"Ih jangan ngikutin! Aku cuma mau ke toilet." Kesal Kenzi.
Pasalnya sedari tadi malam Dava menempelinya terus terusan. Kenzi ke dapur Dava ikut, Kenzi nonton kartun Dava menemani sembari memeluknya, makan malam pun Dava bergelayut manja di lengan kiri Kenzi, dan sekarang Kenzi ingin ke toilet Dava ikut masuk!
"Aku gak mau terjadi sesuatu sama kamu." Ucap Dava santai.
"Tapi aku mau pipis." Keluh Kenzi.
"Pipis tinggal pipis." Ucap Dava melipat tangan di dada dan bersandar di wastafel.
"Ya kamunya keluar!" Kesal Kenzi sembari menahan air yang akan keluar di inti tubuhnya.
"Gak mau!"
"Dava aku udah kebelet banget ini, keluar ya pipis aku bau loh nanti kamu muntah." Ucap Kenzi berharap Dava keluar setelah mendengar ucapannya.
"Gak bakal, udah buru pipis gak baik pipis di tahan tahan."
"Ck kamu ish ngeselin, balik badan cepet!" Ucap Kenzi akhirnya mengalah karena dia sudah tidak tahan lagi.
"Ngapain?" Bingung Dava.
"Malu lah!" Pekik Kenzi.
"Iya iya."
Dava membalikan badannya menghadap tembok, dia membelakangi Kenzi. Sedangkan Kenzi terburu buru membuang air yang sedari tadi dia tahan. Lega. Itulah yang di rasakan Kenzi saat ini. Sesekali Kenzi menatap Dava takut takut dia mengintip, ya meskipun sudah menjadi suami istri dan sering melakukan hubungan badan tapi tetap saja Kenzi masih malu.
"Udah belum?" Tanya Dava membalikan badannya.
"Heh! Belum kok udah balik badan sih." Panik Kenzi pasalnya dia masih mengenakan celana.
"Emang kenapa si? Udah sering lihat kamu telanjang juga." Ucap Dava santai.
"Ih pengen aku garuk dah tuh mulut kamu!"
"Cium aja nih." Goda Dava.
"Ogah!" Ucap Kenzi berlalu keluar setelah selesai semua meninggalkan Dava.
"Eh kok aku di tinggal sih!" Rajuk Dava.
"Bodoamat!"
Kenzi turun kebawah menuju ruang makan membiarkan Dava yang mengekorinya seperti anak ayam. Btw ini tanggal merah makanya dia tak sekolah.
"Pagi mbak, pak." Sapa Fyna tersenyum ramah.
"Pagi." Jawab Kenzi tak kalah ramah. Mood Kenzi lagi bagus.
"Mau saya ambilkan mba?" Tawar Fyna
"Boleh." Karena ketika dia duduk Dava langsung memeluknya dengan erat tapi tak sampai menyakiti perut Kenzi.
"Mau makan apa mba?" Tanya Fyna yang sudah mengambilkan nasi.
"Kasih sayur yang banyak." Ucap Dava datar.
"Gak! Jangan banyak banyak dikit aja." Tolak Kenzi.
"Makan sayur biar dede nya sehat yang." Ucap Dava lembut.
"Tapi jangan banyak banyak."
"Yaudah jangan dikit jangan banyak sedeng aja." Ucap Dava tanpa menatap Fyna.
"Baik."
Kini makanan tersaji di hadapan Kenzi dengan porsi yang lumayan banyak dari biasanya. Di atas piring terdapat beberapa sayur, ayam goreng, tempe dan tahu goreng, dan udang balado.
"Banyak banget." Gumam Kenzi.
"Udah makan di habisin." Ucap Dava.
Mau tak mau Kenzi makan dengan tenang sesekali menyuapi bayi gede yang bergelendot di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET HUSBAND
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ] Judul awal My Boy Dava Alexander seorang pengusaha muda, tampan, arogan, dan posesif terhadap sang istri. Yah dia sudah mempunyai istri yaitu Kenzi Lucia Miller seorang wanita cantik bak bidadari yang berhasil membuat se...