari menatap Rachel yang terus berjalan tanpa mau meliriknya.

Marriage Contract 1 (RSB 4) (Complete).✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang