part 23

11.6K 1.1K 215
                                    

Quotes buat hari ini? 

3 kata yang menggambarkan perasaan kalian saat ini?

...

Sedari tadi Dava tidak mau berjauhan dengan sang istri. Setelah mimpi buruk yang dia alami tadi membuat dirinya ketakutan jika jauh dengan Kenzi. Dia juga memperketat keamanan di luar ruang inap Kenzi berjaga-jaga agar sesuatu yang tidak di inginkan terjadi.

"Aku kapan boleh pulang?" Tanya Kenzi yang sedari tadi tangannya tidak berhenti mengelus rambut lebat Dava.

"Gak tau." Gumam Dava.

Kini posisi mereka sedang berbaring di atas ranjang rumah sakit yang memang sangat luas mampu menampung mereka berdua. Dava yang bersandar di dada Kenzi dengan nyaman tangannya pun tak berhenti mengelus perut buncit Kenzi dan tangan Kenzi yang memeluk dan mengelus rambut Dava.

"Lepas dulu ya, gerah banget ini." Ucap Kenzi.

Bagaimana tidak gerah mereka berpelukan selama kurang lebih tiga jam itupun mereka bergerak sangat sedikit.

"Gamau." Tolak Dava mengeratkan pelukannya.

"Lepas dulu sebentar sayang." Ucap Kenzi lembut agar sang suami mau menurutinya.

"Mau ngapain emang?"

"Mau ganti baju, udah basah ini sama keringat gak nyaman aku." Jelas Kenzi.

Dava menjauh sedikit dan menatap Kenzi dengan sayu. Kenzi mengelus pipi Dava lalu mencium bibir sang suami.

"Aku ambilin dulu bajunya."

Dava mengambilkan baju ganti untuk Kenzi, dia mengambil dress longgar berwarna biru muda lalu memakaikan ketubuh Kenzi. Dava membuka baju setengah basah karena keringat Kenzi, mencopotnya kini tubuh Kenzi setengah telanjang hanya menyisakan bra dan celana dalam. Dava menatap tubuh sexy sang istri dengan berbinar.

"So sexy." Lirih Dava

Kenzi meraup wajah Dava dengan tangannya lalu menarik tangan Dava agar lebih mendekat. Dia mendekatkan wajahnya dengan wajah Dava, saling menatap satu sama lain dengan dalam. Kenzi bergerak ingin mencium Dava lalu ketika bibir mereka akan bertemu Kenzi segera memalingkan wajahnya. Kenzi tertawa melihat muka Dava yang kesal karena di php in.

"Ck php!"

"Haha kasihan udah berharap aku cium ya." Goda Kenzi.

"Apaan sih yang?! Kamu ngeselin." Ucap Dava cemberut.

"Lucunya mukanya merah haha."

"Bodo." Ketus Dava lalu memakaikan Kenzi baju lalu duduk di sofa sambil memainkan ponsel, ngambek.

"Ututu ngambek ya hehe."

Dava hanya diem aja dia masih kesal karena gak jadi di cium. Kenzi tertawa melihat Dava ngambek sungguh menggemaskan.

"Sini sini aku cium."

"Gak."

"Beneran gak mau?"

"Nanti kamu bohongin lagi."

"Haha, gak ini beneran."

"Beneran?" Tanyanya memastikan sambil menatap Kenzi dengan penuh selidik.

"Iya sayang sini." Ucap Kenzi yakin sembari mengulurkan tangannya.

Dava menerima uluran tangan itu dengan ragu. Ketika sudah di dekat Kenzi dia menatap Kenzi dalam hingga membuat Kenzi salah tingkah.

"Jangan lihatin aku kayak gitu!"

"Kenapa?"

"Malu." Ucapnya sambil bersemu merah.

MY SWEET HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang