Bonus Chapter.

3K 493 152
                                    

Bagian bonchapnya di atas. Karena dulu bonchap dipublikasikan sebelum partnya tamat.


***

Nafas Rachel menderu secara tidak teratur, keringat dingin sudah membasahi pelipisnya. Apalagi di tambah sosok Sehun yang kini sedang ada di hadapannya tanpa sebuah baju, membuat Rachel melihat perut kotak Sehun dengan jelas di sana.

"Sehun ... kurasa aku tidak bisa, itu terlalu panjang."

Sehun menggeleng. "Kau bisa, Rachel. Akan sakit di awal, tapi ketika aku menariknya keluar, semuanya akan baik-baik saja."

Rachel menelan ludahnya susah payah. "Apa kira-kira aku akan pincang?"

"Aku janji tidak akan membuatmu pincang. Aku berpengalaman dalam hal ini."

"--jika kau merasa kesakitan, cakar punggungku, hm?" ucap Sehun lembut. Membuat Rachel mau tak mau mengangguk.

Dan ketika Sehun mula bergerak.

"Astaga, Sehun! Keluarkan sekarang! Demi Tuhan sakit sekali!" teriak Rachel sekeras mungkin.

"Tahan! Sedikit lagi!"

"Aku tidak bisa! Keluarkan sekarang!"

"Sudah keluar!" ucap Sehun kesal.

Lelaki itu bangkit. "Sudah kubilang kau harus pakai alasan kaki. Nah, lihat, kan? Kau menginjak kayu sepanjang ini? Ini hukumanmu karena tidak mendengar suamimu!" murka Sehun membuat Rachel mengerucutkan bibirnya.

Mereka berdua sedang berlibur di Hawai, ya keduanya kembali ke Hawai, melakukan bulan madu betulan mereka.

Setengah tahun yang lalu, pernikahan mereka yang bersih digelar. Dan mereka kembali memutuskan bulan madu di Hawai. Baru sempat. Well keduanya orang sibuk.

Hari ini mereka berencana berjalan-jalan sore di pinggir pantai, tapi semuanya hancur ketika Rachel malah menginjak sebuah kayu yang menembus kulit kakinya.

"Bisa jalan, tidak?" tanya Sehun pada istrinya.

Rachel menggeleng, membuat Sehun langsung meraih tubuh mungil Rachel dan menggendongnya ala bridal style.

"Kenapa kau tambah berat saja?" protes Sehun pada Rachel.

Rachel melingkarkan tangannya pada leher Sehun, menyandarkan kepalanya di dada bidang milik Sehun yang tidak dibalut sama sekali oleh benang.

"Siapa suruh kau mengisi perutku?" tanya Rachel sembari menunjuk perutnya yang masih rata.

Sehun tersenyum manis, kemudian mencium bibir Rachel gemas. "Tak apa. Kau mau berat-seberat-beratnya, aku tetap sanggup untuk menggendongmu. Dia sehat, kan?" tanya Sehun memperhatikan perut Rachel.

Rachel mengangguk. "Tentu saja. Ayahnya tidak membiarkan dia kekurangan apa pun."

Sehun terkekeh gemas. Bersyukur pada Tuhan, akhirnya Rachel-nya kembali, bahkan sudah mengandung buah hati mereka. Usia kandungan Rachel baru menginjak dua bulan. Dan Sehun sudah sangat protektif sekali padanya.

"Berapa bulan lagi aku harus berpuasa?"

Rachel terkekeh. "Kau harus sabar. Setelah dia cukup umur, kau bisa melakukan apa pun."

Berpuasa maksud Sehun adalah tidak menyentuh Rachel. Usia kandungan Rachel masih sangat muda. Dokter melarang mereka untuk melakukan hubungan badan beberapa bulan ke depan.

Well, selama menikah, Rachel dibuat hampir gila setiap malamnya karena ulah Sehun.

Di pagi hari, Sehun akan jadi CEO yang berwibawa, dan di malam hari dia akan jadi bayi yang selalu butuh asupan makanan dari ibunya.

Tapi, karena hasil tembakannya sudah jadi. Dia rela untuk berpuasa.

Demi istri dan calon anaknya.

Sesederhana itu cinta mereka. Yang penuh dengan air mata di awal-awal. Hingga cinta mereka kembali bersatu membentuk sebuah pondasi yang tinggi.

***
Sekian.

Jangan lupa komen...

Marriage Contract 1 (RSB 4) (Complete).✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang