Jangan lupa tegur kalau ceritaku mirip sama cerita orang.
****
"Satu hal yang paling aku benci di dunia ini. Saat di mana ternyata sang devil bersembunyi di balik wajah angelnya."
***
Rachel mengganti baju sauna merah jambu miliknya dengan baju yang jauh layak pakai dibanding baju yang ia bawa kabur dari sauna tersebut. Terpujilah Sehun yang kaya, berkat uangnya, Rachel kini bisa memakai setidaknya baju tebal yang tidak akan membuatnya mati kedinginan saat di luar nanti.
Gadis itu juga sudah membersihkan dirinya, dia baru sadar betapa menjijikkannya wajahnya sesaat setelah Sehun meminjamkan kamar yang sialnya punya cermin yang begitu besar. Sangat diperuntukkan untuknya yang tidak pernah bercermin.
Rachel melangkahkan kakinya turun ke lantai bawah saat dirinya sudah selesai merapikan dirinya, malam sudah larut, dirinya harus segera pergi dan bergegas untuk mencari tempat yang aman untuknya.
"Se-- Omo! Kau terluka?" Rachel berjalan cepat menghampiri Sehun ketika netranya mendapati Sehun yang duduk di ruang tamu dengan sebuah luka di tangannya.
"Biar aku lihat." Tanpa menunggu persetujuan Sehun, Rachel langsung duduk di samping Sehun dan mengambil alih aktifitas yang tadi Sehun lakukan.
"Astaga. Tanganmu dijahit?" teriak Rachel histeris. Membuat Sehun menutup telinganya rapat-rapat.
"Apa bisa volume suaramu itu diundur sedikit?" tanya Sehun kesal.
Rachel memutar bola matanya malas. "Nah lihat, kan? Sudah aku bilang jangan ikut campur. Mereka itu jauh lebih kuat dibandingkan dirimu. Jadi, bukan salahku jika kau sampai luka seperti ini karena mereka."
"Memangnya kapan aku bilang luka ini aku dapat dari mereka?"
Rachel mendongak menatap Sehun, gadis itu sedikit memiringkan kepalanya. "Jika bukan karena mereka, lalu siapa?" tanyanya bingung.
"Kemarin aku mengalami kecelakaan kecil, tanganku harus dijahit empat jahitan. Dan tadi terlepas saat mobilku menabrakmu karena kebetulan aku sedang memainkan jahitannya."
"Mereka tidak memukulmu?" tanya Rachel dengan wajah seriusnya.
"Bahkan mereka tidak menyentuhku," ujar Sehun percaya diri.
Rachel memicingkan matanya ketika mendengar penutupan Sehun.
"Ini tidak masuk akal. Aku kenal siapa mereka. Tanpa menyentuhnya? Omong kosong. Terkecuali jika ...."
"Jangan bilang kau membayarnya?" tanya Rachel yang sialnya tepat sasaran. Itu terbukti ketika Sehun menganggukkan kepalanya. Intens Rachel langsung berdiri dari duduknya.
"KENAPA KAU MEMBAYARNYA?" teriakan Rachel menggema di seluruh penjuru rumah Sehun. Dan untuk kesekian kalinya, telinga Sehun berdengung karena ulah Rachel.
"Kenapa kau malah protes? Harusnya kau bersyukur karena aku telah melunasi hu--"
"Aku tidak punya hutang! Mereka menipuku. Makanya aku tidak membayarnya," potong Rachel cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract 1 (RSB 4) (Complete).✔
Fiksi PenggemarSemuanya tentang pernikahan. Pernikahan dua pasang insan yang terjalin tidak sewajarnya. Pernikahan yang terikat dengan kertas yang bertanda tangan. Pernikahan yang tidak diinginkan oleh siapa pun. Pernikahan yang sama sekali tidak ada yang tahu bag...