8. Stranger.

10.5K 1.2K 107
                                    

Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip sama cerita orang

***

"Menyakitkan itu adalah kejadian di mana kita menjadi seseorang yang tidak saling tegur sapa, tidak saling bicara, bahkan tidak saling melihat masing-masing pada seseorang yang dulunya selalu berada di mana pun kau berada."

***

Pagi yang cerah di suatu hari di bulan Maret yang menerpa negara Hawai. Di sebuah hotel berbintang lima, dua pasang insan yang berada di posisi saling berjauhan tengah sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Rachel sibuk berdandan ria di depan meja rias, sedangkan Sehun sibuk duduk di atas tempat tidur sambil memperhatikan gerak-gerik istri kontraknya itu.

"Kita hanya mau pergi mencari sarapan saja. Kenapa kau malah berdandan layaknya ingin bertemu kekasihmu?" tanya Sehun kesal. Tentu saja dia kesal bukan main, sejak satu jam yang lalu lelaki itu sudah bosan menunggu Rachel yang tak kunjung selesai dengan urusan penampilannya.

Rachel menatap Sehun dari kaca riasnya. "Kan sudah aku bilang kau duluan saja. Nanti aku menyusul," murka Rachel tak kalah kesal sambil merapikan rambutnya.

"Well, nanti kau hilang siapa yang repot? Ujung-ujungnya Ibu akan memarahiku. Dan Ayah akan menghapus namaku dari kartu keluarga karena menghilangkan menantu kesayangannya."

"Itu masalahmu. Bukan masalahku," ujar Rachel kemudian menyemprotkan parfum ke beberapa bagian tubuhnya.

"Ayo! Aku sudah selesai," ujar Rachel kemudian menarik Sehun keluar untuk segera bergegas mencari sarapan.

Itulah kegiatan mereka selama berada di Hawai. Hari ini adalah hari terakhir mereka berada di Hawai dengan embel-embel bulan madu. Besok pagi mereka akan pulang ke Korea.

Di sepanjang perjalanan, Sehun sibuk mengamati Rachel yang bertingkah layaknya dia betulan orang kaya. Pikirnya gadis itu akan kegirangan karena setiap pemandangan yang mereka lalui, berpikir bahwa gadis itu akan terus menyerukan "woahh" atau "foto aku di sana" setiap mereka menyusuri jalanan Hawai. Tapi sayang, Rachel terlalu tenang untuk ukuran orang yang tidak pernah ke luar negeri.

"Kau sudah pernah ke Hawai, yah?" tanya Sehun pada Rachel.

"Hah?"

"Maksudku kau bertingkah seperti sudah pernah ke sini. Kau tidak seperti pendatang baru yang akan kegirangan karena hal-hal baru yang ia temui."

Rachel tersenyum tipis. "Sejujurnya aku tidak terlalu suka Hawai. Aku tidak punya alasan yang bagus untuk mengatakan bahwa aku suka berada Hawai."

"Kenapa tidak suka?"

"Kau tahu, Oh Sehun? Tidak semua pertanyaan itu ada jawabannya. Mengerti, kan?"

Sehun mencebikka bibirnya. "Bukan semua sesuatu itu tidak ada jawabannya. Tapi, kau saja yang tidak mau menjawab."

Rachel mengangkat bahunya. "Dari pada berdebat, ayo makan di sana." Rachel menarik tangan Sehun ke sebuah mini restauran yang terlihat menghidangkan beberapa jenis roti. Menyantap roti di pagi hari dengan secangkir cokelat panas rasanya bukanlah ide yang buruk.

Marriage Contract 1 (RSB 4) (Complete).✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang