part 17

11.7K 1K 117
                                    

Seminggu setelah halaman mansion Dava yang berubah menjadi banyak pedagang kaki lima kini berubah menjadi banyak mobil mewah dan beberapa bus yang datang. Ya hari ini adalah acara empat bulan kehamilan Kenzi dan seperti janji Dava ke Kenzi dia akan mendatangkan anak yatim di acara tersebut.

Panti asuhan yang beruntung bisa menghadiri acara seorang Dava Alexander pengusaha muda yang sukses dan pewaris tunggal Alexander Crop yaitu salah satu panti asuhan yang di dominasi oleh balita yang berada di sana.

Kenzi sedari tadi tidak berhenti tersenyum melihat banyak anak balita yang pintar sekali mengaji, dia harap besok anaknya seperti mereka yang pandai mengaji. Dia kini duduk di sebelah sang suami yang sedari tadi memeluk pinggangnya.

Acara berjalan dengan lancar, kini di kediaman Dava sangat ramai di penuhi oleh sanak saudara Dava dan Kenzi, sahabat mereka, ratusan anak yatim beserta perawatnya, puluhan bodyguard yang menjaga keamanan di sana, dan puluhan pelayanan yang sibuk dengan pekerjaan mereka.

Dava juga sudah menyulap halaman belakang mansion menjadi taman bermain agar para anak anak bisa bermain di kala para orang dewasa berbincang-bincang.

"Senang?" Tanya Dava

"Banget makasih ya." Ucap Kenzi mencium sekilas pipi Dava.

"Bos," Panggil Devan.

"Hm?"

"Ini, datang ya!" Ucap Devan menyodorkan undang sembari tersenyum bahagia dengan Kayna.

"Wah kalian mau nikah?" Tanya Kenzi antusias.

"Iya datang ya Zi!" Ucap Kayna semangat.

"Pasti gue sama Dava datang."

"Si Devan sama Kayna bentar lagi nikah kalian kapan?" Tanya Kenzi kepada para sahabatnya dengan nada mengejek.

"Kapan kapan."

"Secepatnya."

Jawaban Rafa dan Ray bersamaan tentu saja yang menjawab kapan kapan Ray, pria yang selalu bercanda dan yang paling humoris di antara mereka.

"Keburu di ambil orang." Ucap Dava datar.

"Tuh Dava aja bilang gitu, emang kalian gak takut kalau pacar kalian di ambil orang?" Tanya Kenzi

"Gak!" Jawab mereka bersamaan lagi.

"Gua curiga kalian jodoh!" Ucap Kayna.

"Najis!" Ucap mereka barengan lagi.

"Tuh kan!" Seru Kayna senang.

"Yakali gue jodoh sama Rafa masa pedang lawan pedang." Sewot Ray.

"Enak dong bisa tusuk tusukan." Ucap Kenzi yang mendapat sentilan di bibirnya dari Dava.

"Mampus!" Ejek Rafa.

"Ish!" Kesal Kenzi.

"Kalau gitu gue sama Kayna pulang dulu ya." Pamit Devan.

"Buru buru banget." Ucap Kenzi.

"Pengen berduaan gue ama doi." Ucap Devan sambil cengengesan.

"Iyedah yang bentar lagi sah." Ucap Ray.

"Makanya cepet di halalin."

"Habis Devan kita nyusul tenang aja by." Ucap Ray kepada Ela yang sedari tadi diam sambil mengelus perut buncit Kenzi.

"Terserah kamu aku mah, aku gak buru buru nikah juga." Ucap Ela santai.

"Sungguh wanita idaman." Ucap Ray berdecak kagum.

MY SWEET HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang